Sri Wahyuni owner dari Barokah Jaya Kusuma merasakan bahwa saat ini tiwul kuran menarik bagi sebagian orang. Oleh sebab itu dia kemudian berinisiatif membuat tiwul menjadi lebih menarik.
“ Akhir-akhir ini tiwul sangat kurang diminati, terutama di kalangan anak muda. Mereka kurang mengenal dan kurang menyukai makanan ini. Selama ini mungkin hanya dikenal sebagai jajanan pasar dan nasi saja. Kenapa tidak kita buat yang lebih menarik, seperti diolah menjadi kue”. Kata Jeng Sri
Tahun 2003, Bu Sri berinisiatif membuat kue dari bahan dasar tiwul. Saat itu hanya dikonsumsi sendiri, dikirimkan ke keluarga ketika hari raya Idul Fitri. Pun ketika Ramadhan di kirim ke masjid – masjid sebagai makanan takjil. Dari sinilah banyak orang yang suka, dan Ibu Sri melihat ini peluang bisnis. Dari situ banyak orang yang suka dengan kue dari tiwul. Akhirnya Bu Sri memutuskan untuk terjun ke bisnis tersebut.
Menarik Untuk Ditonton : 5 Manfaat Bisnis Dengan Target
Tepung yang biasa dibuat pada umumnya kue oleh beliau diganti dengan tepung gaplek yang berasal dari singkong. Jadi gaplek tersebut digiling hingga jadi tepung. Untuk pemesanan sistemnya Pre Order ( PO ).
Sebelum memulai usaha kue pada tahun 2000 Ibu Sri pernah bekerja, tetapi memutuskan untuk berhenti mengingat anak sudah mulai besar dan butuh pendampingan dalam proses belajarnya. Akhirnya beliau menekuni bisnis kue tiwul ini. Dengan demikian waktu banyak dirumah dan bisa sewaktu-waktu mengontrol anak dalam belajar.
Beliau juga aktif menjadi anggota Bhayangkari, dari sinilah produk beliau bisa cepat dikenal. Terutama di jajaran Polsek, Polres bahkan Polda.
Tepat pada tahun 2009, Bu Sri semakin menekuni usaha kue tiwul. Beliau mulai mengurus izin usaha dan legalitas lainnya. Termasuk belajar membuat kemasan yang menarik dan eksklusif. Khusus untuk kemasan beliau mendapatkan pelatihan dari Pemkot Surabaya. Beliau terus mengikuti pelatihan sampai selesai dan benar-benar menerapkan untuk bisnis kue tiwulnya.
Untuk tantangannya sendiri beliau menjelaskan dalam hal pemasaran online belum bisa maksimal. Apalagi waktu pandemi covid-19, yang semula sehari produksi 100 roll menjadi turun drastis. Akhirnya beliau menyiasati dengan menghadirkan minuman herbal seperti, kunyit asam dan temulawak. Ternyata ini banyak diminati pada waktu pandemi.
Dalam keseharian beliau juga senang berbagi ilmu dengan orang lain. Salah satunya diajak membuat workshop bersama Dinas Koperasi untuk memberikan wawasan dan pengetahuan untuk para calon-calon pengusaha. Beliau menjelaskan secara terbuka berdasarkan pengalaman yang telah dilaluinya.
Menurut beliau, kunci sukses adalah tekun. Misal kita membuat satu produk, harus tekun dengan seluk beluk produk tersebut. Jangan mudah tergoyah untuk ganti ke produk yang lain. Ketika tidak laku, jangan mudah menyerah, terus lanjutkan. Lakukan inovasi, kreasi dan terus evaluasi apa kekurangan dari produk ini di masyarakat. Gali terus sampai kita benar-benar menyatu dengan produk yang kita buat.
Rasa jenuh pasti ada pada setiap pengusaha ketika usahanya tidak kunjung laku. Jika prosesnya sudah lama, maka harus diteruskan. Pasti akan menemukan pola berbisnis.
Ibu Sri akan terus berinovasi untuk produknya, rencana akan menghadirkan toping ikan tuna dan abon untuk kue buatannya.
Untuk teman-teman yang mau mencoba produk Ibu Sri dan belajar mengenai ilmu dan pengalaman beliau bisa kontak di bawah ini
Barokah Kusuma Jaya
Jl. Bronggalan Sawah II No. 14 A, Surabaya
WhatsApp : 0851 0187 1963
Salam sukses, Salam SATOEASA Untuk Indonesia
sumber : majalah hikmah Nurul Hayat
Mau Konsultasi?