Seperti halnya mas Eko Ari Priambodo asal Tulungagung ini. Beliau memiliki usaha Maju Mapan Print , kafe dan jualan UPS. Beliau modal usaha tidak minta dari siapapun. Beliau sejak kuliah uang jajan ditabung sedikit demi sedikit untuk modal usaha.
Awalnya dulu usaha jasa print setelah itu berkembang menjadi percetakan. Setelah percetakan beliau membuat cafe. Nah sekarang mas Eko menekuni usaha UPS.
Karena usaha jual UPS ini sangat minim pesaing. Jadi mas Eko ini membeli UPS bekas atau baru untuk dimodifikasi. UPS ini fungsinya adalah untuk menyimpan daya listrik. Ketika mati listrik, UPS ini yang bekerja. Tetapi penggunaannya untuk PC, Wifi. Terutama itu.
Awalnya jualan UPS ini adalah ada masalah di cafenya ketika mati listrik. Banyak kondumen komplain wifinya mati. Dari situlah mas Eko ini membeli UPS, tetapi dia berfikir bagaimana caranya agar UPS ini bisa kuat menyimpan daya sampai 3 jam bahkan satu hari.
Beliau mencoba beberapa kali, tapi gagal. Tapi pada akhirnya beliau menemukan teknik untuk bisa menyimpan daya lebih lama. Padahal mas Eko ini tidak punya background kelistrikan. Tetapi sekarang semua ilmu sangat mudah di akses. Beliau terus belajar secara otodidak.
Menarik Untuk Dibaca : Taipan Palestina Ini Melawan Zionis Dengan Bisnis
Mas Eko waktu itu juga berfikir usaha Wifi, tapi modalnya bisa milyaran. Akhirnya beliau ketemu usaha UPS ini yang melayani para pengusaha wifi dan perkantoran.
Jadi banyak konsumen itu membeli yang bekas, bukan baru. Karena harganya lebih terjangkau. Untuk kekuatan daya simpan listrik mas Eko menyesuaikan permintaan konsumen. Kalau aslinya UPS dari pabrik itu bertahan 15 menit, jadi si pengguna PC masih bisa mematikan komputernya secara prosedural.
Perjalanan usaha mas Eko tidak semulus yang mungkin dilihat sekarang. Sebelum mempunyai usaha mas Eko ini bekerja di Surabaya dan membuka usaha print atau foto copy. Setelah mas Eko resign akhirnya mendirikan usaha di daerah plosokandang, dekat dengan UIN Tulungagung. Beliau memang dari awal sudah membidik tempat tersebut karena ada kampus yang banyak terus berkembang. Dari situlah mas Eko mulai usaha dengan segudang masalah yang pasti menghampiri.
Ketika covid-19 toko dan cafe tidak ada pemasukan sama sekali. Dari situlah beliau memiliki ide UPS tersebut. Terus belajar dan belajar dalam memodifikasinya. Akhirnya ketemu formulanya saat ini.
Beliau selalu mengedepankan pelayanan ke konsumen. Misal seperi toko fotocopy nya. Beliau membuat harga print sama dengan harga fotocopy. Tapi tidak merusak harga pasar. Jika orang mau fotocopy dilempar ke toko sebelah. Karena fotocopy itu lebih lama daripada print. Dan mas Eko ini mentargernya 10 menit konsumen sudah selesai terlayani.
Prinsip usaha dari mas Eko ini adalah owner harus bisa dulu semuanya. Misal seperti memodifikasi UPS ini harus bisa. Setelah bisa barulah karyawannya diajari. Setelah timnya bisa barulah bisa ditinggal dan memikirkan hal lain.
Karena ketika si Owner tidak bisa, semisal tim kesulitan mau tanya siapa.
Kalau menurut mas Eko secara teknis pengerjaan owner harus bisa menguasai semua. Toko FotoCopy pun juga demikian, timnya sudah bisa jalan atau auto pilot maka mas Eko tinggal monitoring saja. Tinggal mengarahkan dan mengawasi saja.
Waktu kuliah dulu mas Eko juga pernah ketipu 10 juta. Karena tergiur untuk membeli barang murah. Akhirnya selama 2 minggu beliau makan hanya 1 kali dengan lauk telur. Nasinya beli di kantin kampus yang mau tutup. Karena pasti ada lebihan. Beli nasi 2 ribu dan lauknya telur rebus yang dibawa dari kosan. Itulah hal pengalaman terpahit mas Eko.
Semoga kita bisa mengambil pejaran dari kisah mas Eko ini. Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Ditonton : Standarisasi Labeling Pada Kemasan Produk
Mau Konsultasi?