Artikel ini akan mengulas mengenai sektor industri apa yang terdampak resesi. Teknologi yang mendorong pertumbuhan bisnis. Bagaimana mengelola SDM. Bagaimana mengatasi perubahan perilaku konsumen dan Bagaimana peran environmental, Sustainability, Governance ( ESG ). Kita kaji satu persatu.
Pertama. Industri apa yang terdampak resesi pada tahun 2023. Untuk secara umum Indonesia masih cukup aman menurut para ahli riset dunia. Bahkan diperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di 4,7% – 5,1%. Kenapa demikian ? pertama Karena Indonesia dikatakan berhasil mengendalikan pandemi covid-19. Kedua, Dukungan APBN fiskal sebagai shock absorber. Ketiga, Harga-harga komoditas yang relatif tinggi. Keempat, kredibilitas Indonesia di Pasar Internasional meningkat pasca G20.
Apakah semua sektor akan baik-baik saja, dengan adanya resesi global ? tidak. Ada sektor yang terkena dampak. Sektor yang pasar mereka adalah eksport. Sektor apa itu ? Salah satunya pada bidang furniture, tekstil, alas kaki dan produk kayu. Karena produk-produk tersebut banyak di ekspor ke Amerika Serikat dan Amerika Latin.
Tentu bidang-bidang produk tersebut harus menyiapkan strategi untuk mengatasi masalah yang mungkin akan timbul.
Kedua. Trend mengenai teknologi. Tentu teknologi menjadi sebuah alat yang bisa meningkatkan kinerja. Efektif dan efisien. Jadi teknologi ini bisa menjadi alat yang ampuh untuk sebuah perusahaan.
Menarik Untuk Ditonton : Bisnis Wayang Bertahan di Tengah Himpitan
Dalam teknologi ada 5 trend yang akan terjadi. Pertama, proses atomisasi & virtualisasi akan semakin intens. Kedua, konektivitas semakin tinggi mengakibatkan proses implikasi menjadi cepat di setiap perusahaan. Ketiga, implementasi Artificial Intelligence ( Kecerdasan Buatan ) terapan. Keempat, kemajuan dalam ilmu biologi, sekarang telah muncul teknologi bio revolution. Teknologi ini gabungan antara biologi, komputasi, otomasi dan AI. teknologi ini akan mempengaruhi pada bidang kesehatan, pertanian, barang konsumsi, energi dan material. Kelima. Energi Bersih, teknologi ini digunakan untuk distribusi energi pintar jaringan, sistem penyimpanan energi, pembangkit energi netral karbon dan energi fusi.
Ketiga. Trend mengenai SDM, kita tahu pada tahun 2022 banyak karyawan dari perusahaan manufaktur dan perusahaan rintisan yang terkena PHK. Berdasarkan prediksi pada tahun 2023 akan berlanjut PHK massal pada bidang tersebut.
Ada 10 skill karyawan yang paling dibutuhkan di Indonesia.
Jadi perusahaan harus reskilling pada karyawannya agar aktivitas bisnis bisa tumbuh dan berkembang pesat.
Trend SDM yang ada di Indonesia saat ini adalah model hybrid working atau sistem agile. Jadi mereka sangat nyaman dan produktivitas meningkat ketika bekerja secara hybrid. Maksudnya ketika sistem agile ( silahkan cari di google mengenai sistem ini ) maka karyawan akan lebih loyal dan produktif.
Keempat, mengenai trend customer. Hal ini juga harus dicermati. Perusahaan harus selalu diupdate membaca pergerakan dan gaya dari pelanggan. Apalagi saat ini saat ini teknologi sangat didominasi oleh generasi Z. Dimana mereka sangat suka dan cepat beradaptasi dengan teknologi baru. Generasi yang lahir di atas tahun 1996 ini tidak mudah termakan iklan. Mereka senang dengan narsis dan pengakuan dari orang lain lewat media sosial.
Pengusaha yang cerdik akan menangkap peluang ini dan melakukan transformasi digital secara menyeluruh. Dan brand yang kuat akan tetap memenangkan persaingan. Maka harus bisa memuat story telling perusahaan yang semenarik mungkin.
Kelima. Trend in mengenai tentang menjaga lingkungan. Hasil riset PWC mengatakan konsumen indonesia sudah lebih sadar lingkungan ketika berbelanja barang. Sebanyak 86 % konsumen Indonesia secara sadar membeli barang yang kemasannya ramah lingkungan.
Persentase tersebut lebih tinggi daripada negara lain seperti vietnam, filipina dan mesir. Secara global 50 % konsumen sudah ramah lingkungan dalam 6 bulan terakhir. Yang paling banyak dari Asia Tenggara salah satunya Indonesia.
Shinta Kamdani seorang president of Indonesia Business Council for Sustainable Development ( IBCSD ) mengatakan : “ Sebanyak 88% perusahaan yang menerapkan bisnis Environmental, Social, and Governance ( ESG ) berkinerja jauh lebih baik dibanding dengan perusahaan yang belum mengimplementasikan.”
Dengan adanya 5 trend tersebut tentu sebagai pengusaha tidak boleh diam dan acuh. Harus mau bertransformasi agar menjadi lebih baik.
Semoga Allah mudahkah. Salam sukses, salam SATOEASA untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Komunikasi Dalam Dunia Bisnis
Mau Konsultasi?