Ide Bisnis Budidaya Terong
22 Juli 2022. Oleh : Reni
Terong (Solanum Melongena L) adalah jenis sayuran tahunan semusim. Selain di India, Indonesia dipercaya sebagai asal dari tanaman terong. Terdapat berbagai macam terong yang dibudidayakan di Indonesia seperti jenis gelatik, kopek, terong bogor, terong medan hingga terong impor seperti terong jepang. Bentuk dan warna buah terong cukup beragam ada yang putih, hijau hingga ungu. Bentuknya pun ada yang bulat,lonjong besar, hingga lonjong dengan ujung lancip.
Daftar Isi
Peluang Bisnis Budidaya Terong
Terong adalah salah satu jenis sayuran yang dikenal ibu rumah tangga sebagai salah satu bahan masakan yang biasa juga dipadu dengan sambal sehingga menjadi menu sambal terong dan lain-lain. Terong tediri dari mineral dan vitamin yang memberikan manfaat bagi tubuh, seperti:
Dilihat dari banyaknya manfaat dan sebagai salah satu sayuran kesukaan masyarakat Indonesia maka terong memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan untuk dicoba.
Konsumen
Terong memiliki konsumen yang cukup besar, dimana dari berbagai kalangan menyukai sayuran satu ini, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Karena terong dapat diolah menjadi berbagai macam menu masakan mulai dari balado terong, sambal, lodeh, dan masih banyak lagi. Sekarang ini juga banyak kuliner rumah makan dan restoran yang menyajikan menu masakan berbahan dasar terong.
Cara Budidaya Terong
Benih dari tanaman terong berasal dari biji. Penyemaian bibit dari biji ini membutuhkan waktu yang cukup lama kurang lebih hingga 1,5 bulan atau kira-kira sudah memiliki 4 helai daun. Untuk mempercepat pertumbuhan, biji direndam terlebih dahulu sebelum ditempatkan pada wadah yang sudah dibasahi. Karena biji tanaman terong lebih keras dibandingkan dengan biji tanaman lainnya. Tempat penyemaian sebaiknya diisi menggunakan busa atau kapas sebagai media tumbuh. Untuk lahan seluas 1 hektar biasanya membutuhkan 700 gram benih terong.
Siapkan dan olah lahan terlebih dahulu, lalu bentuk bedengan dengan lebar antara 1,2 sampai 1,4 meter dan panjang sesuai lahan. Kemudian bedengan dibuatkan lubang tanam yang masing-masing berjarak sekitar 80 cm. Jarak antar barisan lubang tanam yaitu 70-80 cm. Setiap bedengan memuat 3 barisan tanam. Diantara bedengan satu dengan yang lain jangan lupa dibuatkan parit yang nantinya berfungsi sebagai sarana pembuangan air pada saat musim hujan.
Setelah lahan sudah siap tahap selanjutnya pada setiap lubang tanam diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5-1 kg supaya tanah cukup mengandung bahan organik. Kemudian benih yang sudah siap tanam dimasukkan kedalam lubang tanam lalu sirami air disekitar tanaman agar tanah menjadi lembab.
Pemeliharaan pada tanaman terong ini harus dilakukan secara teratur. Penyiangan gulma sangat penting dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman terong. Selanjutnya penyiraman tanaman harus dilakukan secara rutin dua kali sehari, pada pagi dan sore hari. Terakhir senantiasa kontrol tanaman terong apakah bebas dari hama dan penyakit, jika ada segera lakukan penyemprotan dengan fungisida atau obat pembasmi hama dan penyakit lainnya.
Umur tanaman terong secara umum dapat dipanen jika sudah memasuki usia 4 bulan atau 90 hari setelah tanam. Jika sudah berselang 1 minggu buah dapat dipanen 6-7 kali panen. Dalam pemanenan harus diperhitungkan juga lamanya pengangkutan hingga sampai ketangan konsumen. Sebaiknya buah terong yang dipetik adalah buah yang masih muda bijinya atau masih keras daging buahnya. Waktu pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk mengindari terik matahari secara langsung agar tidak membuat kulit terong menjadi keriput ataupun kering.
