Inspirasi Bisnis ~ Memang suatu hal yang berat hijrah dari karyawan menjadi seorang pengusaha. Tetapi tidak dengan Budi Suryanto. Beliau adalah orang asli Surabaya yang dulunya bekerja di perusahaan multinasional.
“Perjalanan hijrah saya tidak lepas dari mimpi dan cita – cita. Visi saya adalah hidup harus berprestasi dan meninggalkan prasasti untuk memberi inspirasi. Ketika saya berusia 23 tahun, perjalanan hidup membawa saya masuk di dalam satu perusahaan multinasional. Berawal dari divisi information system selama 6 tahun. Kemudian saya mencari tantangan di divisi marketing. Alhamdulillah, kurang dari 2 tahun di marketing saya diberi amanah untuk pegang wilayah sebagai manager. Saya sempat ditempatkan di Bali, Banjarmasin, Pekanbaru dan Bandung,” Tutur ayah tiga anak ini.
“ Usia 25 tahun saya sudah punya roadmap hidup. Usia 20 – 25 tahun adalah bagaimana saya menguatkan pondasi diri dan menikah. Usia 25 – 30 tahun bagaimana saya menguatkan pondasi rumah tangga. Usia 31 – 35 tahun bagaimana saya memikirkan investasi. Usia 36 – 40 tahun bagaimana investasi saya menghasilkan. Dan Usia 40 tahun saya harus hijrah. Alhamdulillah, roadmap itu bisa saya jalani. Dan roadmap ini saya susun mengikuti roadmap hidup Rasulullah. Beliau menikah usia 25 tahun dan menjadi Rasul ketika usia 40 tahun.” Tambahnya.
Pada saat mendekati usia 40 tahun Budi mulai mengajukan pengunduran diri agar bisa hijrah. Karena Budi punya banyak prestasi pimpinan tidak mengizinkan, tetapi malah ditawari posisi baru di kantor pusat Surabaya. Karena senang dengan tantangan, Budi pun mengiyakan posisi baru tersebut.
Pada pertengahan tahun 2015 dirinya merasa resah. Namun tidak tahu apa yang diresahkan. Padahal posisinya saat itu sudah begitu nyaman. Ia kemudian sadar bahwa usianya sudah 40 tahun. Ia langsung menuju ke pimpinan untuk mengajukan pengunduran diri lagi. Dan akhirnya pada pertengahan bulan itu ia resmi mundur setelah hampir 20 tahun berkarya di tempatnya bekerja.
“Setelah off dari kantor, saya melaksanakan umroh. Sepulang umroh jujur saya bingung. Setiap hari saya keliling melihat peluang usaha. Saya masuk mall, memperhatikan pujasera. Terpikir buka rumah makan, saya bikin analisa bisnisnya tapi sepertinya berat. Sempat ingin buka toko kado. Cari ruko tapi tidak ketemu – ketemu. Saya pikir, mungkin jodoh saya bukan disini. Akhirnya saya beli lahan di Pacet. Saya jadi petani jamur di sana”. Tuturnya.
Menjadi petani jamur, membuat kehidupan Budi berubah. Ia bangun sebelum subuh, memanen jamur, melayani tengkulak hingga masuk pasar – pasar.
Setelah menjadi petani jamur, Budi masuk komunitas Wirausaha Muslim. Di sana ia melihat banyak pengusaha muslim yang menjalankan bisnisnya belum memiliki bisnis plan yang terkonsep baik. Dengan bekal ilmu dan pengalamannya, Budi pun sering sharing membantu para pengusaha muslim. Inilah titik balik hidupnya. Budi bertemu bapak Sonhaji, pemilik PT. Logistic. Kepada Budi, beliau meminta bantuan agar usahanya yang sedang turun bisa dibenahi.
Budi pun melakukan analisa bisnis, dan membeberkan apa saja yang harus dibenahi. Bapak Sonhaji yang sebelumnya berfikir akan menutup usahanya, akhirnya mengajak Budi untuk masuk dan bersinergi.
Alhamdulillah, pada tahun 2016 Budi mengakuisisi perusahaan tersebut. Dengan sinergi, alhamdulillah, Januari 2017 omzet perusahaan naik lebih dari 75 %.
“Akhir 2017, Bapak Nastain, pemilik PT. PAA, Sebuah perusahaan outsourcing SDM, meminta bisnisnya saya akuisisi. Kami pun bersinergi. Alhamdulillah, perusahaan ini juga berkembang luar biasa. Kemudian di akhir 2018, salah satu perusahaan garment terbesar di Surabaya Juga meminta hal yang sama. Saya pun mengakuisisi perusahaan tersebut untuk melakukan sinergi.
Menarik Untuk Dibaca : Nasehat Jack Ma Untuk Para Pebisnis
Alhamdulillah, sekarang juga berkembang pesat. Perusahaan lainnya bergerak di bidang digital marketing and empowering entrepreneur namanya Linkaran.id.
Saya juga tengah mengembangkan sebuah startup namanya masukmasjid.com. Untuk kelima perusahaan saya tersebut saya buat group perusahaan namanya Narana Group yang saya ambil dari ketiga anak saya yaitu Nadira, Araya dan Nakia.” Jelasnya
Saat ini Budi tengah menciptakan konsep synergy preneur. Adalah konsep jama’ah. Karena kekuatan umat islam adalah di jamaah. Dan Jamaah adalah sinergi. Salah satu cara untuk kebangkitan umat adalah melalui ekonomi. Melalui Budi ingin menciptakan banyak entrepreneur baru yang lebih kuat dan hebat. Oleh sebab itu ia membuka kepada siapa saja yang ingin bersinergi. Salah satunya sharing melalui blog pribadinya www.budisuryanto.com
“Saya mendidik anak saya dengan tegas dan disiplin. Di kondisi sekarang, sangat diperlukan pondasi serta impian yang kuat untuk generasi muda muslim agar kebangkitan umat bisa terwujud. Jika orang – orang ingin melihat bukti, disini saya ingin menjadi bukti.” Tutupnya.
Inspirasi ini saya ambil dari majalah hikmah Nurul Hayat. Salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional di Indonesia.
Semoga bermanfaat. Salam sukses, salam Satoeaasa untuk indonesia.
Mau Konsultasi?