Pada tahun 1921 Berdilah sebuah perusahan yang fokus menambang belerang di Texas Amerika Serikat. Terus pada tahun 1981 perusahan ini berubah nama menjadi Freeport Mcmoran Inc, karena bisnis mereka meluas dari berbagai jenis tambang.
Pada tahun 1988 Freeport memperoleh izin untuk menambang di Papu,Indonesia bagian timur hingga sekarang. Yaitu menambang emas dan tembaga yang salah satu tambang terbesar di dunia.
Salah satu tantangannya adalah ketika harga tembaga turun, mereka harus bisa mengefisiensi biaya operasional. Mereka belum mampu memanfaatkan data dan digital pada waktu itu. Mereka masih terjebak dalam mindset. “ Sektor tambang adalah sektor tradisional, sektor bisnis yang jauh dari sentuhann teknologi digital.”
Tapi pada akhirnya Freeport sadar dan akhirnya membuat trasnformasi digital dengan memanfaatkan AI agar pekerjaan lebih efektif dan efisien. Setidaknya ada 3 aspek transformasi digital yang dilakukan.
Adopsi teknologi
Talenta digital
Operasional yang agile
Ketiga asepek di atas dilakukan mereka untuk mengefisiensi dan efektifitas perusahaan. Kita baha satu per satu.
Menarik Untuk Dibaca : Memancing Ide Gen Z
Pertama, Adopsi Teknologi. Pada Oktober 2018 dibentuklah tim untuk memikirkan bagaimana caranya meningkatkan laju produksi. Yang pada akhirnya mereka bisa menemukan output dengan memanfaakan AI yang bisa memproduksi benih bijih lebih banyak.
Pada akhirnya tim meningkat laju produksi dan peningkatan penambagan seiring dengan kecepatan kebutuhan untuk pengolahan bijih. Akhirnya mereka bisa bekerja lebih cepat tanpa kehilangan efisiensi.
Freeport telah bergerak ke era yang disebut “Zaman Operator” yaitu ketika mereka bisa memperoleh keuntungan dari pengolahan bijih berkualitas rendah. Bijih yang 10 tahun sebelumnya hanya dianggap sebagai limbah.
Tim Freeport juga menerapkan inovasi canggih bernama TROI ( Throuhput Recovery Optimization Intelligence ). Inovasi ini menjadi kunci untuk pengeolahan tembaga. TROI didesain supaya bisa mudah beradaptasi, karena sekitar 60% kode dasarnya bisa digunakan kembali.
Para karyawan juga sangat mudah mendapatkan data dan informasi agar bisa meningkatkan knierja mereka. Seetiap supervisor wajib memegang tablet untuk laporan. Jadi mengurangi administrasi manual, sehingga data lebih cepat bisa diproses.
Kedua, Talenta Digital. Freeport sadar, harus ada talenta-talenta internal yang bisa mengembangkan teknologi untuk produksi tambang. Akhirnya mereka memilih 16 orang sebagai data saintis. Mereka berfokus pada proses produksi yang akan ditransformasi ke dalam digital.
Mereka juga berfokus pada pengembangan AI. Tentu orang-orang ini adalah ahli pada data pemrograman. Atau kita sebuah para pakar IT.
Keiga. Menerapkan Operasional yang Agile. Dengan mengadopsi metode agile, tim ini bekerja dala siklus dua mingguan yang disebut “Sprint”
Pada setiap Sprint tim merancang, menguji dan mengevaluasi setiap pekerjaan atau projeck yang dikerjakan. Sistem Agile ini sangat menguntungkan, karena antar divisi bisa menjadi satu tim sebuah projeck. Mereka mampu mengidentifikasi tantangan dan menemukan solusi secara realtime sehingga alat AI bisa terus berkembang.
Komunikasi dan kolaborasi dalam hal ini sangatlah penting untuk menumbuhkan kinerja cepat di perusahaan.
Dalam satu kuartal kapasitas pengolahan di situs Bagdad menjadi 85.000 ton bijih per hari. Itu artinya meningkat 10% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sedangkan tingkat pemulihan tembaga naik 1% dan proses operasional menjadi lebih stabil.
Teknolofi Machine Learning dan AI bisa meningkatkan produksi sampai 125.000 ton tembaga per hari, atau sekitar 200 juta ton per tahun.
Ini alasa sektor tambang sulit ditrobos dengan teknologi :
Pertama. Kondisi kerja yang ekstrem dan tidak terduga sehingga penggunakan teknologi canggih menjadi sebuah tantangan tersendiri
Kedua. Kompleksitas operasional tambang membuat setiap perubahan, sekecil apapun berpotensi mempengaruhi keseluruhan sistem.
Namun ada AI sebagai pemandu dan Agile sebagai strategi tim, maka kedua problem di atas bisa diselesaikan.
Kisah Freport ini bisa untuk cerminana kita dalam bidang apapun. Bahwa teknologi bisa diterapkan pada sebuah bisnis apapun itu. Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Ditonton : Cara Daftar Ke Profil Google Bisnis
Mau Konsultasi?