Awal mula berdiri Mambu Suroboyoan ini bermula dari salah satu temannya yang terkena PHK. Dia mengajak Irawan bisnis kaos, beliau langsung mengiyakan saja tanpa pikir panjang. Karena sebelumnya juga sudah punya pengalaman.
Sebelum memulai bisnis Irawan melakukan observasi ke beberapa produk kaos sejenis. Tujuannya untuk mencari pembeda dari kaos lainnya. AKhirnya ketemu konsep mengangkat kearifan lokal Surabaya. Dan bisa untuk oleh-oleh khas Surabaya.
Untuk penjualan pertama kali dari teman istrinya dan laku habis produksi pertama. Pun penjualan kedua. Dari sini akhirnya nama Mambu Suroboyoan menyebar dari mulut ke mulut.
Menarik Untuk Ditonton : Langkah Pertama Kunci Pertama
Ketika bisnis sudah mulai jalan stabil, teman yang mengajaknya keterima kerja. Akhirnya bisnis kaos ditinggalkan. Irawan merasa canggung jika tidak dilanjutkan, akhirnya dia melanjutkan bisnis kaos tersebut, karena juga sudah tahu produksinya dan pemasarannya. Tetapi saat itu Irawan juga masih nyambi bekerja sambil berbisnis kaos.
Inspirasi nama brand Mambu Suroboyoan tidak begitu saja. Sebelumnya beliau juga mencari-cari nama yang sesuai khas di Surabaya. Akhirnya ketemulah kata Mambu ( berbau ) Suroboyoan. Maksud dari kata Mambu ( berbau ) ini adalah desainnya berbau segala sesuatu khas surabaya. Sempat ada teman yang menyarankan nama ini diganti karena memiliki konotasi yang negatif. Tetapi beliau tetap kukuh dengan pandangannya. Ternyata benar, dengan nama Mambu ini lebih mudah untuk diingat orang karena memiliki nama yang unik. Dari dinas perdagangan pun juga mendukung untuk segera dilegalisasi.
Irawan juga sering mengikuti pameran dari kota ke kota untuk mengenalkan desain kaosnya. Kegiatan pameran tersebut disupport dari dinas perdagangan Surabaya.
Pada bulan Maret 2019 akhirnya Irawan memutuskan untuk resign dari pekerjaannya di perusahaan. Ingin lebih fokus mengurus bisnis kaos, karena sudah mulai stabil penjualannya dan banyak pelanggan.
Tantangan dari bisnis kaos ini adalah Irawan harus selalu update hal-hal yang sedang hangat diperbincangkan. Harus mengikuti perkembangan, dan isu-isu yang menarik. Tetapi desain kaosnya harus tetap otentik tanpa mengurangi khas surabaya.
Tantangan yang lain yaitu ketika pandemi covid-19. Beliau juga yakin banyak para pengusaha yang terkena dampak. Saat pandemi beliau tidak bisa melakukan penjualan secara offline seperti pameran. Akhirnya fokus online dan pendapatan menurun drastis, karena marketing onlinenya masih belum begitu jalan.
Menarik Untuk Dibaca : Pekerjakan Pemuda Kampung Agar Berdaya
Dalam kesehariannya Irawan tak hanya sibuk mengembangkan usahanya. Beliau juga mendukung usaha teman-temannya. Biasanya beliau mampir ke UKM teman-teman untuk beli. Setelah itu saya juga posting ke media sosial dan group-group WhatsApp. Kebiasaan ini akhirnya jadi program yang diberi nama sambang usaha alumni SMA. Akhirnya dari program ini usaha kaos beliau juga mengalami perkembangan dalam penjualan.
Rencana kedepan untuk bisnis kaos ini, beliau akan membuat produk tidak hanya desain lokal saja. Tapi menciptakan desain kaos yang bisa untuk semua masyarakat di Indonesia. Misal Mambu Nusantara atau Mambu Indonesia. Karena ketika ada pameran di kota lain, misal ke jogja. Pasti bahasanya berbeda dengan bahasa khas surabaya. Jadi intinya produk beliau harus bisa dinikmati skala nasional.
Untuk teman-teman yang mau lihat-lihat desain kaos Mambu Suroboyoan bisa cek :
Instagram : @kaosmambu
Alamat : Medokan Asri Barat IX, No. 23, Rungkut, Surabaya
WA : 08175103700
sumber : majalah hikmah keluarga Nurul Hayat
Mau Konsultasi?