Karena dalam permasalahan lapangan biasanya yang terjadi adalah ketika seorang staff atau salah satu tim memiliki inovasi tetapi tidak bisa dipakai oleh divisi lain inovasi tersebut. Ini bagaimana ?
Ada 3 hal yang membuat akhirnya inovasi tidak bisa di scale uke divisi lain.
Pertama, Adanya mitos keunikan lokal, ketika asa inovasi itu bagus di divisi tersebut saja bukan divisi lain. Jadi ini lebih ke mindset seseorang kalau inovasi yang dibuat divisi lain itu tidak bisa dipakai pada divisi yang ia kerjakan. Kalau sudah punya minder seperti itu, pasti akan sulit menerapkannya. Intinya orang tidak mau mengadopsi inovasi dari tim lain. Padahal pasti bisa untuk diadopsi.
Kedua. Kerapkali insentif diperusahaan terkunci pada KPI saja. Ada kecenderungan agar divisinya terlihat lebih bagus dari yang lain. Ini kebalikan yang aspek pertama. Inovasi yang tercipta tidak di share kepada department atau divisi lain.
Ketiga. Tidak ada informasi bahwa ada inovasi yang dihasilkan olah salah satu divisi perusahaan. Kalau yang ini tinggal leader nya yang harus aktif.
Terus solusi untu ketiga masalah di atas bagaimana ?
Pertama tentu memangkas keunikan mitos lokal yang ada. Jadi hilangkan mitos bahwa inovasi bisa dipakai disemua lini. Sering mengadakan diskusi antar departement. Sering koordinasi dan komunikasi yang baik maka pasti inovasi akan mudah di duplikasi. Dan harus mencari persamaan jangan mencari perbedaan antara divisi.
Menarik Untuk ditonton : Tips Bikin Kemasan Produk Agar Menarik
Ada KPI menarik ketika salah satu karyawan microshof bercerita. Ada KPI ketika meminta bantuan dan memberi bantuan bisa mendapatkan point plus. Artinya ini sangat menarik, karena dari KPI tersebut orang atau staff dipaksa untuk menjalin komunikasi dengan tim lain atau departemen lain. Ini bisa dijadikan solusi problem kedua di atas.
Solusi yang ketiga lebih gampang. Mungkin dibuatkan wadah, dimana semua tim atau departement bisa melihat inovasi – inovasi yang tercipta. Pada akhirnya mereka bisa mengadopsi. Dari situ juga akan muncul komunikasi-komunikasi yang akan membahas mengenai teknis-teknis inovasi tersebut.
Dari ketiga hal tersebut jika memang benar dijalankan akan bisa menjadikan tim internal perusahaan akan lebih terbuka. Jadi tidak saling kompetisi secara langsung maupun tidak langsung. Karena pasti di dalam perusahaan ada orang yang ingin menonjol agar bisa naik jabatan atau motif lainnya.
Makanya sangat perlu inovasi dilakukan scale up dengan cara – cara diatas. Kalau kita mau pelajari, perusahaan – perusahaan besar yang sustain atau mereka stabil itu pasti mereka memiliki internal tim yang kokoh. Mendukung satu sama lain untuk mencapai goal yang sama.
Memang tidak semudah ngomong, karena pasti setiap masing-masing individu memiliki karakter tersendiri. Tetapi ingat, carilah persamaan dari setiap individu. Dan jadikan perbedaan tersebut kekuatan dalam internal perusahaan. Tidak mungkin satu tim semuanya humoris, itu sangat tidak mungkin. Pasti ada yang humoris, pendiam, perfeksionis dan macam-macam lainnya.
Semoga dengan tulisan ini bisa menjadi inspirasi Anda untuk bertindak mengambil langkah. Demi apa ? demi kesuksesan jangka panjang bisnis yang dijalankan.
Jika bisnis masih kecil bagaimana, yang level nya masih UMKM. Justru wajib menerapkan karena mumpung tim atau orangnya masih sedikit. Beda nanti ketika usaha sudah besar dan banyak orang didalamnya pasti akan lebih kompleks lagi.
Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Penting ! Pengusaha Harus Menguasai Ilmu Dasar Pemasaran
Mau Konsultasi?