Mereka semua beralih ke usaha frozen food ketika pandemi, karena ada pembatasan makan di tempat. Terutama rumah amakan di mall-mall. Nah, fenomena ini berlanjut pasca pandemi, bisnis frozen food tetap menguntungkan.
Begitu juga dengan dine in atau makan di tempat. Kalau kita lihat tempat makan di mall – mall itu tidak seramai warung makan di pinggir jalan atau diluar.
Kita coba kasih contoh di tempat makan yang berlokasi di bandara. Tempat tersebut saat ini juga sudah banyak rumah makan hybrid. Ada frozeen foodnya dan bisa makan ditempat. Kalau awalnya pasti makan di tempat atau dine in. Tapi ketika pandemi mereka juga banyak yang menambahkan produk frozeen food. Dan pada akhirnya berlangsung sampai sekarang.
Tulisan ini berdasarkan cerita dari mas Jaya Setiabudi owner dari Yuk Bisnis. Beliau ketika makan di bandara Cengkareng langganannya adalah Bakmi GM. Beliau terus mengamati perkembangannya, karena itu langgannan beliau.
Ada pelajaran penting yang bisa diambil, yaitu produknya. Produknya yang namanya kemasan cadangan atau stok cadangan. Jadi maksudnya seperti ini mereka bagusnya sudah menghitung kebutuhannya harian.
Suatu misal angka harian 300 stok per hari, tetapi mereka juga mencadangkan stok kalau terjadi lonkakan permintaan dari konsumen.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Melihat Karyawan Yang Inovatif
Inspirasi yang bisa kita dapatkan adalah bagi pengusaha kuliner buatlah rumah makan hybrid karena ini lebih menguntungkan. Jadi selain menyediakan makan ditempat, juga menyediakan frozen food. Dari frozem food ini bisa jadi konsumen membelinya atau juga bisa kita masak sendiri. Suatu misal usaha bakso. Nah, ketika kita juga menyediakan froozen baksonya ada dua kemungkinan. Yaitu ketika pesanan melebihi target harian sehingga bisa digunakan. Kedua bakso froozen tersebut bisa dibeli oleh pelanggan atau konsumen untuk dimasak dirumah.
Tentu hal tersebut akan lebih untung. Sangat memungkinkan makan di tempat dan juga membeli frozen foodnya. Jadi ini sebuah kelebihan. Tapi tentu harus ada tambahan biaya operasional listrik yang dikeluarkan.
Jika untuk yang mau memulai bisnis atau membuka cabang yang pertama harus dilakukan jelas mencari tempat yang trafiknya bagus dan potensial. Maksud darei potensial adalah demand ( permintaan ) nya besar tapi kompetisi kecil.
Yang kedua kecilkan SKU dan kecilkan varian menunya. Jadi mungkin menu yang akan dibuat ini 50 tapi kecilkan menjadi beberapa saja yang potensial untuk konsumen.
Ketiga, jual masakan dengan menu sejuta umat dan penetrasi. Ini akan lebih menguntungkan. Ketiga hitunglah penjulan per harinya. Misal kebutuhan 300 stok. Tapi menyediakan 500 stok untuk ketika ada lompatan permintaan. 200 atau lebi. Nah stok tersebut dalam bentuk kemasan frozen yang juga bisa dijual. Jadi stok yang 300 tidak dalam kemasan frozen, karena akan langsung dimasak. Jadi untuk yang tidak di frozen disiapkan stok minimum.
Dengan kita menyediakan frozen foodnya makan tidak akan perlu menolak konsumen karena kehabisan stok bahan baku. Dari frozen food tersbut juga bisa dijadikan crosseling untuk tambahan penjualan. Dengan demikian penghasilan akan meningkat.
Semoga bisa menjadi inspirasi. Bisa dicoba untuk Anda yang saat ini sedang membangun usaha kuliner atau rumah makan. Salam sukses, salam Satpeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk diTonton : Tips Foto Produk Dengan Kamera HP
Mau Konsultasi?