Mengenal Digital Marketing Metric Untuk Mengembangkan Bisnis
11 Oktober 2022, Oleh : Reni
Digital Marketing Metric adalah kumpulan nilai yang berfungsi untuk mengukur dan melacak kesuksesan upaya pemasaran yang menggunakan metode Digital Marketing. Biasanya pengukuran dilakukan menggunakan Tools seperti Google Analytics. Adapun Metric yang terukur dapat menjadi petunjuk atau indikator apakah upaya digital marketing yang dilakukan sudah berhasil atau belum, sehingga pelaku bisnis dapat menentukan strategi yang akan dilakukan selanjutnya.
Berikut akan diulas lebih detail mengenai Metrik Digital Marketing yang memiliki beberapa kategori sebagai berikut :
Website Traffic Metric mempunyai fokus utama untuk mengukur performa lalu lintas website sebagai pusat aktivitas bisnis. Berikut ini beberapa Digital Marketing Metric nya, diantaranya:
Overall Traffic merupakan jumlah keseluruhan traffic pada website. Baik dari direct traffic, paid search, affiliate, organic traffic, dan sebagainya. Untuk mengetahui metric ini dapat menggunakan tools digital marketing seperti Ubersuggest Google Analytics dan lainnya. pada Ubersuggest Overall Traffic disebut dengan Traffict Overview sedangkan pada Google Analytics bernama Acquistion Overview. Dengan memahami Overall Traffic website dapat mengetahui kondisi dan potensi Traffic Website yang dimiliki oleh pelaku bisnis.
Traffic yang masuk pada website pelaku bisnis berasal dari beberapa sumber atau channel. Masing-masing channel memungkinkan untuk menyumbang banyak Traffict atau juga tidak. Berikut ini beberapa jenis Channel yang menjadi sumber Traffic:
Merupakan traffic yang berasal dari iklan yang terpasang di halaman Google.
Traffic yang mengarah langsung pada website karena pengunjung mengetikkan URL website yang dimiliki pelaku bisnis.
Traffic ini berasal dari display ads
Traffic ini berasal dari rekan afiliasi yang menggunakan link unik
Traffic dari sumber di luar system Google, seperti media sosial, email, dan lainnya.
Dengan memanfaatkan channel metric, pelaku bisnis dapat mengerti sumber mana yang paling dominan dan potensi membawa traffic dan channel mana yang membutuhkan perbaikan.
Pengunjung website akan terbagi menjadi dua yaitu pengunjung baru (new) dan pengunjung yang sudah pernah datang sebelumnya (Returning). Kedua jenis ini akan dibedakan berdasarkan historis kunjungan website. Data New vc Returning Visitor berfungsi memberi gambaran tentang seberapa berhasil upaya digital marketing sehingga menambah jumlah visitor baru dan membuat visitor lama akan kembali lagi.
Pada Exit Rate menunjukkan beberapa kali pengunjung singgah pada satu halaman ke halaman lain hingga meninggalkan website. Misalnya saja, saat pengunjung masuk ke website dari landing page, lalu ke halaman ebook, kemudian pengunjung mengklik tombol download, saat akan mengisi form pengunjung menutup halaman. Exit Rate inilah yang dapat memberikan gambaran performa halaman website. Exit Rate dapat menjadi indikator acuan, semakin tinggi persentase exit rate di sebuah halaman maka akan semakin memerlukan perhatian. Misalnya saja apa alasan pengunjung pergi dari halaman yang disediakan oleh pelaku bisnis, kenapa mereka tidak tertarik dengan halaman tersebut, dan lain-lain. Untuk melihal Exit Rate Metric, pelaku bisnis dapat melihat di Tools Digital Marketing seperti Google Analytics yang telah menempatkan Exit Rate untuk salah satu indikator performa website. Dari sanalah pelaku bisnis dapat melakukan evaluasi pada website.
