Den Xiaoping adalah pemimpin Republik Rakyat Tiongkok yang mereformasi ekonomi dengan membuka investasi asing masuk ke China. Pada tahun 1987 masuklah KFC dengan gerai pertama di Beijing, setelah itu pada tahun 1990 disusul oleh McDonals dengan gerai pertama di Shenzhen.
Dengan adalanya investasi tersebut pertumbuhan ekonomi berkembang pesat. Dan memiliki peminat yang banyak. Jumlah gerai KFC sekarang sudah mencapai 10.000 di Tiongkok. Dua kali lebih banyak dari jumlah gerai di Amerika sendiri.
Bahkan KFC Tiongkok sudah memisahkan diri dari perusahaan induknya, yang kemudian dikelola oleh Yum China. Untuk McDonals sendiri terdapat 6.000 Restaurant di Tiongkok. Dan untuk Starbuck memiliki 7.000 gerai kopi di Tiongkok.
Akhir-akhir ini brand-brand lokal mulai berusaha mengambil pasar dari brand-brand raksasa tersebut. Seperti Tastien yang menawarkan hamburger isian khas China seperti bebek peking atau mapo tofu.
Merk lainnya seperti Wallace yang sudah mempunya 20.000 gerai di seluruh daratan Tiongkok. Yang mirip Dengan KFC adalah Diffo yang sudah memiliki 2.000 gerai. Sedangkan yang menantang Starbuck adalah Cotti, mereka sudah punya 6.000 gerai dan punya target 20.000 gerai pada akhir tahun 2025. Pemain lama seperti Luckin Coffe juga telah membuka gerai 8.000 pada tahun 2023.
Nah, ada juga Mixue yang menjual Bubble Tea sekarang sudah punya 36.000 gerai di Tiongkok. Mixue juga sudah sukses berekspansi ke luar negeri seperti Indonesia, karena para investor tertarik padanya. Mixue sukses meraup keuntungan bersih sebesar USD 350 juta dalam sembilan bulan pertama tahun 2023.
Menarik Untuk Dibaca : Warung Makan Hybrid
Ada brand lokal lain yang juga menjual teh, seperti Chabaidao yang berhasil mengumpulkan USD 330 juta. Pun Chagee yang juga menjual teh dan dikabarkan sedangkan mempersiapkan IPO di Amerika Serikat.
Melihat dari perkembangan brand-brand lokal China ini membuat brand internasional mengalami penurunan. Pada kuartal 1 tahun 2024 Startbuck penjualannya turun 8% di Tiongkok.
Apa yang dilakukan brand-brand lokal bisa berkembang pesat menghadapi brand-brand raksasa ?
Pertama, mereka memberikan harga murah di tengah ekonomi masyarakat yang sedang lesu. Ini merupakan strategi yang tepar untuk berjualan, karena konsumen akan lebih melirik mereka dan bisa berhemat.
Kedua, lokasi tempat merk-merk itu berjualan. Brand lokal ini banyak muncul dari kota-kota kecil di Tiongkok. Biasanya merk-merk internasional tidak melirik tempat-tempat kecil. Tapi inilah yang dimanfaatkan brand lokal untuk berkembang dan melakukan ekspansi.
Berdasarkan riset dari McKinsey & Company mengatakan bahwa orang-orang berusia 30-an tinggal di kota-kota kecil lebih optimis tentang masa depan mereka dibanding mereka yang tinggal di kota-kota besar di pesisir.
Penduduk di kota-kota kecil juga menghabiskan lebih banyak uang untuk makan di luar, membeli kosmetik, dan pakaian olahraga, jika dibanding penduduk kota-kota besar.
Ketiga. Mereka mengangkat budaya kuliner lokal untuk bersaing. Seperti Brand Tastien yang memiliki produk Burger Peking yang mempunya layanan penyacian secara cepat. Peking atau bebek peking ini adalah makanan khas China yang sangat dihargai. Pun dengan brand-brand lokal lain yang menghadirkan cita rasa lokal.
Ada faktor lain yang sangat mendongkrak perkembangan brand lokal. Yaitu Nasionalisme, ini yang mungkin jarang pengusaha tahu dan belum bisa memprediksinya. Orang Tongkok sangat bangga dengan produk-produk lokal dan mereka sangat menghargai budaya mereka.
Hal ini juga disampaikan oleh Presiden Xi Jinping. Presiden mendorong tumbuhnya “ Kepercayaan Budaya”. Kata Guochao yang berarti “China Chic” atau “ Nasional Hip” mencerminkan kebanggaan yang berkembang di kalangan konsumen terhadap produk-produk buatan Tiongkok.”
Pelajaran apa yang bisa kita ambil untuk negara Indonesia ?
Kita patut optimis juga karena brand-brand lokal seperti Indomie, GoJek, Wardah, J.Co, Teguk, Kopi Kenangan. Mereka semua brand lokal Indonesia yang sudah besar di Indonesia dan sudah berekspansi ke luar negeri.
Inilah kesempatan untuk para pebisnis kuliner atau F&B. Harus semangat dalam menyajikan menu lokal terbaik yang menjadi daya tarik. Semoga kita yang saat ini menekuni bisnis kuliner nusantara bisa memanfaatkan momentum ini.
Menarik Untuk Ditonton : Rahasia Banjir Order Dari Endorse Selebgram
Mau Konsultasi?