Kelebihan Bisnis
Perawatan tanaman terong relatif mudah, cukup tanam sekali bisa panen berkali-kali. Banyaknya kandungan yang terdapat didalam terong membuat sayuran satu ini dijadikan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga sehingga banyak dicari dan disukai.
Kekurangan Bisnis
Usia panen yang cukup lama yaitu kurang lebih 3 bulan setelah tanam. Harga jual terong yang tidak tentu disetiap musim apalagi saat tiba panen raya harga terong biasanya akan mengalami anjlok. Jika terong sudah mulai diserang penyakit maka pengendalian penyakit akan susah karena penyakit akan mudah menular pada tumbuhan terong yang lain.
Strategi Pemasaran Terong
Untuk menjual terong, kamu bisa memasarkannya dengan cara menjual ke pasar atau ke pengepul sayuran. Serta bisa juga menawarkan kepada pelaku usaha yang membutuhkan terong sebagai salah satu menu pada masakan yang mereka jajakan.
Analisis Biaya Budidaya Terong
Investasi
No | Nama Peralatan | Harga |
1 | Pembukaan lahan | Rp 800.000 |
2 | Pengadaan bibit | Rp 300.000 |
3 | Alat semprot cairan | Rp 300.000 |
4 | Timba dan pisau | Rp 70.000 |
5 | Timbangan | Rp 250.000 |
6 | Pompa dan selang air | Rp 350.000 |
7 | Cangkul, golok, dan sabit | Rp 150.000 |
8 | Gerobak dorong | Rp 350.000 |
9 | Terpal dan keranjang panen | Rp 150.000 |
10 | Peralatan tambahan | Rp 50.000 |
Jumlah Investasi | Rp 2.770.000 |
Biaya Operasional per Bulan
Biaya tetap
No | Penyusutan | Hasil |
1 | Pembukaan lahan 1/12 x Rp 800.000 | Rp 66.700 |
2 | Pengadaan bibit 1/44 x Rp 300.000 | Rp 6.900 |
3 | Alat semprot cairan 1/44 x Rp 300.000 | Rp 6.900 |
4 | Timba dan pisau 1/44 x Rp 70.000 | Rp 1.600 |
5 | Timbangan 1/44 x Rp 250.000 | Rp 5.700 |
6 | Pompa dan selang air 1/44 x Rp 350.000 | Rp 8.000 |
7 | Cangkul, golok dan sabit 1/44 x Rp 150.000 | Rp 3.500 |
8 | Gerobak dorong 1/44 x Rp 350.000 | Rp 8.000 |
9 | Terpal dan keranjang panen 1/44 x Rp 150.000 | Rp 3.500 |
10 | Peralatan tambahan 1/44 x Rp 50.000 | Rp 1.200 |
Total Biaya Tetap | Rp 112.000 |
Biaya Variabel
No | Nama | Hasil |
1 | Pupuk organic Rp 25.000 x 30 | Rp 750.000 |
2 | Pupuk tambahan Rp 28.000 x 30 | Rp 840.000 |
3 | Pestisida dan obat Rp 32.000 x 30 | Rp 960.000 |
4 | Biaya tambahan lainnya Rp 17.000 x 30 | Rp 510.000 |
5 | Biaya transportasi dan BBM Rp 25.000 x 30 | Rp 750.000 |
Total Biaya Variabel | Rp 3.810.000 |
Total Biaya Operasional
Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rp 112.000 + Rp 3.810.000 = Rp 3.922.000
Pendapatan per Panen
80 kg x Rp 5.000 = Rp 400.000
Rp 400.000 x 14 kali panen (dalam sebulan) = Rp 5.600.000
Keuntungan Per Bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp 5.600.000 – Rp 3.922.000 = Rp 1.678.000
Diatas adalah rincian mengenai budidaya tanaman terong yang dapat dijadikan referensi usaha. Analisis biaya diatas hanya sebagai gambaran, kenyataan yang sebenarnya terjadi dilapangan tidak dapat dipastikan. Tergantung pemeliharaan dan hasil panen yang dihasilkan.
Semoga bermanfaat dan Selamat Mencoba
Baca juga https://satoeasa.com/ide-bisnis-budidaya-ketan-hitam/
Mau Konsultasi?