Tips Bisnis ~ Sahabat sales, pastinya kalian yang berprofesi sebagai sales ingin tahu, apakah ada skill khusus yang wajib dimiliki seorang sales?
Sering kali muncul pertanyaan, apakah menjadi sales itu butuh skill khusus? Jawabannya jelas: iya. Kalau bicara skill, tentu sangat luas, tapi saya coba sederhanakan. Pertama adalah kemampuan interpersonal, yakni kemampuan untuk berempati kepada lawan bicara. Banyak sales terlalu fokus pada kepentingannya sendiri dan lupa untuk berempati.
Kedua, kemampuan membaca bahasa tubuh atau ekspresi wajah. Jangan asal tembak. Ketiga, skill bertanya yang efektif, khususnya untuk menggali kebutuhan calon pelanggan. Menariknya, menurut pengalaman, lebih mudah mengajarkan teknik bertanya kepada sales baru ketimbang yang sudah lama, karena yang lama biasanya sudah merasa berpengalaman dan cenderung langsung ingin jualan tanpa proses.
Menarik Untuk Dibaca : Dua Penyakit Seorang Pemimpin
Salah satu prinsip klasik dari Zig Ziglar adalah konsep closing ratio: semakin banyak prospek ditemui, semakin tinggi potensi closing. Tapi pendekatan modern, seperti NLP, justru menekankan kualitas pertemuan. Ketemu 10 orang, bisa closing 5–7, dibandingkan 100 orang tapi hanya closing 10. Ini tentang efektivitas.
Saya menyebut pendekatan ini sebagai metode sniper. Bukan sekadar pekerja keras, tapi pekerja cerdas: bagaimana bicara supaya orang terpengaruh. Di kelas-kelas kami, ini yang kami ajarkan. Kami bahkan punya sekolah sales—Sales University—yang mendampingi selama satu tahun penuh dengan mentor dan fasilitator.
Selain interpersonal skill dan bertanya, sales juga harus menguasai kemampuan presentasi dan demonstrasi, terutama dalam konteks door to door atau retail. Di sinilah pentingnya konsep showmanship, terinspirasi dari dunia sulap. Menunjukkan dengan dramatisasi bahwa produk kita istimewa. Contohnya, jika jual panci anti bocor, tunjukkan dengan cara ekstrim, atau saat jual alat cuci motor, buktikan alat tetap efektif walau tekanan air rendah.
Showmanship harus dilanjutkan dengan teknik mengatasi keberatan. Bukan sekadar mengelak, tapi menghubungkan keberatan dengan kebutuhan yang sudah digali sebelumnya. Misalnya, saat prospek bilang tidak bisa ikut training karena meeting, kita akui pentingnya meeting tapi tawarkan solusi: ada rekaman video, ada sesi konsultasi pribadi, dan solusi untuk problem penjualan yang sudah dia akui sebelumnya.
Skill lain yang krusial adalah kemampuan mendengarkan. Banyak sales gagal closing karena terlalu fokus ingin jualan, sampai lupa mendengarkan. Padahal dengan mendengar, kita bisa memahami masalah dan kebutuhan prospek. Maka tak heran, ada perusahaan besar yang slogannya adalah Always Listening, Always Understanding. Itulah fondasi seorang sales yang sukses.
Ada beberapa point yang memang perlu terus diasah untuk seorang sales. Apa itu ?
Tentu! Ini beberapa skill khusus yang wajib dimiliki seorang sales agar bisa sukses:
Dari sepuluh skil ini tentu tidak secara bersamaan sukses. Tapi akan bertahap, Yang paling penting adalah terus di asah.
Menarik Untuk Ditonton : Penyebab Gagal
Mau Konsultasi?