Pada zamannya BBM ( BlackBerry Messenger ) sangatlah fenomenal. Memiliki teknologi canggih pada zamannya, kita bisa chatting tanpa khawatir pulsa tersedot. Dan keamanannya pun sangat terjamin. Tahun 2020 BlackBerry menyatakan menutup perusahaannya, karena sudah tergilis dengan Iphone dan Android Phone. Tapi apakah benar BlackBerry sudah mati ? yuk kita cari tahu.
Ternyata tidak. Saat ini BlackBerry sudah bangkit dari kuburnya, menjadi perusahaan jasa keamanan siber ternama di dunia. Kok bisa ya ?
BlackBerry dikembangkan oleh RIM ( Research In Motion ). Perusahaan ini memang selalu menjadi yang pertama ketika melakukan inovasi teknologi. Pada tahun 1999 RIM sudah menciptakan BlackBerry 850 dengan tombol qwerty, waktu itu belum ada perusahaan ponsel yang membuat tombol qwerty.
Tahun berikutnya menciptakan BlackBerry 957 internet edition. Ponsel pertama di dunia yang bisa kirim dan terima email. Setelah itu muncul lagi BlackBerry 5810 yang sudah mendukung jaringan GSM dan GPRS. Pada tahun 2003 muncul BlackBerry dengan layar berwarna type 7230. Mikrofon terhubung dengan speaker serta browser web.
Pada tahun 2004 muncullah BBM ( BlackBerry Messenger ) yang menjadi fenomenal itu. Kalau sekarang seperti WhatsApp. Ini juga mengubah gaya masyarakat dalam berkomunikasi. Biasanya orang minta nomor telepon, semenjak munculnya BBM, mereka cukup hanya minta pin BB. BlackBerry terus melakukan update di ponselnya.
Menarik Untuk Ditonton : 3 Alasan Kenapa Produk Harus Dikemas
Tetapi segala kebaruan BlackBerry itu tidak membantunya terus unggul. Bahkan untuk bertahan pun tidak bisa.
Kehadiran Android dan Iphone menurunkan popularitas BlackBerry. Apalagi bermunculan aplikasi-aplikasi eksternal yang bisa untuk chatting seperti BBM. Seperti WhatsApp dan juga line. Tidak hanya itu. Perusahaan – perusahaan ponsel mengeluarkan produk yang lebih murah dan menarik dari BlackBerry yang memiliki operating system Android atau Iphone.
Dapat dikatakan BlackBerry tidak bisa beradaptasi dengan pertumbuhan perkembangan smartphone. Ketika itu masyarakat lebih condong ke layar sentuh, tapi BlackBerry tetap kekeh memakai tombol qwerty. Mereka juga kalah dalam hal spesifikasi dan ketajaman kamera, karena tidak berkembang dengan baik.
Selain itu BlackBerry kurang user friendly terhadap pengguna. Bandingkan dengan Android dan Iphone, mereka menyediakan semua aplikasi yang kita butuhkan dalam store nya. Pada tahun 2012 pangsa pasar BlackBerry di Amerika Serikat hanya 7,3 % saja. Pun di negara-negara lain juga sangat sedikit. Akhirnya saham BlackBerry anjlok. Pada saat itu juga sering pergantian CEO. Yang terakhir adalah John Chen. Beliau membuat pernyataan dalam lima tahun, saya bisa melihat BlackBerry sebagai pemimpin absolut dalam komputasi mobile, itulah tujuan kami.
John Chen mengatakan, “kita akan menghasilkan uang di area yang tepat. Area utama tersebut adalah cybersecurity dan enterprise. Kita sangat baik di cybersecurity, enterprise untuk industri beregulasi seperti bank dan pemerintahan serta dinas kesehatan.”
Bulan Januari 2023 Blackberry juga kerjasama dengan salah satu industri mobil untuk mengembangkan mobil tanpa sopir. Semua berbasis komputer. Teknologinya menggunakan Blackberry QNX.
Tentu BlackBerry memilih fokus untuk bidang security, pasti ada alasannya. Yaitu berdasarkan hasil survey yang dilakukan. Hasil survey mengatakan bahwa 80 % pelanggan di Amerika, Inggris dan Kanada tidak percaya atau tidak yakin bahwa perangkat internet connected saat ini dapat mengamankan data mereka.
Responden juga mengakui, mereka lebih memilih produk atau berbisnis dengan perusahaan yang memiliki reputasi baik dalam keamanan data dan privasi.
Laporan State of Cybersecurity Resilience 2021 mengatakan, “ serangan cyber terhadap perusahaan-perusahaan terjadi 31% lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Jadi mereka mengalami rata-rata 270 kali serangan siber.”
Pun di Indonesia, BSSN ( Badan Siber dan Sandi Negara ) mengatakan pada tahun 2022 Indonesia juga mengatakan lebih dari 700 juta serangan siber. Serangan tersebut didominasi oleh ransomware atau malware yang modusnya adalah meminta tebusan.
Inilah yang menjadi alasan utama Blackberry fokus pada cybersecurity. Apalagi tahun 2020 valuasi keamanan siber terus tumbuh sekitar USD 176,5 Miliar. Diperkirakan naik 407 Miliar pada tahun 2027. Kenapa demikian ? karena dunia saat ini sangat tergantung dengan teknologi. Dan tentu banyak aset-aset digital yang harus dilindungi dan dijamin kemanannya.
BlackBerry juga sudah bekerjasama dengan perusahaan di Indonesia yaitu PGN Saka Power discover. Alex Manea ( Chief Security Officer BlackBerry ) mengatakan, “ Saat ini bisnis software sudah bisa melebihi kontribusi penjualan ponsel BlackBerry. Karena itu tahun ini turnover BlackBerry dari pembuatan perangkat ponsel bergeser menjadi sistem partnership.”
BlackBerry memang menargetkan beberapa segmen industri yang rentan terhadap serangan siber, termasuk sektor pemerintah.
Nah, BlackBerry juga sudah bekerjasama dengan perusahaan otomotif seperti General Motor, Mercedes Benz dan Toyota. Tentu ini untuk mengembangkan dan memberikan keamanan pada teknologi otomotif yang berbasis teknologi. Hal ini sangat menguntungkan BlackBerry, hasil kerjasama tersebut mereka bisa mendapatkan keuntungan 2.491 Triliun Rupiah atau USD 168 Juta pada Mei 2022 tahun lalu.
Dengan begitu masa depan BlackBerry saat ini akan cerah, karena mereka sudah fokus dengan layanan cybersecurity dan menjalin kemitraan.
Hikmah yang bisa kita ambil ?
Pertama, Baca pergeseran kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Jangan kekeh dengan yang sudah pernah menjadi juara. Harus selalu bisa membaca pergeseran-pergeseran yang dibutuhkan pelanggan.
Kedua. Jangan memaksakan diri bermain dalam bisnis yang jelas-jelas Anda sudah kalah telak.
Ketiga. Ketika memutuskan arah transformasi bisnis, bertumpulah pada kekuatan perusahaan anda. Karena transformasi itu sulit dan beresiko. Jika tidak kuat pada dasarnya maka akan tumbang juga. BlackBerry sadar kekuatan mereka ketika masih berbisnis ponsel adalah tentang keamanan data dan penguasaan corporate. Hal tersebutlah dijadikan transformasi dengan dukungan penuh para jajaran manajemen.
Semoga kisah ini menjadi inspirasi untuk kita semua. Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Sederhana Menjadi Kaya Raya
Mau Konsultasi?