Brand Guideline
05 November 2022, Oleh : Reni
Brand Guideline adalah suatu pedoman untuk mengatur komposisi, desain, dan tampilan umum dari suatu brand. Saat suatu brand memiliki Brand Guideline , maka brand tersebut dapat dengan mudah menentukan seperti apa konten blog, konten media sosial, atau tampilan dari logo dan iklan. Brand Guideline juga akan membantu para desainer grafis, marketer, web developer, hingga content team berpegang pada pedoman yang sama.
Menurut Ruby Porter Brand Guideline adalah suatu komponen yang bisa digunakan sebagai pedoman oleh seluruh tim saat merepresentasikan brand. Sederhananya Brand Guideline adalah sebuah kumpulan aturan yang menjelaskan seperti apa brand saat menampilkan dirinya ke publik. Aturan tersebut meliputi banyak hal, mulai dari pemilihan palet warna untuk segala macam hasil desain, pemilihan font, foto, diksi, dan masih banyak lagi. Dengan kata lain Brand Guideline adalah suatu referensi yang digunakan untuk menjaga tampilan brand tetap konsisten di mata publik.
Manfaat Brand Guideline
Manfaat pertama dari Brand Guideline adalah untuk menetapkan suatu standar bagi brand. Seperti yang dijelaskan diatas, standar ini dibuat agar karyawan di perusahaan atau sebuah bisnis bisa menghasilkan karya yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Hal itu mulai dari standar membuat postingan di Instagram, Twitter, atau blog. Selain itu, penetapan standar ini juga bisa diterapkan saat membuat iklan. Hal yang satu ini sangat penting karena iklan bertujuan untuk sarana branding dan mengajak pelanggan menggunakan produk. Maka dari itu iklan tersebut harus dibuat sesuai dengan aturan dalam Brand Guideline mulai dari warna, font, atau bahkan tone of voice.
Meningkatkan brand awareness bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari dengan membuat logo yang menarik atau tagline yang unik. Strategi untuk meningkatkan brand awareness di atas akan lebih efektif jika dibuat sesuai dengan Brand Guideline yang dimiliki oleh brand. Misalnya dalam pembuatan logo, seorang desainer grafis harus memperhatikan aturan yang tertera dalam Brand Guideline. Selain itu, dalam proses pembuatan tagline yang unik juga perlu sesuai dengan tone of voice dari brand. Disini Brand Guideline dijadikan sebagai pedoman yang mengatur tampilan dari brand supaya lebih mudah diingat oleh masyarakat.
Elemen Brand Guideline
Brand Guideline merupakan pedoman yang digunakan untuk menampilkan identitas brand secara terpadu melalui komponen seperti warna, logo, maupun tipografi. Komponen atau elemen yang wajib ditampilkan dapat berbeda, menyesuaikan dengan keperluan masing-masing industri, perusahaan, maupun bisnis. Namun secara umum elemen-elemen yang terkandung dalam Brand Guideline bisa disebutkan seperti berikut :
Mendefinisikan palet warna akan sangat membantu dalam menciptakan tampilan dan nuansa yang konsisten. Untuk menentukan palet warna, mayoritas brand memilih empat warna atau bahkan kurang dan biasanya menggunakan warna turunan dari warna logo perusahaan. Pastikan juga untuk menyertakan informasi warna dalam kode RGB dan CMYK agar palet warna dapat direproduksi secara akurat, baik untuk keperluan digital maupun cetak.
Tipography adalah elemen visual lain yang menjadi bagian dari Brand Guideline. Pedoman mengenai tipografi mencakup jenis, font, ukuran font, dan petunjuk pemakaian font ketika diaplikasikan dalam sebuah desain.
Paduan Brand Guideline di bagian ini membantu memastikan logo perusahaan digunakan sesuai peruntukannya. Desain logo dapat mencakup pedoman mengenal batasan ukuran, warna yang boleh digunakan, dan ketentuan jika ditampilkan dalam latar belakang yang berbeda. Pelaku bisnis dapat menampilkan contoh penggunaan logo yang tidak baku untuk mencegah kesalahan. Misalnya meregangkan logo dengan proporsi yang tidak simetris atau menggunakan warna logo yang samar menyerupai latar belakang.
