Sharing bisnis – Akhir-akhir ini kita semua pasti tahu, istilah crazy rich ini. Bahkan sampai ada yang sok-sok jadi crazy rich, ternyata terjerat kasus.
Kalau kita pelajari, crazy rich yang asli itu ada polanya. Ada proses panjang yang mereka lalui. Tidak tiba-tiba kaya raya.
Yang kita pedulikan adalah bagaimana mereka melalui prosesnya bukan kekayaannya.
Kalau kita buka data saja di Forbs Indonesia 50 Riche’s. Per Maret 2022 , kalau kita lihat. 10 besar orang kaya di Indonesia itu usianya 50 tahun ke atas. Bahkan ada yang sudah mencapai 70 tahun. Begitu juga orang – orang terkaya di dunia. Yang masuk paling muda itu hanya pendiri Facebook yaitu Mark Zuckerberg yang usianya sekitar 39 tahun.
Itu menyimpulkan bahwa proses yang dilalui sangat lah panjang dan berliku.
Apa yang bisa kita pelajari dari mereka ?
Pertama mereka punya kendaraan untuk mencapai semua itu. Kekayaan itu bukan tujuan utama, melainkan hanya persinggahan saja.
Dari kekayaan inilah nanti akan mempunyai tujuan. Jika kita sebagai muslim, tentu tujuannya untuk mendapatkan ridho Allah. Setiap orang ada tujuan masing-masing.
Kendaraan yang dimaksud disini adalah bidang bisnis. Ada yang kaya melalui bisnis teknologi, properti, investasi, retail, jasa dan lainnya.
Itu kendaraan mereka. Sekarang pertanyaannya kendaraan apa yang kamu pakai untuk mencapai kekayaan tersebut ?
Bidang bisnis apa yang sekarang kamu geluti..
Semua orang tentu memiliki jawaban masing-masing. Kalau kami di satoeasa di bidang jasa pendampingan UMKM. Tujuannya untuk memajukan atau mengembangkan usaha-usaha kecil yang ada di desa maupun di kota. Itu tujuan utamanya.
Yang kedua. Mereka para crazy rich asli itu fokus membangun bisnis, tidak hanya menciptakan produk.
Kita ambil contoh saja pak Chairul Tanjung, produknya kan banyak. Ada media, hotel, bank, retail, hiburan dan lainnya. Beliau mampu melihat peluang. Jadi tidak fokus pada teknis. Dimana itu ada peluang keuntungan, pasti diambil.
Jadi jika anda memang pebisnis, fokuslah pada hal-hal strategis dan melihat peluang. Tentu biasanya pada umumnya mengerjakan satu bidang terlebih dahulu. Setelah itu barulah bidang-bidang yang lain.
Tutorial ketiga adalah mereka ternyata memiliki cara masing-masing. Ada yang fokus satu bidang bisnis, dan benar-benar dibesarkan. Ada yang banyak bidang yang dikerjakan, seperti contoh pak Chairul Tanjung tadi.
Jadi semua itu ada konsekuensinya. Jadi kita tidak bisa menghakimi orang yang fokus 1 bidang dan mengerjakan banyak bidang bisnis.
Menarik Untuk Dikunjungi : Kuliner Khas Jogja
Orang yang mengerjakan satu bidang bisnis dan mengerjakan banyak bidang bisnis pasti tahu konsekuensi yang harus dihadapi.
Seperti kami, Satoeasa selain mendampingi para pelaku UMKM. Kami juga bermain di bisnis digital. Salah satu konsekuensinya adalah harus punya orang-orang yang terampil dalam mendampingi para pelaku usaha.
Jadi, saya ulangi lagi. Untuk mencapai sebuah kekayaan itu ada kendaraannya. Kekayaan itu bukan tujuan utama melainkan persinggannya semata. Tujuannya adalah dari kekayaan itu harta benda kita mau untuk apa.
Oke. Semoga artikel singkat ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semua. Salam sukses Salam satoeasa untuk Indonesia.
Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman atau kerabat yang mereka punya bisnis. Jika kamu punya pengalaman lain tentang crazy rich bisa menulis di kolom komentar.
Mau Konsultasi?