PT AVO Innovation Technology lahir di Yogyakarta pada 10 Oktober 2014. Pendirinya bernama Anugrah Pakert, Ahmad Ramadhan dan Aris Nurul Huda. Awalnya mereka melihat temannya yang pakai skincare tapi tidak ada BPOM dan menjajikan hal yang instan. Seperti halnya bisnis tidak bisa instans untuk meraih kesuksesan.
Ada yang nama istilahnya itu minimun viable product yang artinya produknya mungkin belum mateng, tapi ditest jual dengan skala kecil. Waktu itu jualnya door to door dan menjual masih puluhan biji. Sampai pada tahun 2016 mereka eksekusi secara banr, sales ribuan dan karyawan ratusan.
Apa strategi mereka bisa menghasilkan 1 trilliun ?
Kita balik lagi ke tahun 2014. Pada waktu itu skincare tidak booming seperti sekarang ketika melihat trends. Faktor nomor satu yang bisa membuat mereka seperti sekarang adala Grab Market & masa depan kalau ini akan menjadi industri yang besar.
Jadi mereka memang awalnya main di market yang kecil ketika tahun 2014. Dan mereka yakin kalau bisnis ini akan besar. Buktinya tahun 2014 trend makertnya sangat sedikit mereka garap dengan percaya diri. Mereka memprediksi kalau industri skincare akan berkembang. Terbukti hari ini.
Menarik Untuk Ditonton : Tips Menambah Jumlah Kontak WA
Sekarang perusahaannya sudah besar. Pasti target marketnya sudah berbeda. Kare AVO semakin banyak kompetisi dan persaingan menjadi ketat. Ini sangat wajar jika bisnis sudah besar.
Salah satu strategi AVO adalah diversifikasi produk. Ada Avoskin, Lacoco, Glow better, Oasea, Looke Cosmetic dan MSBB. Diversifikasi ini ada 2 tujuan. Ini umum digunakan perusahaan yang sudah besar.
Pertama, membangun moat dan defense. Bahasanya mudahnya, pilar bisnisnya tidak hanya satu. Karena ketika hanya satu pilar besar, terus kena hantaman, maka hancur. Tidak pilar lain yang menyangga perusahaan. Diversifikasi ini bisa dilakukan karena untuk menopnag jika sampai ada bisnis yang habis.
Kedua. Untuk ekspansi market. Atau memperluas lagi marketnya. Ketika membangun sesuatu bisnis pasti ada mentoknya. Jadi ekspansinya tidak bisa lagi ke atas melainkan harus ke samping.
Produk itu harus diubah menjadi offer. Misal kita jualan Pomade, yang dijual itu adalah benefit atau nilainya. Yaitu agar rambut rapi. Mereka AVO benar-benar menerapkan hal tersebut. Jadi hal unik dari produknya lah yang dijual. Seperti AVO menggunakan bahan-bahan alami atau green beauty. Ini kan menarik untuk dijual. Dan mereka juga benar-benar melakukan sosial lingkungan hijau.
AVO ini membangun brandnya fokus kepada hal yang memancing emosional. Oleh sebab itu mereka sukses memikat hati para pelanggan atau konsumen. Itulah yang menjadi ujung yang merka punya keunikan dan bisa mengasilkan 1 Triliuin.
Karena ketika kita membangun sebuah usaha tanpa kekuatan keunikan tersebut, maka tidak akan sustainable. Atau tidak bisa jangka panjang. Bayangkan AVO membangun bisnis sejak 2014, berarti mereka punya secret sauce yang dipercaya customer.
Ujungnya dari membangun bisnis yang sustainable adala kepercayaan dari konsumen.
AVO ini sangat menarik, karena mereka adalah produk lokal yang sudah mendunia. Kita wajib bangga dan bisa dijadikan inspirasi. Kita doakan semoga banyak bermunculan bisnis-bisnis lokal Indonesia yang bisa go International. Bisnis ini lebih baik sedikit berbeda daripada lebih baik sedikit.
Semoga bermanfaat, salam sukses, salam Satoeasa Untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Thosiba Sedang di Ujung Tanduk
Mau Konsultasi?