Bagian citra dalam Brand Guideline akan membantu mengarahkan orang lain untuk mengetahui pedoman mengenai gaya fotografi, ilustrasi, atau simbol yang tepat untuk digunakan perusahaan. Pelaku bisnis bisa melakukan pendekatan dengan cara menyusun mood board atau menunjukkan contoh gambar yang sudah pernah dipakai sebelumnya dan mempunyai kinerja yang baik.
Cara perusahaan berkomunikasi dengan target pasar juga menjadi bagian dari branding. Oleh karena itu, pedoman ini perlu dimasukkan dalam Brand Guideline. Pastikan nuansa atau gaya berkomunikasi perusahaan dapat konsisten di seluruh konten yang mengandung tulisan, seperti kampanye iklan, takarir di media sosial, maupun kiriman blog. Buat target audiens familiar dengan brand dan pelajari gaya berkomunikasi apa yang ingin dimunculkan.
Istilah stationery atau alat tulis dalam Brand Guideline mencakup semua barang dengan identitas yang biasanya digunakan untuk mewakili citra perusahaan. Perusahaan dapat menempatkan nama merek, logo, slogan, dan symbol lainnya dalam buku catatan, kartu nama, kop surat, dan amplop. Cara ini juga dapat digunakan untuk mempromosikan perusahaan secara implisit.
Pedoman mengenai gaya berkomunikasi yang digunakan dalam media sosial juga perlu dicantumkan dalam Brand Guideline agar perusahaan mempunyai panduan yang sesuai dalam mengatur bagaimana brand tampil dan berhubungan dengan audiens. Panduan mengenai gaya berkomunikasi di media sosial juga dapat terus dikembangkan sesuai dengan trend yang sedang berlangsung.
Cara Membuat Brand Guideline
Konsisten dalam branding dapat bermanfaat untuk memperkuat citra perusahaan. Oleh karena itu, untuk memudahkan pelaku bisnis merancang Brand Guideline bagi perusahaan, berikut beberapa langkah penting yang bisa dilakukan, diantaranya:
Persiapkan Brand Guideline dengan menyimpan beberapa gambar referensi yang sesuai dengan citra yang ingin ditampilakan. Pelaku bisnis juga dapat menggunakan bantuan aplikasi unntuk mengelompokkan referensi berdasarkan kategori atau elemen yang akan digunakan. Kemudian buatlah catatan spesifik tentang hal-hal yang disukai dan tidak, sehingga dapat menyeleksi materi-materi pilihan yang dapat dijadikan inspirasi untuk membangun Brand Guideline Perusahaan.
Setelah mengumpulkan inspirasi, sekarang saatnya bekerja sama dengan seorang desainer untuk menentukan elemen penting dan menggabungkan semuanya. Setiap perusahaan setidaknya memiliki 5-7 elemen penting yang harus dimasukkan dalam Brand Guideline. Karena mendesain sebuah brand membutuhkan proses riset, pelaku bisnis akan membutuhkan desainer sebagai mitra untuk berbagi ide kreatif, meminta saran maupun mempertimbangkan secara visual bagi perusahaan.
Setelah menentukan elemen penting yang akan digunakan, buatlah pedoman yang lebih detail untuk setiap komponen tersebut. Misalnya jika perusahaan membutuhkan konten digital, apakah perlu aturan tertentu mengenai tata letak gambar yang ditampilkan disitus web? Apakah perusahaan perlu menaruh fokus pada pemasaran melalui media sosial? Jika perusahaan menjual produk secara langsung, apakah perlu menyusun panduan untuk menentukan kapan harus menggunakan nama produk dan kapan harus menggunakan nama perusahaan?
Menyusun Brand Guideline secara garis besar akan memudahkan pelaku bisnis mengetahui struktur yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Setelah itu, buatlah Brand Guideline menjadi dokumen kerja yang dapat dijadikan rujukan bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Brand Guideline dapat disediakan dalam bentuk PDF digital yang bisa diakses secara daring maupun dicetak.
Berikut diatas merupakan penjelasan mengenai Brand Guideline, manfaat, elemen, serta cara pembuatannya. Konsistensi adalah kunci agar brand bisa mudah diingat oleh publik. Oleh karena itu, jangan sesekali pelaku bisnis meremehkan pentingnya pembuatan Brand Guideline.
Baca juga https://satoeasa.com/visual-branding/
Mau Konsultasi?