Informasi Bisnis Terkini ~ Siapa yang tidak tahu Skincare ? Para emak-emak muda pasti juga paham. Pun yang tua-tua. Banyak sekali beredaran brand-brand baru Skincare di Indonesia. Bahkan ketika demo buruh [un menjadi bahan konten. “Skincare mahal, gak good looking, gak dihargai.” salah satu tulisan orasinya.
Ada apa sebenarnya dengan Skincare ? sampai-sampai bisa menjadi salah satu usaha yang booming di Indonesia.
Dalam industri kecantikan Skincare sangat membantu dalam perolehan keuntungan yaitu Rp. 1,593 Triliun pada tahun 2014. Di dunia pasar yang pertumbuhannya paling besar adalah di India dan Indonesia.
Apa yang bisa menjadikan booming produk skincare ? ini patut kita pelajari.
Yuk, kita cari tahu apa saja.
Kita riset salah satu contoh dulu. Artis yang bisnis skincare. Velisia Anjista, pemain sinetron dan bintang film ini mempunyai ide bisnis skincare bermula dari pertanyaan dari para fans, yang menanyakan produk skincare apa yang dipakai. Dari situlah dia langsung mempunyai ide untuk mencari mitra bisnis di bidang kecantikan.
Lahirlah produk yang namanya Scarlett Whitening, berjalan selama 5 tahun produk ini 57 % pengguna paling banyak. Berdasarkan data kompas pada tahun 2021. Yang melihat dari hasil penjualan marketplace shopee dan tokopedia.
Jika melihat data tersebut, apa yang sebenarnya membuat bisnis ini bisa melejit.
Dalam hasil penelitian para ahli, Indonesia mengalami pergeseran pemilihan produk dari internasional ke lokal. Wardah dan Vi dava pada tahun 2018 dulu adalah merek lokal yang diperbincangkan banyak orang. Pada tahun berikutnya, sudah muncul produk kosmetik lokal yaitu make over, purbasari, emina dann pixy. Jadi total nya ada 6 merek.
Ada dua faktor yang mempengaruhi trend konsumsi dari merk internasional ke lokal
Pertama adalah perempuan Indonesia mulai menyadari tentang kecantikan etnis atau lokal dengan warna kulit yang lebih beragam. Hal ini ditangkap oleh brand lokal dalam memahami kebutuhan yang sesuai dengan para perempuan di Indonesia.
Kedua adalah faktor masyarakat Indonesia mulai sadar dengan bahan dasar produk yang sesuai dengan keyakinannya. Halal adalah menjadi pilihan pertama untuk para konsumen muslim saat ini. Sedangkan para kaum milenial lebih memilih bahan alami, yang dimana Indonesia sangat kaya dengan bahan alami tersebut.
Pada saat awal pandemi tahun 2020 trend kosmetik naik. Karena orang lebih banyak diam di rumah dan lebih menjaga perawatan wajah. Badan pusat statistik menyatakan ada pertumbuhan penggunaan kosmetik saat pandemi yaitu 5,59 %. Sedangkan pada tahun 2021 pertumbuhan pasar kosmetik di Indonesia diproyeksikan tumbuh menjadi 7 % atau 7,45 juta USD yang sebelumnya 6,98 Juta USD pada tahun 2020.
Kita kembali ke Scarlett produknya artis Felicya. Strategi pemasaran apa yang digunakan ? Kok bisa dalam waktu singkat menjadi produk di hatinya para pelanggan.
Pertama strateginya adalah getok tular ke kerabat terdekat. Sehingga dalam waktu cepat banyak teman yang merekomendasikan ke jaringan teman-teman yang lain. Apalagi teman-temannya banyak di kalangan artis.
Strategi kedua. Memanfaatkan endorse dari para artis dan influencer. Strategi ini memang terbukti sangat efektif untuk meningkatkan penjualan dan branding. Setiap artis atau influencer itu mereka punya follower masing-masing. Dan Scarlett memang gencar iklan menggunakan jasa endorsement.
Ketiga. Strateginya adalah memperluas jalur distribusi dengan membuka kerjasama di marketplace yaitu shopee dan tokopedia. Pun juga membuka reseller untuk membantu menjualkan.
Strategi yang keempat adalah memberikan insentif diskon. Sebenarnya strategi ini jadul ya.. Tapi yang namanya diskon siapa tidak suka. Apalagi emak-emak dan gadis-gadis…
Skincare ini tidak hanya kaum hawa yang memakai. Lelakipun juga memakainya untuk perawatan kulit wajah. Tidak hanya di perkotaan, di daerah pedesaan pun juga sudah banyak yang memakainya.
Prospek bisnis skincare memang saat ini sangat bagus. Minimal Anda bisa menjadi reseller. Kalau untuk pemula, saya menyarankan menjualkan produk orang.
Karena dari contoh produk Scarlett di atas, cepat terjual karena ownernya adalah seorang public figur atau seorang artis yang sudah memiliki modal kuat. Modal keuangan sampai modal relasi.
Ada 3 pelajaran penting yang dapat kita ambil.
Pertama. Tunggangi gelombang. Para pelaku bisnis skincare melihat preferensi pergeseran masyarakat dari produk global ke lokal.
Kedua. Kolaborasi adalah sebuah keniscayaan. Menjadi seorang pengusaha tidak harus paham dengan produk yang dia jual. Atau dia mahir tentang produk tersebut. Tapi seorang pengusaha itu pintar dalam melihat peluang dan mengidentifikasi sebuah peluang menjadi usaha besar.
Kalau kita lihat Felicya itu kan artis, tidak bisa memproduksi skincare. Akhirnya yang dilakukan adalah kolaborasi atau kerjasama dengan para ahli di bidangnya. Dan tidak mungkin membangun brand sendiri. Dia bekerjasama dengan artis lain dan para influencer.
Ketiga. Produk bagus itu akan menjual dirinya sendiri. Meskipun iklan dan promosi gencar dilakukan, jika produk tidak benar-benar memberikan nilai baik kepada para pelanggan. Maka bisnis pasti tidak akan berkembang.
Ingat, produk bagus itu bukan dari pembelian pertama. Melainkan repeat order dan hasil rekomendasi dari mulut ke mulut.
Menarik Untuk Ditonton : Tips Jualan Laris di Media Sosial
Dengan bidang bisnis kosmetik terkhusus skincare ini apa kira-kira yang mengalami pergerakan dalam bidang bisnis yang saat ini kita jalankan.
Kita harus lebih jeli dalam merespon dan menganalisa. Pelajari keluhan dan permasalahan pelanggan yang saat ini tengah melakukan pergeseran. Setelah itu barulah ciptakan produk yang menjadi solusi untuk mereka. Tentu sesuai dengan bidang bisnis Anda saat ini. ‘
Dengan anda memberikan produk dengan kualitas bagus, maka produk tersebut akan bisa menjual dirinya sendiri.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Terus semangat untuk menjadi pengusaha sukses.
Salam satoeasa untuk indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Main Tik Tok
Mau Konsultasi?