Perbedaan WhatsApp dan Brosur
Brosur memiliki kekuatan visual. Anda bisa mencetaknya, menampilkannya secara digital, atau mengirimkannya lewat email dan WhatsApp. Brosur dapat memuat informasi detail tanpa terlalu membebani pembaca karena formatnya dirancang untuk tampilan visual.
Sebaliknya, WhatsApp lebih bersifat teks. Ketika Anda ingin menjual sesuatu lewat WhatsApp, Anda perlu menjelaskan produk, manfaat, harga, dan promosi secara jelas. Namun, teks yang terlalu panjang sering kali membuat orang malas membaca, terutama jika muncul tombol “Read More”. Orang cenderung melewati teks panjang dan tidak kembali lagi.
Jadi, tantangannya adalah bagaimana membuat teks WhatsApp yang cukup singkat untuk menarik perhatian tetapi juga cukup informatif untuk membuat orang penasaran.
Menarik Untuk Dibaca : Marketing 360 Derajat
Tujuan Utama Pesan WhatsApp
Tujuan dari pesan WhatsApp bukan langsung untuk menjual, tetapi untuk menyaring siapa saja yang benar-benar tertarik. Misalnya, jika Anda mengirim pesan kepada 500 orang, jangan berharap semuanya langsung membeli. Sebaliknya, fokuslah untuk memfilter mereka yang menunjukkan minat dengan merespons pesan Anda. Jika dari 500 orang hanya 20–50 orang yang merespons, itu sudah menjadi indikasi bahwa mereka adalah calon pembeli yang potensial.
Cara Membuat Pesan WhatsApp yang Efektif
Berikan Manfaat di Awal
Mulailah dengan sesuatu yang menarik perhatian. Kalimat pertama harus memberikan manfaat atau solusi untuk pembaca. Contoh:
“Untuk Anda yang sedang mempertimbangkan beli rumah untuk investasi atau tempat tinggal, jangan sampai salah pilih! Saya punya 5 tips penting yang harus Anda ketahui sebelum membeli rumah. Ingin tahu apa saja? Balas pesan ini, dan saya akan kirimkan tipsnya untuk Anda.”
Buat Penasaran
Pesan WhatsApp yang efektif seperti rok wanita: cukup panjang untuk menutupi poin-poin penting, tetapi cukup pendek untuk membuat penasaran. Jangan menjelaskan semuanya di awal. Biarkan pembaca merasa tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut. Contoh:
“Anak Anda bosan dengan belajar online? Kami punya solusi untuk membantu mereka tetap semangat belajar! Mau tahu caranya? Balas pesan ini, dan kami akan kirimkan videonya.”
Tawarkan Sesuatu yang Bermanfaat
Pastikan isi pesan memberikan sesuatu yang bernilai, seperti informasi, tips, atau panduan. Hal ini meningkatkan kemungkinan pembaca merespons.
Gunakan Call-to-Action yang Jelas
Minta pembaca untuk melakukan tindakan spesifik, seperti membalas pesan atau mengklik tautan. Contoh:
“Balas pesan ini untuk mendapatkan panduan gratis tentang 5 langkah mudah investasi rumah.”
Menyaring Calon Pembeli
Pesan WhatsApp yang Anda kirim tidak harus menjelaskan semuanya. Fokuslah pada menyaring orang-orang yang benar-benar tertarik. Misalnya, jika Anda mengirim pesan ke 500 orang, hanya 20–50 orang yang merespons, itu sudah cukup untuk menunjukkan minat mereka. Dari sini, Anda bisa melanjutkan dengan memberikan informasi lebih rinci melalui telepon, pertemuan, atau pesan lanjutan.
Bagaimana Jika Tidak Ada Respon?
Jika tidak ada respon, kemungkinan besar ada dua penyebab:
Pesan Anda tidak menarik perhatian atau tidak relevan.
Anda mengirim pesan ke target yang salah.
Cobalah mengevaluasi apakah manfaat yang Anda tawarkan cukup menarik dan apakah target audiens Anda sesuai dengan isi pesan tersebut.
Pesan WhatsApp yang efektif tidak harus panjang, tetapi cukup untuk memancing penasaran. Mulailah dengan memberikan manfaat, buat penasaran, dan gunakan call-to-action yang jelas. Ingat, tujuan utama pesan ini adalah menyaring orang-orang yang tertarik, bukan langsung menjual. Dengan strategi yang tepat, Anda bisa menarik perhatian calon pembeli dan meningkatkan peluang penjualan.
Menarik Untuk Ditonton : Cara Menghitung Gaji Owner Bisnis
Mau Konsultasi?