Tencent terus mengepakkan sayap hingga sekarang menciptakan aplikasi berbasis mobile yaitu WeChat. Sama seperti WhatsApp dan Line awalnya WeChat hanya untuk mengirimkan pesan. Tapi sekarang WeChat menjadi aplikasi sangat super yang tidak terlepas dari warga tiongkok.
Tahun 2003 Tencent merdirikan Tencent Game, fokusnya untuk pembuatan game. Aturan di China ketika ada perusahaan masuk ke daerah tersbut harus menggandengan perusahaan lokal. Peraturan inilah yang dimanfaatkan oleh Tencent untuk bisa bekerjasama dengan Riot Games, EA, Sony dan Ubisoft. Kerjasama tersebut berlangsung lama dan pada akhirnya Tencent ingin menjadi pemain utama.
Menarik Untuk Ditonton : Tips Bisnis Sat Set Ala Empunya
Pada tahun 2011 Tencent Game berhasil mengakuisisi saham RIot Games 93 % dengan nilai 400 juta USD. Empat tahun setelahnya akhirnya saham Riot Games diakuisisi semuanya oleh Tencent Games. Akhirnya perusahaan yang melahirkan game populer League Of Legends itu bisa dikuasai sepenuhnya. Pembelian ini tidak sia-sia karena pada tahun 2019 game tersebut masih bisa menyetor pemasukan sebesar 1,5 Miliar US Dollar.
Dalam bisnis, jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Inilah yang dilakukan Tencent. Pada tahun 2012 40% saham EPIC Games dengan nilai USD 300 juta mereka kuasai. Selanjutnya pada tahun 2019 Tencent Games berinvestasi USD 8,6 Miliar untuk SUP ERS ELL dengan game yang fenomenalnya yaitu Clash of Clans, Clash Royale dan Brawl Stars. Dan Tencent games ini terus membeli saham-saham perusahan game yang sedang terkenal.
Tencent tidak berhenti terus menguasai games-games yang sedang terkenal. Mereka juga berinvestasi pada E-Sport yang ada di Tiongkok. Dan juga membuat sebuah platform We Game sebagai wadah para gamers.
Jadi sudah ada 3 strategi yang dilakukan Tencent yaitu Akuisisi, Promosi E-Sport dan membuat platform. Akhirnya pendapatan Tencent pada tahun 2021 tumbuh 9,9% dari tahun sebelumnya.
Tencent menjadi perusahan game yang memiliki pendapatan terbanyak yaitu 32,94 USD Miliar, disusul oleh Sony USD24,9 Miliar, selanjutnya Microsoft dengan USD 16,3 Miliar dan terakhir Nintendo USD 15 Miliar.
Kenapa Tencet begitu agresif pada tahun 2021 dalam berinvestasi, tidak lain adalah persaingan yang semakin ketat di Tiongkok. Tencent bersaing dengan Alibabab.com sang raja marketplace dan ByteDance induk perusahaan TikTok. Itulah alasan utamanya. Karena mereka juga mendirikan divisi games pada usahanya. Dan igame tersebut juga banyak yang memainkan. Dan tidak hanya 2 perusahaan itu yang dihadapi masih ada beberapa perusahaan games kelas menengah yang harus dihadapi oleh Tencent.
Tidak hanya itu, Tencent games juga harus berpikir keras karena pemerintah Tiongkok mengeluarkan aturan membatasi anak bermain game online. Ini menjadi masalah yang serius yang harus dihadapi Tencent.
Akhirnya Tencent melakukan investasi besar di luar Tiongkok. Terus bagaimana masa depan Tencent Games ?
Sekarang mereka meningkatkan kontribusi pasar internasional yang masih sedikit dibanding negara China. Itulah yang dilakukan Tencent Game. Strategi investasi perusahaan-perusahan game luar negeri itulah yang terus dilakukan Tencent saat ini.
Tentu tantangannya adalah budaya di dalam setiap daerah berbeda dengan respon games yang di bawa Tencent.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari perjalanan perusahaan Tencent Games. Salam Sukses, Salam Satoeasa Untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Apakah Investasi Foxconn di Indonesia Menjadi Musibah ?
Mau Konsultasi?