Seebelumnya kita harus mengenal produk penetrasi dulu. Contoh ketika kita sedang melakukan perjalanan. Pada saat itu melewati jalan tol, dan ditengah perjalan lapar. Pasti cari rest area untuk mencari warung makan. Adanya di sana menunya nasi goreng, sate kambing, sate ayam, soto, bakso, gado-dado, Sop buntut, Tongseng Kambing. Kira – kira kamu pilih yang mana ?
Berdasarkan survey, pemilihan menu terbanyak adalah nasi goreng, ayam goreng, bakso, soto, gado-gado. Kenapa demikian ?
Karena produk tersebut adalah produk makanan sejuta ummat. Harganya pun tidak mahal. Ketika rasanya tidak sesuai, tidak menjadi masalah. Tetapi rata-rata menu sejuta ummat tersebut kurang lebih sama saja rasanya dimanapun tempat warungnya. Mungkin berbeda hanya sedikit.
Beda ketika memilih menu makanan sop buntut, sate kambing, Tongseng kambing. Ini kan pasti menu mahal, dan jika rasanya kurang enak, pasti kecewanya akan terasa.
Nah, Produk penetrasi tersebut adalah menu makanan sejuta ummat tersebut. Produk tersebut resikonya sangat kecil, sehingga pasti di pilih paling awal oleh kebanyakan orang.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Memulai Usaha di Bidang Peternakan
Sekarang kita bicara mengenai produk Unggulan. Ini adalah produk yang utama. Produk yang memiliki diferensiasi yang kuat. Punya potensi repeat ( referral ), margin juga besar. Tetapi ingat, butuh upaya lebih untuk mengkonversinya menjadi uang. Juga ada hambatan lain. Kita pakai contoh menu makanan di atas, Sate Kambing, Sop Buntut, Tongseng. Hambatannya seperti bau prengus, alot dan lain-lain. Ini juga berlaku untuk produk yang lain. Pasti ada hambatannya.
Misal produk lain, seperti Gamis ini menjadi produk unggulan, sedangkan jilbab menjadi produk penetrasi. Misal jasa Cuci Mobil ini adalah produk penetrasi, sedangkan salon mobil ini yang menjadi produk unggulan. Produk pelembab adalah produk penetrasi sedangkan Serum adalah produk unggulan.
Behavior produk penetrasi ini tipis, jadi banyak pesaingnya. Ketika persaingan menjadi ketat marginpun juga tipis.
Bisakah produk penetrasi sekaligus menjadi produk unggulan ?
Bisa, tapi pengelolaan brand harus sangat bagus. Tentu dimulai dari diferensiai yang sangat kuat. Misal Warung Sate A memiliki rasa yang berkualitas tinggi. Padahal warung lain banyak yang menjual menu yang sejenis. Karena Warung Sate A ini menyediakan rasa yang berkualitas yang tidak bisa ditiru, maka produk penetrasi tersebut menjadi produk unggulan.
Sekarang kita beralih membahas, produk pasangan. Apa itu produk pasangan ?
Produk yang punya target pasar yang serupa, dan biasanya melengkapi produk utama. Jadi susunlah mana saja produk penetrasi, mana saja produk unggulan. Ini penting dilakukan untuk para pengusaha. Buatlah funneling penjualannya sesuai dengan garis waktunya.
Jika produk penetrasi banyak maka akuisisi pelanaggannya. Kita bisa melakukannya secara paralel. Atau campaign bisa juga menjual produk-produk penetrasi secara bersamaan. Ketika sudah sudah mendapatkan databse pelanggan, baru kita gunakan untuk menjual produk-produk berikutnya.
Nah, sekarang kita bahas. Strategi apa yang kita gunakan untuk perang di Marketplace. Memang markeplace ini tempatnya perang dengan kompetitor. Kebanyakan adalah perang harga. Bagaimana cara keluar dari jebakan perang harga tersebut ?
Jangan semua produk di jual di marketplace. Jual produk-produk sejuta ummat saja ( produk penetrasi ). Ketika sudah laku, sertakan kupon diskon, voucher cashback atau undian. Tujuannya adalah untuk mengarahkan order Anda berikutnya ke Toko Online Pribadi Anda buka ke Marketplace. Atau mungkin langsung via chat.
Nah, ini yang paling penting. Infokan melalui chat produk unggulan lainnya yang tidak ada di Marketplace.
Strategi tersebut juga bisa digunakan di warung makan yang sekarang banyak Ojol Food.
Bisa saja kita mengecilkan harga produk penetrasi. Marginnya sangat sedikit bahwak bisa zero margin. Gunanya ini adalah untuk menarik pelanggan ke toko Anda. Barulah jika mereka sudah tertarik, tawari mereka produk unggulan yang tidak dijual di marketplace.
Contoh maksud dari zero margin ini seperti ini, bukan kok gak untung.
Misal produknya adalah jilbab dengan anda iklan berbayar. Harga produknya 100.000 , HPP nya 60.000 plus diskon gratis ongkir senilai 10.000,- Nah total ada 70.000. Anda masih ada untung 30.000,- Margin ini bisa untuk budget akuisisi cost anda. Jadi margin tersebut digunakan untuk beriklan untuk memperbanyak database pelanggan.
Setelah itu ketika mereka masuk dalam database, barulah tawari produk-produk unggulan yang ada. Selain produk penetrasi tadi. Terutama produk-produk unggulan.
Sekarang PR anda adalah memilah produk penetrasi dan produk unggulan. Buatlah hirarkinya dari yang mungkin gampang dijual, lebih gampang dijual, sampai agak sulit dijual dan seterusnya.
Selamat mencoba strategi ini. Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Ditonton : Mulai Dari SMA Anaka Muda Ini Sukses Bisnis Konveksi
Mau Konsultasi?