Barisan paling depan adalah anak-anak mudah gen Z. Bahkan di Amerika yang pemerintahnya mendukung agresi militer israel juga terjadi banyak kecaman. Anak muda disana banyak membela palestina.
Berdasarkan survay dari Quinnipiac University dengan 1.574 orang di seluruh Amerka menyebutkan bahwa usia 18 – 34 tahun. Sebesar 66% tidak setuju dengan serangan Israel ke Palestina. Sedangkan sisanya mereka lebih bersimpati ke Palestina daripada Israel. Padahal bulan sebelumya hanya 26% yang mengatakan bersimpati dengan Palestina.
30 hari serangan Israel ke Palestina TikTok mengatakan ada 13.000 postingan dengan 37 juta view. Menggunakan tagar #standwithpalestine. Data TikTok secara global #freepalestine sebanyak 11 Miliar. Sedangkan #standwithpalestina sebanyak 1 Miliar.
Pun di media lain seperti facebook dan instagram. #freepalestina menjadi tagar terbanyak yaitu di facebook sebesar 11 juta . Sedangkan di Instagram pendukung palestina 26 kali lebih banyak dibanding tagar yang mendukung israel. Firma Teknologi AI DMR mengatakan bawah pergeseran tajam terhadap terhadap dukungan Palestina di berbagai media sosial.
Apa yang menyebabkan banyak konten yang pro Palestina ?
Karena pengguna media sosial paling banyak adalah anak muda. Dan mereka cenderung pro Palestina.
Menarik Untuk Dibaca : Mampukah Bob Iger Menyelamatkan Disney
Edward Ahmed Mitchell dari CAIR mengatakan bahwa “ Generasi muda di Amerika tumbuh dengan keberagaman teman sekelas yang mungkin tidak pernah dijumpai oleh generasi sebelumnya. Oleh sebab itu, generasi muda memilih untuk mendukung Palestina.”
Jay-Z seorang raper American mengatakan bahwa “ Banyak artis takut untuk secara terbuka mendukung Palestina, meskipun secara pribadi mereka bisa jadi mendukung. Alasannya karena kekhawatiran bahwa karir mereka bisa rusak. Industri musik telah dikuasai oleh kelompok Zionis, sehingga artis yang menunjukkan simpati terhadap Palestina akan terancam karirnya.”
Generasi Z di Amerika sudah mengetahui bahwa semua kantung ekonomi dan politik di Amerika sudah di kuasai kelompok Zionis. Para generasi muda yang menjujung tinggi kebebasan menjadi muak dengan mereka dan memilih untuk melakukan perwalawanan.
Dari situlah muncul gelombang dukungan dari generasi muda untuk Palestina. Sifat mereka didasari dengan rasa empati, keadilan dan ingin melihat dunia yang lebih baik. Tidak ada kekerasan, tidak ada pembataian.
Mereka adalah generasi yang belum terbeli dan merdeka, bebas menentukan pilihan. Karena itulah mereka berani, meskipun harus berhenti dari pekerjaan yang jelas-jelas mendukung zionis.
Mereka tidak silau dengan kemegahan Amerika, karena mereka tahu dinding – dinding kebusukannya. Mereka sangat percaya diri dengan identitas mereka sendiri.
Generasi Z adalah kekuatan masa depan. Saat ini mereka telah banyak menggunakan alat yang ada digemgamannya untuk mendukung Palestina. Dan satu persatu propaganda Israel telah terbuka. Kebusukan dan kebiadapannya telah terbuka. Ini adalah awal kehancuran Israel.
Generasi muda ini akan mengubah ekonomi, sosial, politik dan budaya di dunia. Mereka saat ini sangat cerdas menggunakan media sosial yang ada. Mereka juga pandai membaca berita-berita dan informasi yang hoax atau real. Dan kini mereka tahu, siapa yang busuk dan siapa yang harus dipeluk.
Tatanan dunia akan berubah bersama pilihan-pilihan mereka. Ditengah gempuran informasi yang banyak kepentingan generasi ini tidak mau didekte oleh informasi yang sepihak. Dengan pikiran yang terbuka dan rasa empati yang tinggi mereka menyerukan siapa yang harus dibela.
Hal ini sangat mempengaruhi ekonomi. Terutama bisnis. Dan menyadarkan kita semua bahwa menguasai ekonomi itu penting. Belajar berbisnis sejak dini sangatlah penting. Ketika kita bisa menguasai ekonomi. Dan generasi Z inilah yang akan meneruskan tatanan ekonomi masa depan.
Kita sangat senang ketika banyak anak muda terjun di dunia usaha. Tidak hanya sekedar mencari pekerjaan.
Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Ditonton : Mengenal Apa Itu Program Desa Preneur Model Blangkon Part 1
Mau Konsultasi?