Pada tahun 2000 an Nokia adalah raja dari semua merk ponsel. Tetapi semua kejayaannya jatuh karena kalah saing dengan kompetitor smartphone lainnya. Seperti Samsung dan Apple. Apakah itu membuat Nokia kalah telak ? tentu saja tidak.
Buktinya pada tahun 2013 Nokia memutuskan untuk membuat keputusan strategis, sehingga membuat Nokia tetap kokoh sampai hari ini. Mereka membagi dua bisnisnya yaitu Nokia Networks ( Bisnis Jaringan ) dan Nokia Devices and Service ( Bisnis Perangkat Seluler ).
Nokia Network sebelumnya memiliki nama Nokia Siemens Networks. Bisnis ini dibentuk pada tahun 2007 sebagai perusahaan patungan dengan Siemens. Pada akhirnya tahun 2013 Nokia akuisisi saham Siemens dan mengganti nama menjadi Nokia Solutions and Networks. Kemudian disederhanakan menjadi Nokia Networks.
Untuk garapan bisnisnya sendiri adalah pengembangan dan implementasi jaringan telekomunikasi seluler terbaru. Seperti 5G, dan memberikan dukungan operator jaringan di seluruh dunia. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan mereka.
Sedangkan Untuk Nokia and Service pada tahun 2013 dijual ke Microsoft. Seluruh aset produksi, lisensi paten, karyawan, serta beberapa perjanjian lisensi dan hak untuk menggunakan merk Nokia diambil alih oleh Microsoft. Sebenarnya pada tahun 2010 Nokia sudah bekerjasama dengan Microsoft pada ponsel Nokia Lumia. Ponsel tersebut menggunakan OS windows sebagai pengganti OS Symbian.
Setelah menjual bisnis seluler Nokia akhirnya fokus pada bisnis jaringannya. Pada akhirnya tahun 2020 Nokia menjadi perusahaan produsen peralatan komunikasi terbesar nomor 2 didunia setelah Huawei.
Kita kembali ke ponsel Nokia yang sudah menjadi miliknya Microsoft. Sebenarnya sebelum terjun di smartphone Microsoft sudah menjual OS windows phone, tetapi OS ini masih kalah dengan OS Android dan IOS.
Ada alasan kuat kenapa Microsoft membeli Nokia Phone. Karena harapannya Nokia Phone ini bisa bersaing dengan smartphone yang lain dengan OS Windows phone. Alasan yang lain Nokia memiliki pengalaman yang baik mengenai pengembangan perangkat keras untuk seluler. Sehingga hal tersebut menjadikan rantai pasok juga sangat mudah untuk dijalankan.
Pada waktu itu Microsoft meluncurkan Lumia 630, Lumia 730 dan Lumia 930. Ternyata respon masyarakat dengan OS Windows ini kurang menarik mengakibatkan target penjualan terus menurun. Kenapa OS / sistem operasi Windows phone tidak diminati masyarakat luas ?
Karena aplikasinya kurang dan windows phone tidak memiliki ekosistem yang kuat. Windows phone tidak mendukung aplikasi seperti Instagram dan snapchat. Kalaupun bisa aplikasi tersebut penggunaanya tidak semudah di sistem operasi Android. Selain itu masih banyak kekurangan windows phone yang membuat user tidak nyaman.
Menarik Untuk Ditonton : 7 Cara Jualan Di WhatsApp
Pada akhirnya tahun 2016 Microsoft menjual perusahan Nokia Phone kepada HMD dan FIH perusahaan asal Finlandia. Mereka adalah anak perusahaan dari Foxconn dari Taiwan.
“ Penjualan divisi ponsel Nokia merupakan langkah tepat dalam mengembangkan ekosistem Windows 10.” Kata CEO Microsoft Satya Nadella.
Dan kenapa HMD dan FIH tertarik membeli Ponsel Nokia dari Microsoft. Tenyata para pendiri perusahaan tersebut adalah mantan karyawan Nokia yang dipimpin oleh Florian Seiche seorang mantan eksekutif Nokia dan HT.
Karena mereka yakin dengan membeli Nokia Ponsel bisa dikembangkan. Karena brand Nokia itu sudah melekat di masyarakat dunia. Bahkan masih banyak yang loyal menggunakan ponsel Nokia.
“Mereka memiliki rencana jangka panjang untuk membangun merek Nokia dan mengembangkan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.” Kata Arto Nummela CEO HMD Global.
Setelah itu, dibawah HMD Global, Nokia terus dikembangkan. Produknya Nokia 1 dan Nokia 2 merupakan produk entri level yang harganya terjangkau.
Sedangkan Nokia 5 dan 7 menawarkan kinerja yang lebih baik untuk segmen menengah ke atas. Sedangkan Nokia 8 menjadi salah satu flagship smartphone Nokia dengan spesifikasi kelas atas yang ditujukan untuk pengguna yang mengutamakan kualitas dan performa terbaik.
Namun, tidak semua produk Nokia laris dipasaran. Ini disebabkan karena persaingan ketat di pasar yang penuh pemain mapan seperti Samsung, Apple dan Huawei. Selain itu mereka kalah bersaing juga mengenai inovasi dan kreasi dalam hal desain. Contoh produk Nokia 9 yang tertinggi ini dengan 5 kamera di belakangnya tidak laris dipasaran. Alasannya dari para peneliti adalah fitur kamera yang inovatf, tidak cukup mengimbangi yang ada, seperti baterai yang kurang tahan lama dan kecepatan prosesor buruk.
HMD Global tidak mampu menyaingi Samsung dan Apple di pasar SmartPhone yang semakin ketat. Mereka terlalu banyak memperkenalkan produk dan tidak fokus pada pengembangan merk Nokia.. Akibatnya nokia tidak memiliki kelebihan dari merk smartphone yan glain.
Florian Sheicha seorang CEO mengatakan. “Nokia masih memproduksi featured phone Karena segmen pasar yang memerlukan ponsel sederhan namun berkualitas tinggi.
Kenapa HMD Global terus memperjuankan masa depan Nokia ?
Pertama, Kekuatan Brand Equity Nokia. Nokia sudah sangat di kenal masyarakat dengan ponsel yang kuat dan tahan lama.
Kedua. Nostalgia Marketing. Yaitu strategi pemasaran yang memanfaatkan nostalgia konsumen untuk membangkitkan kenangan positis tentang produk atau suatu layanan. Dengan nostalgia ini harapannya bisa membuat hati masyarakat bisa beralih ke Nokia.
Silahkan teman-teman komen di kolom komentar..
Menarik untuk Dibaca : Antara Bisnis B2C dan B2B
Mau Konsultasi?