Tips BIsnis ~ Bisnis yang fokus di produksi memang mengalami banyak tantangan. Mulai dari harga bahan pokok naik sedangkan harga jual tetap. Pembayaran dari distributor mundur banget. Dan sekelumit masalah yang lain.
Tentu semuanya ada solusi. Lebih – lebih para IKM ( Industri Kecil Menengah ) tentu mereka punya modal yang pas – pasan.
Patut kita beri apresiasi terhadap para pebisnis yang bergerak di bagian produksi atau industri. Mereka sangat membantu perekonomian rumah tangga di Indonesia. Bayangkan jika tidak ada IKM pengangguran semakin marak dan menyebar dimana – mana.
Jika bisnis hanya impor – dan impor. Atau hanya fokus di pemasaran. Maka tingkat pengangguran pasti nambah.
Di Indonesia 99,7 % adakah IKM ( Industri Kecil Menengah ), kontribusi IKM dalam penyerapan tenaga kerja sangatlah banyak. Sekitar 10,3 Juta tenaga kerja. Sekitar 62 % dari penduduk Indonesia.
Sekarang para produsen seolah mau mati. Karena ditekan oleh tengkulak. Para tengkulak memainkan pasar. Terus bagaimana solusinya untuk para pebisnis yang fokus di produksi ?
Pertama. Konsep Fair Trade, apa itu ? Sertifikasi sebuah brand akan “kethoyyiban”
Proses suatu perusahaan. BUkan sekedar cari murah, tapi juga memperhatikan kesejahteraan buruh, kelayakan bahan baku, proses produksi dan dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Kita itu orang timur. Seharusnya lebih tahu dan lebih mengenal masalah sosial atau kebersamaan. Sekarang kita itu malah sering memilih produk impor daripada produk lokal. Kita hanya perhatikan harga murahnya saja. Tidak memperhatikan kesetaraan dan kesejahteraan.
Seperti contoh saja. Kita membeli kaos produksi lokal. Satu kaos itu minimal dikerjakan 4 orang. Bagian potong, cutting, jahit dan sablon. Bayangkan dari 4 orang ini adalah kepala keluarga yang masing – masing punya 2 anak. Berarti kita sudah membantu mensejahterakan 16 orang. Ini hanya contoh kaos saja. Belum yang lain.
JIka kamu, berfikir yang penting murah. Tidak memperhatikan siapa yang memproduksi, maka kamu termasuk kapitalis.
Kembali lagi masalah produksi. Saat ini yang untung paling banyak itu adalah brand owner ( pedagang ). Sedangkan bagian produksi marginnya sangat sedikit. Padahal biaya atau cost yang dikeluarkan banyak. Karena di bagian produksi itu pasti karyawannya banyak.
Ada solusi untuk para pebisnis yang saat ini pemasarannya hanya mengandalkan brand owner ( pedagang ) . Karena mau seperti apa mereka pasti memiliki untung banyak karena costnya juga sedikit.
Contoh : Bagian produksi 1 kaos membutuhkan 4 orang. Sedangkan di bagian brand owner hanya butuh 1 orang untuk pemasaran. Keuntungannya di produksi 1 kaos 40 ribu untuk 4 orang. Berarti per orang hanya 10 ribu. Sedangkan di bisnis owner untungnya 50 rb per kaos untuk satu orang. Ini gambaran sederhana saja.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Membuat Merk Produk
Nah, para pelaku IKM. Kamu harus menjadi semi brand owner. Apa itu ? yaitu kamu juga harus tahu mengenai pasar yang kamu jual. Tidak tergantung kepada para brand owner.
Caranya bagaimana :
Mindsetnya dari produsen seharusnya. Jika tidak ada orderan dari para tengkulak atau pedagang maka produsen sendiri yang membuat orderan. Makanya pentingnya mempelajari ilmu marketing.
Yuk, kita majukan para pelaku industri kecil menengah di Indonesia.
Semoga bermanfaat artikel ini. Salam sukses, Salam SATOEASA untuk Indonesia.
Mau Konsultasi?