Mengapa agile marketing perlu ? karena melihat perkembangan di luar sangatlah cepat, dan itu menjadi pengaruh perilaku para pelanggan. Jika kita masih tetap menggunakan traditional marketing maka pasti akan ketinggalan jauh, akan stagnan.
Kita pahami dulu mengenai traditional marketing. Yang mungkin selama ini yang kita gunakan.
Traditional marketing ini biasanya untuk perusahaan besar menghabiskan banyak dana. Mereka membuat atau membentuk tim untuk membuat analisa dan strategi untuk marketing. Dan ketika launching produk, pasti akan banyak melibatkan media iklan ataupun public figure. Dengan tetap mengukur dan mengevaluasi hasil strateginya.
Nah, biasanya traditional marketing ini, membutuhkan waktu paling tidak 6 bulan ketika mulai perencanaan sampai eksekusi. Kelemahannya traditional marketing itu ketika ada perubahan dengan target market atau pasar yang disebabkan suatu hal. Misal adanya wabah covid 19, strategi-strategi marketing yang sudah dibuat dan sudah fiks untuk eksekusi, bisa jadi tidak efektif dan membuang waktu dan anggaran.
Intinya dalam traditional marketing ini diawali dengan big strategi ( strategi besar ) yang harus semuanya sudah lengkap, seperti analisa, strategi, konsep dan lain-lainnya, jika belum lengkap tidak bisa dieksekusi atau tidak bisa launching produk.
Sekarang, kita pelajari mengenai agile marketing. Konsep ini diawali dengan gagasan atau strategi kecil dengan fokus dan mendalami kebutuhan target market. Tidak perlu waktu berbulan-bulan untuk menganalisis dan menyusun strategi, paling lama 1 bulan langsung eksekusi.
Contoh kita punya produk fashion, kita akan launching nih, nah ketika launching tentu kita akan menggunakan beberapa channel pesan untuk membandingkan, mana yang terbaik. Dan produk yang disediakan terbatas karena untuk mengukur daya beli target market, apakah suka dan butuh produk tersebut.
Pasti akan mendapatkan insight dari berbagai lini, misal ternyata targetnya kurang spesifik, terlalu umum. Ternyata channel A lebih bagus dari B, ternyata copywritingnya kurang menarik, dan lainnya.
Dari insight – insight itulah strategi nya langsung kita rubah. Untuk launching selanjutnya atau penjualan produk selanjutnya akan diubah sesuai insight yang didapatkan dari eksekusi awal.
Agile marketing ini mengeksekusi proses strategi kecil-kecil yang terus dipelajari dan dievaluasi setiap prosesnya. Pada akhirnya pasti akan menemukan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya beli konsumen.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Jualan Cepat Laku Menggunakan Hypnoselling
Keuntungannya Agile adalah ketika ada perubahan di konsumen, maka kita bisa cepat beradaptasi dan merubah strategi yang ada karena kita dekat dengan konsumen. Agile itu artinya kan cepat, jadi secepat mungking dalam merespon perubahan. Beda dengan tradisional marketing, mereka sudah menentukan strateginya tanpa melihat perubahan pada konsumen yang itu harus dijalankan misal selama 6 bulan, jika belum berjalan selama 6 bulan maka tidak dievaluasi.
Kedua hal tersebut sangatlah berbanding terbalik. Agile marketing ini didasarkan pada sebuah data untuk diolah dan dijadikan strategi.
Ada 3 hal yang perlu kita ketahui dalam agile marketing
Pertama, customer Driven. Maksudnya adalah pada setiap strategi yang akan digunakan, kita melihat berdasarkan data dari customer, buka berdasarkan asumsi menurut kita ini baik. Oke, di awal mungkin tidak masalah, tapi nanti pasti ketika kita menawarkan produk atau launching produk ada temuan-temuan. Misal produk ini disukai apa tidak, komentarnya apa dari konsumen, mereka pinginnya seperti apa dan lainnya.
Kedua. Flexible dan creative. Maksudnya adalah ketika menjalankan strategi ada keyakinan, pasti akan berubah di tengah jalan strategi tersebut, dan itu kita sudah siap. Kita dituntut untuk bisa kreatif dalam melakukan perubahan atau penyesuaian di lapangan.
Ketiga. Iterative dan Accountable. Maksudnya seberapa banyak perubahan yang terjadi. Sedangkan accountable ini di dalam tim ini sdm nya campur, ada orang desain, kreative kontent, ada sales, ada IT dan lainya ketika mengerjakan sebuah proyek. Jadi sdm ini tidak terkotak-kotak. IT sendiri, keuangan sendiri, marketing sendiri. Jadi tidak seperti itu ketika menjalankan sebuah project.
Oke, mungkin itu sedikit mengenai penjelasan agile marketing. Yang sudah menerapkan dan punya pengalaman untuk konsep ini silahkan komentar di kolom komentar. Salam sukses salam Satoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Ditonton : Alasan Kenapa Harus Jualan di TikTok
Mau Konsultasi?