Tips Bisnis ~ Sebagai bisnis owner kita wajib membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek untuk kelangsungan usaha. Setelah memiliki sasaran, maka tugas sebagai pemilik bisnis atau manager adalah “Membangun Jalan “ untuk menuju sasaran.

Jadi yang difikitkan adalah bagaimana caranya agar mencapai sasaran tersebut. Dari sinilah seorang owner atau manager menentukan langkah-langkah apa saja yang perlu dikerjakan. Tentu SDM harus disiapkan dan membuat sebuah kebijakan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan hambatan, ancaman dan rintangan.

Persiapan dan tahapan – tahapan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran ini harus secara detail. Seperti kegiatan menetapkan, merumuskan dan mengatur pendayagunaan orang, uang, material, bahan, mesin, peralatan, energi, metode dan waktu secara efektif dan efisien.

Perencanaan disusun harus berdasarkan data, pemikiran yang sistematis dan rasional. Bukan hanya menandalkan intuisi dan dugaan. Hasil dari sebuah perencanaan berisi tentang pedoman :

Apa yang akan dilakukan ?
Baaimana cara melakukannya ?
Sumberdaya apa yang diperlukan ?
Kapan dilakukannya
Siapa yang melakukannya ?

Tanpa adanya perencanaan kita tidak mampu untuk melihat masa depan yang akan terjadi. Memang pada waktunya ada seorang tim melakukan pekerjaan secara spontan tidak perlu perencanaan, jadi langsung tindakan.

Semisal kita punya uang 100 ribu. Nah, kita akan membeli celana. Tapi kita datangnya ke mall besar. Ketika sudah datang, ketika keliling kita tidak menemukan. Setelah keliling tidak menemukan, akhirnya kita harus membeli air minum karena haus senilai 5 ribu. Uang sudah berkurang.

Menarik Untuk Dibaca : Jualan Laris Menguntungkan

Pada akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke pasar, ternyata di pasar banyak. Nah, ini contoh yang tidak ada perencanaan yang menghabisnkan biaya dan waktu. Tidak efektif dan tidak efisien.

Dengan perencanaan pekerjaan yang serabutan bisa ditata sedemikian rupa. Sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan jelas. Pada akhirnya perencanan berfungsi sebagai penunjuk arah yang tepat untuk menuju arah yang tepat.

Mencacah Perencanaan sangatlah penting, tujuannya mudah dalam melakukan kontroling. Jadi dalam tugas-tugas besar kita perlu membagi kegiatan – kegiatan besar menjadi kegiatan kecil – kecil. Di sini owner atau manager akan lebih mudah dalam hal pengawasan terhadap SDM.

Pengaturan rencana dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas. Siapa yang mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, siapa yang bertanggung jawab dan pada tingkatan mana keputusan dapat diambil.

Di bawah ini adalah aktivitas yang terkait dengan fungsi perencanaan :

Pertama. Mendifinisikan Pekerjaan. Jadi ini fungsinya agar pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan tim jelas. Semisal tim tersebut menjadi tim marketing. Dalam tim marketing pasti akan di pecah lagi tugas – tugasnya. Ada yang menjadi ide konten, sales, desain dan lainnya.

Kedua. Mengelompokkan pekerjaan. Ini juga sangat jelas fungsinya. Mengelompokkan pekerjaan ini tujuannya untuk memudahakan pekerjaan yang saling terkait antara satu sama lain.

Ketiga. Membagikan Penugasan. Jadi pada aktivitas ini adalah memberikan tugas kepada yang ahli di bidangnya. Misal yang jago sales, masuk di marketing. Misal yang jago melayani masuk di CS, atau layanan konsumen. Jago produksi, di bagian produksi. Dan lainnya.

Keempat. Mengorganisir. Jadi ini agar tidak berjalan sendiri-sendiri. Mengatur dan mengaitkan kegiatan satu dengan lainnya. Karena dalam sebuah tim itu ada sistemnya. Arti dari sistem itu kan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika satunya tidak jalan, maka akan mengganggu proses yang lain.

Kelima. Mengintegrasikan pekerjaan. Mengatur keseimbangan antar pekerja, antar unit, antar bagian, maupun antar fungsi. Tujuannya adalah agar terjadi keseimbangan.

Nah, pada hal ini seoran gmanager maupun owner berperan menjadi dirijen sebuah orkestra. Keharmonisan dan keterpaduan seluruh pemain berada di tangan dirijen.

Perlu diketahui oleh semua owner bisnis maupun manager. Perencanaan jangan dibuat hanya sekali untuk selamanya. Harus bisa menyesuaikan perkembangan. Harus bisa melihat situasi dan kondisi yang ada pada lingkungan. Terutama bisa melihat perubahan perilaku konsumen. Karena saat ini perusahaan itu fokusnya sudah pada pelayanan pada konsumen.

Semoga bermanfaat, salam Satoeasa untuk Indonesia.

Menarik Untuk Ditonton : Cara Mudah Optimasi TikTok Shop