Dalam era digital dan kemudahan administrasi perizinan usaha seperti sekarang, istilah KBLI atau Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia menjadi sangat penting untuk dipahami, terutama bagi para pelaku usaha, baik skala mikro, kecil, menengah, hingga besar. KBLI adalah sebuah kode yang menjadi dasar utama dalam proses pendaftaran NIB (Nomor Induk Berusaha) di sistem OSS (Online Single Submission).
Namun, masih banyak pelaku usaha yang belum memahami sepenuhnya apa itu KBLI, apa fungsinya, dan bagaimana cara memilih KBLI yang tepat untuk jenis usaha mereka. Padahal, pemahaman yang tepat mengenai KBLI sangat berpengaruh terhadap izin usaha, termasuk izin UMKM, dan berbagai perizinan lainnya yang terintegrasi dengan OSS NIB.
Nah, dalam artikel panjang ini, kita akan membahas secara mendalam dan terperinci seputar KBLI, mulai dari definisi, fungsi, cara menentukan KBLI, hingga langkah-langkah praktis mengurus izin usaha dengan OSS NIB berdasarkan KBLI yang dipilih. Yuk, simak sampai habis!
KBLI atau Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia adalah sistem pengkodean yang digunakan untuk mengklasifikasikan berbagai macam kegiatan usaha yang ada di Indonesia. KBLI ini disusun dan ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan standar internasional yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
Setiap kegiatan usaha memiliki kode KBLI tertentu yang menggambarkan jenis kegiatan usaha tersebut secara spesifik. Misalnya, untuk usaha kuliner, perdagangan pakaian, layanan teknologi, jasa kecantikan, hingga industri manufaktur, semuanya memiliki kode KBLI masing-masing.
Kode KBLI terdiri dari lima digit angka, dan tiap digitnya memiliki arti atau tingkatan klasifikasi yang berbeda, dari sektor umum hingga rincian kegiatan usaha yang lebih spesifik.
Mungkin banyak pelaku usaha yang bertanya-tanya, “Kenapa sih, harus tahu KBLI?” atau “Emangnya penting banget sampai harus dipilih dengan tepat?” Jawabannya adalah iya, sangat penting!.
Berikut beberapa alasan kenapa KBLI menjadi elemen krusial dalam izin usaha:
Pertama, KBLI menjadi dasar penerbitan NIB melalui OSS. Tanpa menentukan KBLI yang sesuai, maka NIB tidak bisa diterbitkan. Padahal, NIB adalah syarat utama agar usaha kita diakui secara hukum dan bisa beroperasi dengan legal.
Kedua, KBLI menentukan jenis perizinan lanjutan. Setiap jenis usaha memiliki perizinan spesifik. Misalnya, usaha restoran mungkin memerlukan Sertifikat Laik Hygiene, sedangkan usaha ekspor-impor memerlukan perizinan tambahan dari Kementerian Perdagangan.
Ketiga, KBLI menentukan kewajiban dan fasilitas usaha. Dengan KBLI yang tepat, pelaku usaha bisa mendapatkan fasilitas seperti izin UMKM, kemudahan pembiayaan, bahkan insentif pajak. Sebaliknya, KBLI yang salah bisa membuat usaha Anda tidak mendapatkan fasilitas yang seharusnya atau bahkan salah dalam membayar pajak.
Keempat, KBLI juga penting untuk pengambilan data dan kebijakan pemerintah, misalnya untuk penyusunan data statistik ekonomi, pemberian bantuan, atau program pengembangan usaha.
Setelah paham pentingnya KBLI, sekarang muncul pertanyaan: “Bagaimana cara menentukan KBLI yang tepat untuk usaha saya?”
Nah, berikut beberapa langkah praktis yang harus Anda lakukan:
Langkah pertama tentu saja memahami usaha Anda secara rinci. Jangan hanya berhenti pada kategori besar, tetapi pikirkan kegiatan usaha spesifik.
Misalnya, jika Anda membuka bisnis makanan, apakah Anda hanya menjual makanan secara online? Apakah Anda memiliki warung makan? Atau Anda memproduksi makanan kemasan?
Setiap jenis usaha tersebut bisa memiliki KBLI yang berbeda, walaupun sama-sama bergerak di bidang makanan.
Setelah memahami jenis usaha, Anda bisa langsung mencari kode KBLI melalui laman resmi BPS atau melalui sistem OSS.
OSS biasanya menyediakan fitur pencarian KBLI berdasarkan kata kunci yang sesuai dengan kegiatan usaha. Misalnya, Anda ketik “restoran”, nanti akan muncul beberapa pilihan KBLI terkait, seperti:
Pastikan Anda membaca deskripsi kegiatan usaha yang tercantum dalam KBLI tersebut agar sesuai dengan bisnis Anda.
Jika masih bingung, Anda bisa konsultasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat atau dengan konsultan OSS. Mereka biasanya akan membantu memastikan KBLI yang paling sesuai.
Jika usaha Anda memiliki beberapa kegiatan yang berbeda (misalnya, Anda punya warung makan sekaligus usaha jualan online baju), Anda bisa memilih lebih dari satu KBLI.
OSS NIB memungkinkan Anda untuk mendaftarkan lebih dari satu KBLI dalam satu NIB. Namun, pastikan setiap kegiatan usaha tersebut benar-benar Anda jalankan.
Setelah menentukan KBLI, berikut ini langkah mendaftar NIB dan Izin Usaha melalui OSS:
Kunjungi laman resmi OSS di oss.go.id.
Pilih Daftar dan isi data diri atau data perusahaan (jika Anda berbadan hukum).
Setelah login, lengkapi data profil usaha. Kemudian, pilih menu Perizinan Berusaha, dan mulai proses pengajuan NIB dan izin usaha.
Masukkan kode KBLI yang telah Anda pilih. Pastikan membaca kembali uraian KBLI tersebut agar tidak salah pilih.
Ikuti langkah-langkah pengisian data, seperti alamat usaha, modal, skala usaha (UMK, Menengah, atau Besar), dan unggah dokumen yang diperlukan (misalnya, KTP, NPWP, Akta Pendirian, dsb).
Setelah semua selesai, OSS akan menerbitkan NIB Anda, beserta izin-izin dasar lainnya (izin lokasi, izin lingkungan, dsb).
Dengan NIB, Anda sudah bisa beroperasi secara legal, dan NIB tersebut mencantumkan KBLI usaha Anda.
Untuk membantu Anda lebih mudah memilih, berikut ini beberapa KBLI yang populer di kalangan UMKM dan Startup:
Banyak pelaku usaha salah memilih KBLI karena tergesa-gesa atau tidak paham. Ini bisa berdampak serius, seperti:
Maka dari itu, jangan sepelekan memilih KBLI!
KBLI adalah bagian yang sangat penting dalam proses izin usaha, OSS NIB, izin UMKM, dan berbagai administrasi bisnis di Indonesia. Dengan memilih KBLI yang tepat, Anda akan lebih mudah mendapatkan izin, mengakses pembiayaan, bahkan mendapatkan insentif pemerintah.
Mau Konsultasi?