Engagement Metric berfungsi untuk mengukur interaksi antar audiens dengan digital marketing yang berjalan. Terdapat beberapa digital marketing metric terkait engagement, yaitu:
Bounce Rate
Yaitu persentase pengunjung yang meninggalkan halaman website tanpa melakukan apapun. Baik mengisi formulir, berlangganan, news latter, atau melakukan pembelian.
Average Time on Page
Yaitu metric yang menunjukkan lamanya pengunjung berada pada sebuah halaman website. Bagaimana average time on page dapat berkaitan dengan engagement, salah satunya adalah ketika membuat konten blog pengunjung membaca konten tersebut sampai selesai atau tidak, hal ini dapat menjadi indikator bahwa konten tersebut memiliki engagement yang tinggi atau tidak. Engagemen sebuah halaman dapat terhitung dari rata-rata waktu kunjungan per halaman dari setiap pengunjung.
Pageviews per Session
Yaitu jumlah rata-rata halaman yang visitor lihat dalam satu sesi kunjungan. Metric ini terhitung saat seseorang berkunjung ke halaman situs pelaku bisnis dan tidak langsung keluar, tetapi masuk ke halaman-halaman lain di website tersebut.
Impression
Yaitu metric yang digunakan untuk mengukur total orang yang melihat konten yang dimiliki pelaku bisnis. Metrics ini terdapat pada seluruh channel marketing seperti Facebook Ads, Google Ads, Website, dan Intagram Ads.
Engagement Rate
Yaitu metric untuk mengukur seberapa aktif visitor dengan konten yang dibuat oleh pelaku bisnis. Metric ini berguna untuk berbagai platform digital marketing salah satunya media sosial.
Conversion Metric adalah banyaknya tindakan target konsumen yang sesuai dengan tujuan strategi bisnis yang dituju. Contohnya dengan membeli produk, daftar sebagai member, dan sebagainya. adapun Digital Marketing yang perlu diukur meliputi:
CTR (Click Through Rate
Merupakan jumlah klik terhadap impression. Melalui metric ini, pelaku bisnis dapat mengukur berapa persen efektif konten digital marketing yang dimiliki.
CPC (Cost Per Click)
Merupakan digital marketing metric yang menghitung biaya yang harus dibayarkan untuk setiap klik di iklan yang disediakan
CPL (COST Per Lead)
Dihitung dari biaya per leads atau user potensial. Sehingga pelaku bisnis perlu mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan potensial baru
Conversion Rate
Adalah metric yang mengukur efektifitas landing page dalam membuat pengunjung melakukan klik tombol CTA, melakukan pendaftaran member, download ebook, dan lainnya, sehingga pelaku bisnis menjadi tahu berapa persen pengunjung website yang melakukan konversi.
Refenue Metric berfungsi untuk menganalisa keberhasilan penjualan produk. Berikut metric yang terdapat didalamnya:
CAC (Customer Acquisition Cost)
Merupakan metric digunakan sebagai pengukur biaya untuk mendapatkan konsumen. Untuk mengetahui CAC dilakukan dengan menghitung total biaya marketing dan sales dibagi total konsumen baru.
ROAS (Retrun On Ad Spend)
Merupakan metric untuk mengukur keuntungan setelah pelaku bisnis melakukan pemasangan iklan untuk menjual produk. Melalui metric ini pelaku bisnis dapat menganalisis dan mengevakuasi efektivitas iklan.
Yaitu untuk menghitung laba atas investasi dari digital marketing yang berjalan. Semakin tinggi ROI maka semakin besar pula keuntungan yang akan didapat.
Berikut merupakan pengenalan serta penjelasan dari masing-masing metric penting dari Digital Marketing Metric yang dapat digunakan sebagai referensi oleh pelaku bisnis dalam mengembangkan bisnis yang sedang atau mulai mereka jalani.
Baca juga https://satoeasa.com/telegram-marketing/
Mau Konsultasi?