Secara teknik mungkin sudah benar dalam melakukan proses iklan. Secara konten juga mungkin menarik. Secara target market juga mungkin sudah tepat. Tapi kenapa kok tetap boncos.
Hal ini kita sebutna sebagai konversi. Pada bisnis itu yang dilakukan adalah, pertama pasti membidik pasar yang potensial, membuat produk atau layanan yang membuat kangen, membuat kemasan yang menarik, memilih mereka yang bagus, mendekatkan produk kepada konsumen dan mewartakannya. Yang terakhir adalah konversi. Ini adalah hal dimana dari trafik yang masuk bisa dilakukan prospek dan closing.
Disini yang perlu kita bahas adalah masalah konversi. Tidak semua produk atau layanan itu harus diiklankan. Sekarang seperti ini cara berpikirnya, misal kita berjualan produk dengan harga di atas 2 juta terus kita andalkan iklan untuk mencari pelanggan. Ini kurang tepat, karena nanti akan sangat berpengaruh dengan margin. Tetapi jika produk yang dijual harganya masih murah maka bisa saja dilakukan iklan. Intinya adalah jangan terburu-buru melakukan iklan.
Pelajari dulu hal ini.
Yang terpenting dalam mengambil tindakan melakukan iklan atau tidak kita harus mempelajari customer journey atau perjalanan konsumen dalam mendapatkan informasi suatu produk atau layanan sehingga mereka memutuskan untuk membeli atau mengkonsumsinya. Ini harus kita pelajari dulu. Sebelum melakukan iklan.
Setelah kita tahu customer journey nya maka barulah kita putuskan apakah melakukan iklan atau tidak.
Sekarang agar lebih mudah kita beri contoh saja.
Menarik Untuk Ditonton : Alasan Kenapa Anda Harus Jualan di TikTok Shop
Contoh pertama, suatu saat kita perjalanan menuju medan menggunakan pesawat. Perjalanan dari surabaya membutuhkan waktu 3 jam misalnya. Pada saat itu pas keadaan lapar dan bosan, pramugari memberikan minum dan snack, kita sebut saja merknya A. Pasti yang akan kita lakukan mengambil snack tersebut, ketika memakannya rasanya enak, dan kita bilang ke pramugari minta snack nya lagi, karena kan gratis. Nah inilah yang dinamakan repeat. Setelah itu ketika sudah sampai Medan, pasti kita akan mencari-cari snack A tersebut, padahal sebelumnya kita tidak mengetahuinya. Mungkin pernah melihat tetapi tidak tergerak untuk membeli. Tergerak membeli setelah naik pesawat tadi, karena rasanya enak. Inilah yang disebut konversi.
Kira-kira pencipta produk snack A tadi melakukan iklan kepada saya apa tidak ? tentu tidak.
Yang mereka lakukan kerjasama dengan pihak maskapai, menawarkan snacknya dengan harga grosilah istilahnya. Mereka tidak melakukan iklan online, tetapi hasilnya luar biasa.
Contoh kedua. Misal sebuah produk susu membuat event di sekolahan, memberikan susu secara gratis kepada anak-anak. Nah, misal anak kita suka dengan susu yang dikasihkan tersebut, pasti mereka akan minta lagi. Ini namanya repeat. Dan mereka pasti akan mencari untuk membelinya. Yang sebelumnya tidak ada dipikiran untuk membeli.
Sampai disini paham kan maksudnya konversi ?
Kuncinya adalah apapun upayanya ciptakan produk atau layanan yang berkualitas, tapi pastikan produk dan layanan ketika mau dipakai atau dikonsumsi ada jaminan yang memuaskan.
Dan ketika mereka sudah merasakan produk dan layanan kita, pasti banyak yang secara tidak langsung melakukan testimoni positif. Efeknya apa, brand kita menjadi teraktivasi. Selain itu sebar produk atau layanan kamu di berbagai tempat yang kamu anggap memiliki potensi baik.
Dan testimoni mereka para pelanggan itu adalah senjata ampuh untuk meningkatkan konversi.
Salam sukses, salam SATOEASA Untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Brand Strategi
Mau Konsultasi?