Tips Bisnis – Apa yang ada di Anda, jual produk sendiri apa jual produk orang lain ?
Hal ini tergantung tujuan atau goalnya apa ?
Masing-masing punya positif dan negatif. Sekarang jika saya punya hutang banyak. Dan goalnya hutang harus segera terlunasi. Tentu saya akan memilih menjualkan produk orang yang lain. Karena saya butuh cash, butuh pemasukan banyak setiap bulannya. Jadi fokusnya adalah jualan dan terus jualan tanpa memikirkan brand dan lain-lain.
Bayangkan betapa ribetnya jika kita menjual produk sendiri, harus mikirin legalitasnya, kualitas produknya dan sebagainya. Sedangkan butuh uang cash cepat.
Intinya, jika goal kita beresin hutang. Otomatis butuh cash banyak. Jadi yang dilakukan adalah menjadi distributor, agen atau reseller produk orang lain. Fokusnya adalah berjualan. Jadi tinggal produk knowledge dan target marketnya siapa. Gitu saja. Tanpa harus memikirkan stok, gudang , pabrik dan macam-macam lainnya.
Nah, beda kasus lagi jika kita sudah tidak punya hutang. Jadi kita bisa mulai membangun bisnis.
Jika butuh uang cepat berarti berjualan, atau menjadi pedagang. Jika berbisnis itu berjualan iya, tapi lebih fokus pada aset, membangun tim, branding dan sebagainya yang sifatnya jangka panjang. Dan memerlukan waktu lama.
Paham ya, sampai sini. Jadi kita menjual produk sendiri apa menjual produk orang lain ?
Silahkan di jawab sendiri-sendiri.
Ada pertanyaan lagi. Menjadi produk owner apa penjual ?
Semua juga tergantung kita. Jika kita benar-benar ingin membesarkan usaha atau produk kita sebagai tujuan. Maka di atas tadi. Harus membangun tim, membangun brand, mengembangkan aset dan lainnya.
Jika kita tujuannya memperbanyak cash untuk diri sendiri, maka jualan saja.
Jadi dalam bisnis tidak ada benar salah, yang ada konsekuensi dari apa yang sudah kita pilih
Konsekuensi jualan ditolak calon konsumen sedangkan konsekuensi bisnis adalah bangkrut.
Sama halnya olahraga. Kita berenang konsekuensi nya basah kuyup, telinga kemasukan air, mata perih. Sedangkan kita main futsal konsekuensi nya berkeringat, kaki terkilir, tangan keseleo.
Biasanya kebanyakan orang-orang yang sudah sukses secara finansial. Mereka awal mulanya adalah berjual produk yang orang lain. Setelah itu barulah membuat produk sendiri.
Tetapi juga ada orang-orang yang kaya raya mereka hanya menjualkan produk orang lain. Semisal toko elektronik, toko onderdil motor dan mobil.
Mereka hanya fokus jualan. Tapi kaya raya.
Tetapi juga ada contoh yang mulai dari awal mereka menjualkan produknya sendiri. Kita ambil contoh yang mudah saja. Di bidang teknologi, siap yang tidak kenal pendiri Facebook.
Iya Mark Zuckerberg. Dia dari awal memang fokus dengan produk media sosialnya. Yang tujuan awal bukan untuk bisnis. Tapi untuk berkomunikasi antar teman melalui media Maya.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi Facebook menjadi produk bisnis. Dan ini waktunya juga panjang, bertahun-tahun.
Semuanya itu ketika kita jalani akan menemukan polanya sendiri.
Dulu satoeasa ini tercipta juga tidak sengaja. Awalnya dulu owner-nya fokus nya berjualan kaos. Terus masuk ke dinas koperasi pemerintahan.
Menarik Untuk Dibaca : Kunci Dalam Membangun Bisnis
Dan akhirnya memutuskan untuk resign dengan fokus menggeluti usaha jasa ini. Jadi memang ternyata ada polanya. Yang terpenting terus bergerak dan terus belajar. Pasti nanti akan menemukan hal-hal baru dalam berbisnis.
Itulah asyiknya berbisnis. Silahkan kalian pilih sendiri menjualkan produk orang lain apa jualan produk sendiri. Tergantung goal atau tujuannya dulu.
Silahkan tuliskan di kolom komentar kamu pilih jual produk sendiri apa jual produk orang lain…
Semoga bermanfaat.
Mau Konsultasi?