Karena pekerjaan ini menjadi pemasukan sampingan. Bukan pendapatan utama. Tetapi juga sangat bisa menjadi penghasilann utama untuk yang freelance ( pekerja lepas ). Maksudnya pekerja lepas itu, tidak terikat. Mereka mendapatkan komisi sesuai apa yang ia kerjakan dengan kesepakatan di awal.
Kita akan membahas 3 hal yaitu : Cara menentukan harga untuk freelance, Cara agar selalu mendapatkan klien dan Tips Rahasia yang jarang dipraktekkan.
Kita bahas sedikit mengenai Industri Freelance. Suatu negara yang berkembang dan memiliki digitalisasi yang naik, pasti freelace akan berkembang lebih cepat. Saat ini di Indonesia hampir 27,23 Juta orang menjadi freelancers,
Dan angka tersebut pasti akan naik, karena saat ini Gen Z lebih memilih freelance daripada karyawan. Freelance ini masuk kategori memperkerjakan diri sendiri. Freelance ini juga harus punya basic skill, seperti translating, basic writing, subtitling, virtual asistens
Jadi Freelance itu ada waktu yang dijual, dihargai rendah dan banyak yang bisa. Jadi ketika kita pasang harga tinggi, itu mereka pasti akan lari. Karena rata-rata pasti akan terjadi perang harga.
Menarik Untuk Dibaca : Peluang Usaha Di Bidang Digital
Frelance ini memang harus punya skill. Jika tidak punya skill, maka tidak usah dulu freelance.
Ada cara untuk para frelance agar lebih sukses.
White Labeling, artinya kita beli produk unbranded atau tidak ada brand di dalam negeri. Berbeda dengan reseller dan dropshipper yah. Karena ini nanti kita harus juga membangun branding sebagai added value.
Untuk yang para baru mulai freelance jangan bersaing di marketing yang merah atau hot market. Maksudnya adalah sudah banyak sekali orang yang menjadi kompetitor. Paham
Untuk pemula pelajari dulu yang namanya niche produk. Dari niche geografis terlebih dahulu. Paling mudah adalah semisal kamu mentargetkan market di Indonesi, pasti akan banyak pesaing. Tapi jika kamu menargetkan untuk Amerika pasti akan beda secara harga dan persaingan. Banyak marketplace freelancer yang bisa akamu pelajari.
Jadi untuk memilih freelance di marketplace itu harus diplih peluang apa yang belum atau jarang dikerjakan oleh orang. Meskipun berbahasa asing.
Pada portofolio kita hanya jangan menunjukkan sebuah hasil. Tapi juga prosesnya juga ditunjukkan. Misal, sekarang yang sering dilakukan oleh conten creator. Vidio sebelah kiri adalah proses shootingnya, sebelah kirinya adalah hasil editan.
Hal ini adalah cara simpel untuk menunjukkan karya kita. Mulai dari proses hingg hasil. Yang perlu kita ketahui adalah ketika upload konten itu ibarat nyebar jala di lautan. Kita tidak tahu ikan yang tertangkap berapa.
Kita harus faham kategori cold leads, warm leads dan hot leads.
Leads itu calon prospek yang berpotensi menjadi client.
Cold Leads itu masih tanya-tanya, belum menunjukkan kecocokan.
Warm Leads itu sudah mulai mengarah kepada closing atau butuh.
Hot Leads itu sudah clear mau apa, sudah jelas harga, permintaan dan deadline.
Tahap selanjutnya yang sangat penting adalah bangun personal relationship. Ini adalah sebuah keharusan sebagai freelancer. Atau mudahnya menjaga silaturahmi dengan customer. Karena di era sekarang ini, siapa yang paling bisa menjaga relasi dengan client, usahanya akan jangka panjang.
Untuk freelancer pemula, bisa menggunakan strategi menurunkan harga 10-20% dari rata-rata rate pasar. Ini adalah cara untuk mendapatkan client-client di awal. Karena agar kita bisa mendapatkan portofolio. Pun juga bisa melakukan evaluasi untuk projeck yang kita kerjakan.
Ketika client-client sudah banyak yang masuk, tidak masalah menaikkan harga sesuai pasar. Karena sudah mendapatkan kepercayaan.
Strategi selanjutnya untuk saat ini adalah memaksimalkan AI ( Artifical Intelegent ). Lebih-lebih di dunia kreatif. Editor video, editor foto, dan lainnya. Saat ini AI sangat membantu mempercepat pekerjaan. Karena client itu taunya yang penting output atau hasil. Prosesnya seperti apapun tidak masalah.
Menarik Untuk Ditonton : Cara Berjualan di Status WA Business
Mau Konsultasi?