Tips Bisnis ~ Ketiga hal ini dalam dunia bisnis tidak bisa dipisahkan. Semua saling berkesinambungan. Tapi tentu dari masa ke masa kalau kita amati pasti ada perubahan atau revolusi pada caranya atau tekniknya. Entah itu marketing, selling ataupun branding.
Sebelum saya bahas lebih lanjut, alangkah menarik kita tahu definisi dari masing – masing istilah tersebut.
Marketing yaitu strategi untuk meningkatkan penjualan atau meningkatkan sebuah follower. Jadi fokusnya lebih ke strategi dan konsep jualannya.
Branding yaitu sebuah nama atau simbol. Kita menyebutnya logo, ini sebuah aktivitas yang berfungsi untuk jangka panjang. Jadi lebih fokus pada image perusahaan terhadap para konsumen. Dengan ilmu inilah sebuah personal atau perusahaan bisa eksis bisnisnya.
Selling yaitu lebih kepada teknik menjual. Atau bahasa mudahnya sales atau menjual. Jadi fokusnya adalah jualan, menawarkan produk kepada konsumen.
Dari tiga istilah di atas tentu dari masa ke masa akan ada cara dan teknik nya tersendiri. Atau ada revolusi dalam setiap caranya.
Kita sebut saja istilah revolusi 1.0 sampai 4.0.
Sekarang kita bahas yang marketing 1.0 dulu. Fokusnya marketing ini hanya pada produk, tanpa melihat value, tanpa melihat kebutuhan konsumen. Jadi menciptakan produk berdasarkan spekulasi sendiri.
Lanjut, marketing 2.0. Fokusnya marketing ini pada konsumen. Dia mencari apa kebutuhan atau masalah yang dihadapi konsumen atau target market. Setelah tahu masalahnya barulah menciptakan sebuah produk sebagai solusi dari masalah tersebut.
Marketing 3.0. Fokus pada value atau nilai. Dari produk yang dipakai atau dijual, apa value utama dari produk itu. Apa yang membuat orang harus beli produk Anda. Istilahnya adalah big why.
Marketing 4.0. Fokusnya adalah pada community. Kita ambil contoh yang barusan booming. Mcdonalds menggendong group penyanyi korea BTS. Apa yang terjadi, omzet melejit. Jadi strateginya adalah fokus pada komunitas yang itu nanti akan sangat membantu penjualan dan awareness perusahaan.
Oke, untuk marketing sudah paham yah revolusinya.
Sekarang kita lanjut Selling 1.0. Fokusnya pada sebuah fitur atau spesifikasi. Ketika jualan yang disampaikan hanyalah fitur.
Lanjut, selling 2.0 Fokusnya pada solusi atau benefit. Jadi menjelaskan benefit dari fitur tersebut.
Selling 3.0 fokus pada identitas. Misal kita jualan jilbab. Tapi si penjual tidak pakai jilbab yang syari. Kan lucu. Jadi lebih fokus kepada identitas, dengan tujuan orang akan melihat dan tahu setelah mereka paham benefit dan fiturnya.
Selling 4.0 fokus pada create advocate atau bahasa mudahnya menciptakan pembela. Siapa pembela ini, pembela ini adalah mereka para konsumen. Atau para pembeli. Jika terjadi sesuatu atau fitnah, maka pembela pertama buka orang lain, melainkan konsumennya sendiri.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Menentukan Gaji Owner Bagi Pengusaha Pemula
Oke, saya yakin faham. Sekarang kita geser ke revolusi branding
Branding 1.0 fokusnya pada rasional benefit. Lebih pada kenyataan dari benefit itu. Contoh produknya sepatu bola. Dengan memakai sepatu bola ini dijamin tidak mudah rusak. Ini rasional
Branding 2.0 bergeser pada emosional bonding. Apa ini ? yaitu ikatan emosional. Ketika orang memakai produk kita, emosional apa yang didapat mereka. Jadi fokusnya adalah bagaimana cara membangun ikatan emosional pada produk yang kita jual.
Branding 3.0 Customer Identity. Maksudnya ketika kamu beli produk ini maka kamu jadi siapa. Contohnya lagi Mcdonald kerjasama dengan BTS. Penjualan meningkat. Mereka yang membeli adalah rata – rata fans BTS. Seakan – akan mereka membeli Mcdonals mereka sama dengan BTS.
Yang terakhir branding 4.0 . revolusi ini lebih ke loyalitas konsumen. Mau harga nya murah atau mahal konsumen akan tetap membeli. Karena saya yakin mereka pasti merasakan kualitas dari produk yang kita jual, sehingga muncul rasa loyalitas. Tawaran dari kompetitor tidak akan ngefek jika konsumen sudah di tingkat loyal.
Oke, itu tadi revolusi dari marketing, selling dan branding. Semoga bisa bermanfaat dan menambah ilmu kita dalam membangun dan menjalankan usaha.
Salam sukses, Salam Satoeasa Untuk Indonesia.
Mau Konsultasi?