Ingvar Kamprad lahir 30 Maret 1926. Dia menderita disleksia, dari kecil sudah suka berbisnis. Di masa kecil dia berjualan korek api kepada para tetangga, keuntungan nya digunakan untuk memberi barang yang lain. Pada usia 17 Kamprad mendapatkan hadiah ulang tahun dari ayahnya. Hadiah itu dia jadikan modal tambahan untuk mendirikan IKEA dan menambah sejumlah barang seperti jam, perhiasan dan lainnya untuk dijual.
Ketika pesanan mulai banyak, Kamprad membuat sistem meal order dan meperkerjakan penjual susu keliling untuk mengantar barang pelanggan. IKEA semakin dikenal berkat iklan – iklan yang dipasang di media iklan lokal serta menambah barang berupa furniture. Dan ternyata furniture buatan lokal ini memiliki daya tarik dari para pelanggan, pada akhirnya IKEA terus berkembang.
Pada tahun 1953 Kamprad membuka showroom dan produknya dia labeli IKEA untuk menghadapi persaingan. Semakin lama Kamprad memahami seluk beluk dari furniture, dan dia menangkap orang Swedia butuh furniture yang fungsional, stylish praktis dan harganya ternjangkau.
Seiring berjalannya waktu Gillis Lundgren seorang karyawan IKEA memiliki ide untuk membuat furniture rakitan. Awalnya Lundgren kesusahan untuk memasukkan meja di mobilnya, akhirnya dia berfikiran alangkah mudahnya jika meja tersebut bisa di bongkar pasang. Dari situlah Lundgren punya ide untuk membuat furniture yang bisa dibongkar pasang dengan mudah.
Dari ide Lundgren itulah Lampard memiliki ide untuk dikembangkan, semua furniture bisa dibuat bongkar pasang, sehingga pembeli bisa merakitnya sendiri dengan panduan yang sudah disediakan. Kelebihaannya ketika pengiriman lebih mudah karena barang furniture bisa dilipat sehingga membentuk flat. Selain itu di gudang penyimpanan juga bisa lebih muat banyak karena bisa dilipat.
Itulah yang membedakan IKEA dengan pesaingnya. Sejak saat iru Gillis Lundgrend menjadi perancang dan pengembang produk IKEA. Dia bertanggungjawab menciptakan produk ikonik seperti Sofa klippan dan meja lovet. Filisofi desainnya berdasarkan nilai kesederhanaan dan fungsionalitas yang membuat produknya sekarang populer di seluruh dunia.
Lundgrend juga mendesai gerai IKEA dengan konsep membuat setiap pengunjung harus berkeliling. Dari pintu masuk hingga pintu keluar.
Layout gerai IKEA dirancang agar pelanggan berjalan melingkari satu arah. Tujuannya agar mempengaruhi pelanggan agar membeli produknya. Yang semula hanya melihat-lihat akhirnya tergerak dan tertarik utnuk membeli.
Dr.A.K. Pradeep seorang ahli marketer mengatakan “Tata letak toko IKEA memicu pikiran bawah sadar pengunjung yang kagum terhadap furniture yang ditata secara natural.”
Menarik Untuk Ditonton : Hobi Yang Menyenangkan Bisnis Yang Menghasilakan
Apalagi IKEA dilengkapi dengan fasilitas bermain anak, restoran serta Bistro dan Swedish Food Market. Ini menambah daya tarik untuk para pengunjung. Saat ini IKEA sudah hadir di 52 Negara dengan 200.000 Karyawan.
Konsep furniture yang dirakit sendiri ini ada ilmu psikologi untuk para konsumen. Mereka akan lebih menghargai barang yang mereka beli dengan cara merakitnya sendiri.
Supaya IKEA terus bissa berinovasi, perusahaan ini membangun laboratorium bernama Space 10 IKEA. Dalam laboratorium itu tugas para karyawan fokus untuk mencari cara agar produk IKEA bisa meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penggunanya sekaligus mengikuti dari kemajuan zaman.
Barbara Martin Coppola seorang CDO IKEA : “ Kami berusaha mentransformasi bisnis kami, menjajaki potensi penawaran baru untuk pelanggan dan cara-cara baru utnuk mengoperasikan bisnis kami. Untuk bisa sukses, teknologi digital harus ditanamkan ke dalam setiap aspek IKEA. Digital mempengaruhi cara bekerja, membuat keputusan, dan mengelola perusahaan.”
Diberbgai negara IKEA berhasil beradaptasi dengan budaya setempat. Di Indonesia IKEA membuat perabot yang simpel dan hemat tempat. Selain itu di gerai IKEA yang ada di Indonesia juga menyediakan makanan dengan menu lokal. Sedangkan di Jepang untuk perbadingan, IKEA menawarkan produk dengan desain estetis ala Jepang. Pelayanan serta kampanye pemasarannya yang disesuaikan dengan budaya dan bahasa.
Dengan memahami budaya dan gaya hidup lokal di sebuah negara, IKEA mampu diterima. Dan tentu setiap negara memiliki strategi pendekatan yang berbeda. Inilah kemampuan IKEA dalam mengelola perusahaannya.
Ada pelajaran penting yang bisa kita ambil.
Pertama. Fokus pada kebutuhan pelangggan. IKEA fokus kepada keinginan pelanggan yang simpel, fungsional lalu mereka merancangnya. Dari hal tersebut banyak pelanggan yang sangat loyal dan mereka dengan sangat senang merekomendasikan produk IKEA untuk orang lain.
Kedua. Inovasi lahir dari proses eksperimentasi. Ingvar Kamprad adalah sosok yang suka bereksperimen dengan ide-ide baru dan berani mengambil resiko.
Ketiga. Ide inovasi datang dari man saja, termasuk dari karyawan level terendah. Ingvar Kamprad sangat terbuka dengan masukan dan saran dari semua orang termasuk karyawan.
Keempat. Investasi pada brand. IKEA telah berinvestai besar-besaran dalam membangun brand dan marketing untuk menciptakan identitas merek yang lebih kuat dan basisi pelanggan yang loyal.
Kelima. Bergerak dengan biaya sedendah mungkin. Dengan penghematan dan efisiensi akhirnya pelanggan bisa merasakan harga yang stabil dan terus terjangkau. Sehingga reputasi brand IKEA.
Semua usaha pasti ada proses perjalanannya, menyenangkan atau tidak itu hal biasa. Kita harus buka telinga untuk perbaikan, terus buka mata untuk menangkap peluang. Dan selalu memberikan pelayanan terbaik untuk para pelanggan.
Salam sukses, Salam Satoeasa Untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Bersyukut dan Tak Pernah Berhenti
Mau Konsultasi?