Gunungkidul – Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia konsen mengembangkan sentra budi daya jamur tiram di desa Bleberan, kec. Playen, kab. Gunungkidul. Warga desa diberikan pelatihan dan bantuan baglog jamur tiram tiga tahun ini. Selain itu, YGSI juga membangunkan gedung pertemuan atau gedung seba guna untuk pemerintah desa dan warga bleberan.
Di tahun ke empat ini, YGSI yang mendapatkan bantuan dana dari Saemaul Globalization Foundation, Korea Selatan konsen untuk meningkatkan dan mengembangkan kapasitas dari kelompok usaha budi daya jamur dampingan. Salah satu peningkatan kapasitas yang dilakukan adalah dengan melatih pelaku usaha jamur tiram dengan strategi pemasaran. Satoeasa Consulting dipercaya sebagai mitra dalam memfasilitasi pelatihan Pemasaran Produk bagi kelompok usaha budi daya jamur tiram.
“Awal tahun ini kami berikan pelatihan bagaimana mengolah jamur menjadi produk olahan, pelatihan kemasan produk, dan pelatihan pemasaran produk.” ujar Song, Project Manager untuk pendampingan petani jamur bleberan.
Dalam pelatihan ini peserta dibekali dengan materi dasar mengenai pemasaran produk seperti bagaimana menentukan target pasar, membaca kebutuhan pasar, dan bagaimana strategi kreatif dalam memasarkan produk hasil olahan kelompok petani jamur.
Pelatihan pemasaran dibawakan dengan sangat menyenangkan, karena Satoeasa Consulting menggunakan teknik fasilitasi yang memungkinkan peserta untuk dapat belajar dan praktik pemasaran secara langsung. Di akhir sesi, Imam Syafi’i selaku fasilitator dari Satoeasa Consulting berharap agar para kelompok usaha budidaya jamur di desa Bleberan dapat lebih berkembang dan mampu menembus pasar global.
Mau Konsultasi?