Return On Investment (ROI)
04 Januari 2023. Oleh : Reni
Saat menjalankan bisnis, pelaku bisnis harus memahami apa itu ROI (Return On Investment). Istilah ROI erat kaitannya dengan bisnis atau investasi. Retur On Investment adalah cara untuk menghitung pengembalian investasi saat menjalankan bisnis. Dengan kata lain, ROI biasa disebut dengan istilah “balik modal”. ROI adalah rasio yang digunakan untuk melakukan perhitungan efektivitas sebuah investasi yang diberikan. Secara teknis ROI adalah perhitungan laba bersih yang didapatkan dari nominal uang investasi yang dikeluarkan.
Untuk pelaku bisnis yang ingin berinvestasi di sebuah bisnis atau investasi pada bisnis nya sendiri, perlu memahami pengertian dari ROI karena hal tersebut sangat penting. ROI bisa menjadi tolak ukur apakah bisnis yang diberi modal bisa mendatangkan keuntungan atau tidak. Selain itu, ROI juga bisa digunakan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan operasional bisnis. Kurangnya wawasan mengenai ROI akan membuat seseorang atau pelaku bisnis mengalami kerugian.
Return On Investment
Return On Investment adalah rasio keuntungan dan kerugian dari suatu investasi yang diinvestasikan. Dalam kalimat sederhana ROI adalah persentase profit yang bisa didapat dari total jumlah aset yang diinvestasikan. Return On Investment merupakan cara yang efektif untuk melihat efektivitas sebuah bisnis. ROI juga digunakan untuk menghitung berapa dan yang dibutuhkan untuk investasi. Misalnya jika investor ingin menanamkan modal, persentasi ROI bisa digunakan untuk meyakinkan investor agar mau berinvestasi. Return On Investment juga menghitung potensi keuntungan actual perusahaan untuk bisa membagi pendapatan atau laba tahunan dengan jumlah investasi yang didapat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return On Investment
Bisa disebut sebagai tingkat perputaran aktiva. Menggambarkan seberapa cepat perputaran aktiva yang terjadi pada perusahaan atau suatu bisnis. Kecepatan perputaran aktiva atau aset akan mempengaruhi seberapa cepat investasi dapat kembali. Semakin cepat tingkat perputaran aset dalam satu periode akan semakin baik tingkat pengembalian investasi itu sendiri.
Bisa disebut dengan rasio laba perusahaan. Semakin besar perhitungan profit margin, maka rasio keuntungan yang didapat dalam Return On Investment juga akan semakin tinggi.
Cara Menghitung ROI
ROI bisa juga diartikan sebagai rasio laba bersih terhadap biaya. Rumus atau Formula sebagai cara menghitung ROI atau Return On Investment adalah sebagai berikut:
ROI = (Pendapatan Investasi – Biaya Investasi) / Biaya Investasi X 100%
Sebagai Contoh:
Jika pelaku bisnis atau seseorang melakukan Investasi sebesar Rp 10.000.000 menghasilkan penjualan sebesar Rp 15.000.000. Berarti diperoleh laba sebesar Rp 5.000.000.
Maka secara sederhana perhitungan Return On Investment dalam presentase menggunakan rumus atau formula di atas adalah:
ROI = (Rp 15.000.000 – Rp 10.000.000)
Rp 10.000.000 X 100 %
ROI = 50 %
Dalam perhitungan sesuai rumus atau formula di atas, dapat disimpulkan tingkat Return On Investment (ROI) adalah sebesar 50%.
Manfaat Return On Investment (ROI)
Kelebihan Return On Investment
Kelemahan Return On Invetment
ROI memang memiliki banyak manfaat, baik untuk perushaan atau investor. Namun analisis ROI mempunyai beberapa kekurangan, berikut akan dijelaskan beberapa diantaranya:
Analisa Return On Investment memungkinkan untuk bisa membandingkan ROI satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Namun pada kenyataannya tidak semudah yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan setiap perusahaan memiliki cara bekerja yang berbeda-beda. Walau diantara perusahaan tersebut bergerak dalam bidang yang sama, namun setiap perusahaan akan mempunyai system akuntansi yang berbeda. Selain itu, penggunaan metode untuk penilaian aktiva juga berbeda-beda. Hal ini yang membuat perbandingan ROI antar perusahaan yang bergerak di bidang yang sama menjadi kurang valid. Gambaran yang salah dari analisa ROI ini justru membawa kerugian yang besar bagi bisnis.
Nilai mata uang pada setiap Negara selalu berubah. Hal ini akan berpengaruh pada besarnya margin keuntungan suatu perusahaan. Perbedaan nilai mata uang yang dikeluarkan saat membeli bahan baku dan alat operasional akan membuat perhitungan menjadi lebih sulit. Barang yang dibeli saat inflasi harganya jelas akan lebih mahal. Ini yang akan berpengaruh pada hasil analisa ROI.
Analisa ROI hanya memberi gambaran tentang investasi mana yang lebih menguntungkan secara angka. Namun jika tujuan investasi bukan lagi sekedar berapa uang yang bisa dikembalikan, maka analisa ROI menjadi tidak bisa diandalkan. Analisa ROI justri membuat manajemen hanya melihat investasi dari satu sisi saja, yaitu keuntungan dari segi material.
Dunia bisnis saat ini memiliki persaingan yang sangat ketat. Hal ini membuat pelaku bisnis harus bisa mengakali dengan berbagai cara agar bisa mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Adanya ROI adalah hal yang penting dalam bisnis. Semakin tinggi nilai ROI yang didapatkan dalam bisnis, maka semakin tinggi juga prospek untuk mengembangkan bisnis yang sedang dijalankan. Hal lain yang perlu pelaku bisnis perhatikan lebih dalam menjalankan sebuah bisnis adalah memperhatikan laporan keuangan yang ada di perusahaan. Pelaku bisnis bisa melakukan audit internal pada setiap bulannya untuk memastikan bahwa tidak ada kecurangan dalam laporan keuangan yang akan diterima.
Fungsi dari ROI tidak hanya untuk menghitung saham, property, maupun investasi ratusan juta, ROI juga bisa digunakan untuk mengukur seberapa efektif campaign atau promosi iklan di sosial media yang dilakukan. Dengan meningkatkan nilai ROI pelaku bisnis juga bisa memperluas proyeksi bisnis di masa depan nantinya. Perhitungan ROI menjadi salah satu cara yang bisa pelaku bisnis gunakan untuk menentukan apakah investasi yang dilakukan layak atau tidak, sehingga pelaku bisnis bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan.
Baca juga https://satoeasa.com/bussines-plan/
Mau Konsultasi?