Menjadi entrepreneur ? siapa takut ?
Menjadi entrepreneur tidaklah mudah, menjadi entrepreneur berkualitas lebih sulit lagi. Yahh, itulah kata-kata yang akan tersirat tentang entrepreneur. Seorang entrepreneur adalah orang yang keluar dari zona nyaman dan mengelola ide-ide kreatifnya menjadi suatu yang bermanfaat.
Selain itu, entrepreneur juga dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia karena mampu berdiri sendiri dan memberdayakan banyak orang untuk kegiatan yang positif. Jangan tambahin beban lagi untuk negara kita. Nah, salah satunya yaitu kegiatan yang di adakan oleh Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta. Saya sangat tertarik sekali banyak ilmu bermanfaat yang saya dapatkan di sini. Mulai dari seminar yang di sampaikan sangat membuat antusias saya untuk mendengarkan sampai acara selesai.
Pada acara ini banyak terdapat berbagai stand-stand masyarakat yang ikut meramaikan kegiatan mulai dari Kulonprogo, Gunungkidul hingga masyarakat Jogja sendiri. Saya masuk ke salah satu stand yang bertuliskan “Samigiri” yang tertera dari kejauhan membuat saya penasaran. Setelah masuk standnya, wawww.. saya di seduhkan dengan secangkir teh hijau yang masih fresh. Lalu, saya mulai menanyakan tentang profil standnya. Nah, dinamakan “Samigiri” asal muasalnya adalah dari nama daerah yaitu Samigaluh dan Girimulyo yang berada pada Pegunungan Bukit Manoreh dengan ketinggian 700-900 meter dari atas permukaan laut. Rumah produksi teh ini berada di Dusun Kalirejo Utara, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo.
Teh Samigiri ini mulai di ciptakan Desember 2017, berdasarkan sharing pengalaman di stand tadi, Ibu Surati punya pengalaman pribadi dalam menciptakan Teh Sereh. Dulu pernah keluar darah dari hidungnya yang kemudian di diagnosa sebagai hipertensi. Namun tidak menutup kemungkinan bagi Ibu Surati bangkit untuksembuh kembali. Ia mencoba membuat resep khusus dengan membuat racikan teh sereh sendiri. Alhamdulillah perjuangan tersebut membuahkan hasil bagi Ibu Surati. Sejak itu, Ibu Surati mulai menekuni dan meyakini bahwa khasiat hasil kebun teh hijaunya sangat bermanfaat untuk kesehatan yakni salah satunya mengeluarkan racun dari tubuhnya. Dengan adanya kebun teh ini tidak membuat Ibu Surati (43) berpikir untuk memetik dan menjual teh basah saja. Namun beliau memiliki ide-ide dengan menciptakan “Artisan Tea” ini artinya teh hijau yang memiliki aneka rasa. Maka, terciptalah namanya “Samigiri Artisan Tea” yang dari hasil kebun pribadinya dengan olahan sendiri.
Pucuk teh ini di petik oleh tangan-tangan terampil para petani Kulonprogo sehingga menghasilkan pucuk teh terbaik dan berkualitas. Selain itu, keunikan teh ini pengolahannya menggunakan pupuk kandang tanpa adanya campuran pestisida.
Teh yang diracik para petani terdiri atas dua varian yaitu Teh Hijau dan Teh Racik (Teh Cap Teko). Teh hijau ini sendiri memiliki dua varian lagi antara lain teh hijau original dan teh hijau sereh. Teh tersebut di olah menggunakan alat tradisional rumah tangga. Kemudian inovasi ini muncul untuk menyeimbangi antara penjualan dan biaya produksi serta dengan mengikuti pelatihan-pelatihan UKM. Tahap pemasarannya mulai merambah kemana-mana. Mulai dari mulut ke mulut, kerabat terdekat, pameran di Taman Budaya Kulonprogo, pameran di http://www.plutjogja.com/PLUT-KUMKM DI Yogyakarta, serta masih banyak lagi. Dalam dua hari sekali, Ibu Surati menghasilkan produksi tehnya mencapai 10 hingga 15 kilogram.
Nah, teh favorit saya adalah teh hijau original yang rasanya bikin nyess di tenggorokan. Teh ini sangat nikmat di minum hangat tanpa tambahan gula. Nah, saran dari Bu Surati tambah irisan jeruk dan sedikit madu dalam gelasnya untuk menambah cita rasa serta nambah manfaat bagi tubuh kita.
Tenanggg, harganya tidak akan merogoh saku kalian kok. Cukup dengan Rp. 15.000,- udah bisa bawa pulang Teh Samigiri beserta botolnya sekalian dan untuk Teh Racik CapTeko hanya dengan harga Rp. 5.000,- per bungkusnya. Murah kan ?
Dengan Pengalaman panjang lebar kali tinggi dari Ibu Surati tadi, kita masih mau diam saja ? Yukkk, kamu juga bisa agar tidak jalan di tempat terus. Kembangin ide brilian yang ada dalam pikiranmu. Jangan hanya teori saja tapi kamu juga perlu action. Kalau Ibu Surati bisa, kenapa kamu tidak ?
Mau Konsultasi?