Tulisan ini akan sedikit mengupas, mengenai bagaimana carany kita bisa memancing ide Gen Z agar bisa berkreasi dan berinovasi. Karena jika kita salah dalam melakukan pendekatan mereka akan kena mental.
Gen Z ini lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Jadi mereka sudah faham dan akrab dengan teknologi yang saat ini berkembang. Mereka lebih cepat belajar dan beradaptasi hal – hal baru. Oleh sebab itulah yang harus seorang leader lakukan adalah selalu memberikan masukan yang itu tidak menjatuhkannya atas ide-ide yang mereka sampaikan.
Apa yang bisa kita lakukan agar mereka tidak kena mental ketika mereka menyampaikan ide – idenya ?
Pertama. Berikan feedback terhadap ide karyawan menggunakan pendekatan sandwich. Seperti apa itu ? Struktur sandwich itu kan ada 3 bagian. Atas roti tengah daging bawah roti.
Jadi pertama sampaikan yang bagus-bagus dulu. Sanjung mereka dengan ide – ide yang disampaikan. Contoh : Wah, keren ide kamu ini, bayangkan jika semua karyawan memiliki ide – ide yang cemerlang seperti ini. Pasti akan banyak inovasi yang muncul.”
Nah, itu adalah sebuah apresiasi terhadap ide – ide mereka. Kita belum masuk kepada kualitas ide tersebut. Inisiatif mereka menyampaikan ide itu harus diapresiasi terlebih dahulu. Tujuannya agar mereka hapy.
Barulah setelah apresiasi ide disampaikan. Masuk kepada isi atau daging sandwhichnya. Ide tersebut harus di improvisasi, mana yang perlu ditambahi mana yang perlu dikurangi. Dan ini akan menjadi dialog yang pasti lama. Karena saling memberikan masukan antara pimpinan dan karyawan. Karena tentu setiap ide pasti butuh analisa terlebih dahulu. Apa kelebihan dan kekurangannya. Pun resikonya sepertia apa, ketika ada resiko apa solusinya yang mungkin bisa dilakukan.
Menarik Untuk Dibaca : Alternatif Modal Usaha Tanpa Pinjam Bank
Setelah pembicaraan mengenai daging atau intinya tadi baru ke roti penutup sandwich yang ada dibawah. Apa itu ? yaitu dengan apresiasi lagi. Misal : “Terlepas dari yang kita bicarakan, pasti kamu akan mendapatkan ide cemerlang lagi. Kamu cerdas dan bisa melihat situasi dengan memunculkan ide-ide baru. Lanhutkan.”
Kedua. Generasi Z itu sangat suka diajak diskusi daripada memberikan instruksi. Karena diskusi ini membuat generasi Z mereka sukai. Ketika ada ruang diskusi mereka merasa sangat diperhatikan ide – idenya. Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh seorang leade atau pimpinan – pimpinan di dalam sebuah perusahahaan.
Ketiga. Jadilah pendengar yang baik. Jangan fokus ngomong. Karena ketika mendengarkan ide dari tim, pasti kebanyakan leader itu ngomong yang sifatnya bukan mengajak diskusi. Tapi memberikan intruksi atau menasehati. Jadi harusnya membuka pertanyaan agar mereka yang menyampaikan ide itu merasa lebih dihargai. Mereka itu butuhnya didengar dengan baik. Tidak didekte.
Jadi kita ngomong seperlunya saja, untuk memancing mereka agar banyak ngomong. Ketika mereka kita pancing untuk banyak ngomong, pasti ditengah-tengahnya mereka akan mengajukan masukan atau saran untuk ide mereka.
Sekarang paham ya, bagaimana cara memencing ide – ide mereka.
Ketika ide tersebut kita sebagai leader mendengarkannya dengan baik dan memberikan apresiasi. Dapat dipastikan mereka akan sangat senang dan semangat dalam membuat ide dan mengeksekusinya.
Ketika hal tersebut sudah menjadi budaya kerja, insya Allah perkembagan usaha akan cepat. Karena ujung dari ide-ide tersebut untuk mengembangkan perusahaan. Ketika perusahaan berkambang akan sangat berpengaruh dengan peningkatan kapasitas kinerja karyawan dan tentunya profit juga akan didapat dengan maksimal.
Ide sederhana yang disampaikan oleh tim itu, ketika benar-benar didengarkan dengan menggunakan metode sandwich, maka lama kelamaan akan menjadi sebuah inovasi yang memiliki nilai tinggi. Karena mereka terus fokus memikirkan bagaimana ide tersebut bisa diimplementasikan.
Biarkan Gen Z itu menguasai idenya. Jangan sampai kta sebagai leader mengambil idenya. Jadi biarkan proses idenya berjalan mereka kuasai. Jangan sampai seolah-olah idenya kita yang ngebagusin. Jadi harus merekalah yang ngebagusin idenya tersebut. Kita hanya sebagai pendengar dan teman diskusi mereka.
Hal ini tidak hanya diperuntukan generasi Z. Melainkan ke semua generasi. Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Ditonton : Cara Memahami 9 Blok di Bisnis Model Canvas
Mau Konsultasi?