Akhirnya Ngremboko group mencari jalan lain. Jadi jual pakannya ke tempat lain.
Dan dulu pernah usaha ayam petelur. Ketika pandemi mengalami kerugian banyak. Akhirnya beliau mulai bisnis ikan yang dianggapnya lebih murah untuk modal dari pada mengawali bisnis ayam petelur yang modalnya besar.
Menarik Untuk Dibaca : Cerita Pengusaha Yang Merugi 1 M
Saat ini ada 56 kolam dengan model bulat. Targetnya bisa memiliki 1000 kolam. Tujuannya agar produksi ikan nila bisa lebih banyak. Pasarnya Eksport hingga ke arab saudi. Ikan nila ini dianggap sebelah mata kebanyakan orang yang tidak tahu cara budidaya dengan baik dan benar.
Untuk sistem budidaya sudah menggunakan modern. Pakannya pun full pakan pabrik dengan tambahan probiotik dan jamu herbal.
Kenapa beliau memilih bisnis ikan nila ?
Ikan air tawar ini memang selain perawatan lebih mudah dan cepat berkembangbiak. Secara konsumsi ikan ini tinggi, apalagi di menu-menu restaurant. Ikan nila ini juga termasuk memiliki protein yang tinggi. Itulah Ngremboko groub memfokusinya. Satu kolam itu target panen bisa 200-300 kg dengan tebar benah kurang lebih 1.200.
Kunci perawatan ikan nila ini adalah PH bagus, Oksigen bagus, makannya pasti bagus. Ketika makannya bagus ikan cepat gemuk. Ini juga akan cepat panen.
Ngremboko group juga menyediakan ikan nila yang frozzen. Jadi sudah siap untuk dimasak. Tanpa harus menghilangkan durinya. Jadi masuk frozzen juga sudah bersih. Jadi pasarnya selain ekspor, menyediakan juga untuk end user yang langsung mau membeli.
Ngremboko Group ini pastinya juga mengalami kesusahan, atau bahkan titik terendah. Dengan semngat juang dan konsisten dalam menghadapi sebuah cobaan di bisnis. Sekarang tetap eksis dan terus berkembang.
Kata beliau, nikmatnya usaha itu ya terletak pada masalah. Karena tanpa adanya masalah tidak akan mau belajar. Ketika tidak belajar, sudah merasa hebat. Ini celaka. Ketika masalah selesai. Pasti akan muncul masalah berikutnya. Ya, inilah pengusaha. Tidak mungkin semulus orang yang melihatnya. Beliau menyampaikan, ketika ada masalah pasti ada solusi atau jalan keluarnya. Dan ini sudah ketetapan. Wong kita tidak usaha, misal jadi karyawan saja pasti ada masalah di pekerjaan. Tapi ujungnya-ujungnya kan juga selesai.
Jika sudah terbiasanya dengan berbagai problem, maka akan tenang dan tetap kalem dalam menyelesaikannya. Karena sudah terbiasa. Bahkan mungkin akan terjadi masalah terulah. Karena, apalagi di bisnis budidaya ikan. Yang dirawat itu punya nyawa. Pun budidaya-budidaya peternakan yang lain.
Cara pandang menyeselesaikan masalah itu dengan cara pandang pribadi masing-masing. Semisal ada masalah sepele, ketika sudut pandangnya berat. Ya akan terasa berat. Beda dengan sudut pandang atau mindsetnya ini bisa diselesaikan.
Ketika usaha punya hutang, kan ini masalah juga. Apa yang harus dilakukan ?
Semisal di pabrik Punya hutang pakan 1 M, sedangkan dari mitra atau konsumen masih belum membayar sebanyak 3 M. Ini kan sebuah masalah. Nah, kuncinya adalah di komunikasi dan sistem bisnisnya.
Beliau menyampaikan, ketika ada masalah jangan terlalu banyak mencari alasan A, B atau lainnya. Fokus pada penyelesainnya. Kalau banyak alasan adalah ciri-ciri orang yang tidak akan sukses. Ketiga ditagih hutang alasan, atau masalah – masalah yang lain.
Namanya pengusaha itu pasti melibatkan banyak orang. Ini menjadi value atau nilai pengusaha. Kemanfaatannya akan terasa. Bukan hanya tentang cuan atau keuntungan. Tapi tetang kesejahteraan bersama, dilingkungan keluarga dan tetangga.
Wajib yang dihitung adalah zakat. Karena ini wajib. Meskipun bisnis masih kecil, sedekah dan zakat ini wajib.
Salam sukses, salam Satoeasa Untuk Indonesia.
Menarik Untuk Ditonton : Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi
Mau Konsultasi?