Problem Solving
08 Januari 2023, Oleh : Reni
Problem Solving adalah salah satu skill yang wajib dimiliki oleh seseorang, baik itu karyawan, maupun pemimpin dan manajer sebuah bisnis atau perusahaan. Memahami Problem Solving adalah hal fundamental yang harus dipahami oleh siapapun, terutama seseorang yang baru masuk ke dalam dunia kerja atau yang ingin naik jenjang karir. Tanpa mengetahui Problem Solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerja yang dijalani penuh dengan tantangan dan tekanan.
Menurut The Executive Guide to Improvement and Change pengertian dari Problem Solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai dengan kebutuhan. Singkatnya Problem Solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkan masalah tersebut dengan baik.
Karakteristik Problem Solving
Agar proses pemecahan masalah terlaksana dengan baik, seseorang perlu mengenal beberapa karakteristik Problem Solving, diantaranya:
Berdasarkan karakteristik diatas, seorang pelaku bisnis, baik itu karyawan maupun pemilik bisnis dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses Problem Solving terselesaikan, seseorang tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan yang membantu mengambil keputusan.
Tujuan Problem Solving
Tahapan Problem Solving
Tahapan pertama dalam problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu persatu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut. Jika sedang bekerja diperusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, nantinya dapat mendengar solusi masalah tersebut dari berbagai perspektif dan menemukan titik permasalahan yang ada.
Setelah masalah utama di temukan, tahapan selanjutnya dari problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut. Apakah masalah yang timbul dikarenakan system? Ada orang yang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut, pelaku bisnis dan tim dapat melakukan brainstroming sumber masalah, sebelum mencari solusi.
Dalam satu kali brainstroming, pelaku bisnis dan tim barang kali akan menemukan lebih dari satu masalah yang bisa dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien. Bukannya selesai, kadang malah tidak akan memecahkan satu pun masalah yang ada.
Jika pelaku bisnis dan tim menerapkan plan A dan ternyata tidak berhasil, maka masih ada plan-plan lain yang wajib dan harus dicoba sampai tujuan yang direncanakan tercapai. Plan-plan tersebut lah yang dapat dikatakan sebagai alternatif-alternatif yang perlu disiapkan jika nantinya membutuhkan solusi lain karena solusi utama tidak berjalan dengan maksimal atau bahkan tidak bekerja.
Tahap terakhir dalam proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai dengan kesepakatan bersama. Jika sudah menemukan solusi terbaik, maka langkah selanjutnya tinggal menyusun strategi penerapan, membagikan kepada anggota tim, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan. Tidak hanya itu saja, ada baiknya jika pelaku bisnis bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak lain yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.
Metode Problem Solving
Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” supaya bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan. Pelaku bisnis dan tim bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan. Linier thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahan dari linier thinking adalah hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya baru pertama kali terjadi saat itu juga.
Berbeda dengan linier thinking, design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user. Untuk memulainya bisa mencoba dengan berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah. Kemudian setelah mengetahui apa masalah yang dihadapi, bisa menggunakan skiil problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.
Ketika membahas apa itu problem solving, maka perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif. Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstroming atau ide-ide gila yang out the box. Tetapi juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin dari proses tersebut.
Metode ini merupakan metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya. Jika dibandingkan, solution based thinking tampak seperti pertengahan antara linier thinking dan creative problem solving. Dari segi kecepatan, metode ini sama terfokusnya seperti linier thinking. Akan tetapi dari segi fleksibilitas ide, metode ini menggunakan pendekatan brainstroming seperti creative problem solving.
Berikut diatas penjelasan lengkap mengenai Problem Solving dan beberapa penjelasan pendukung lainnya. Problem Solving atau Skill Problem Solving adalah salah satu keahlian yang banyak dicari di dunia kerja. Bagi perusahaan, karyawan dengan kemampuan memecahkan masalah adalah aset yang berharga, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Baca juga https://satoeasa.com/return-on-investment-roi/
Mau Konsultasi?