Ide Bisnis Budidaya Ketan Hitam
16 Juni 2022, Oleh : Reni
Ketan Hitam (Oryza Sativa Glutinosa L.) merupaka salah satu jenis beras yang berwarna ungu pekat mendekati hitam dan mengandung senyawa fenolik yang tinggi terutama antosianini. Ketan hitam merupakan varietas beras yang patinya mengandung amilopektin sebesar 92-98%. Ketan hitam sering dimanfaatkan menjadi bahan pangan yang sering diolah menjadi bubur, kue, pudding dan lain-lain. Dibalik rasanya yang legit, ketan hitam ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan pencernaan hingga mencegah penyakit jantung.
Daftar Isi
Peluang Bisnis Budidaya Ketan Hitam
Ketan Hitam atau beras ketan memiliki warna hitam pekat sehingga sesuai dengan tampilan dari ketan hitam itu sendiri. Ketan hitam menjadi salah satu jenis beras yang sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat secara luas. Ketan hitam juga data dijadikan menjadi berbagai bahan utama dalam pembuatan makanan, minuman, bubur, kue dan lain-lain. Tampilan hitam menjadi ciri khas tersendiri dari setiap produk yang dihasilkan. Beras ketan merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki banyak kandungan nutrisi dan menyehatkan bagi tubuh. Namun kebanyakan masyarakat di Indonesia lebih memilih untuk membudidayakan beras putih atau ketan putih dibandingkan dengan ketan hitam. Oleh karena itu Peluang Bisnis Budidaya Ketan Hitam masih sangat terbuka lebar di Indonesia pada saat ini. Budidaya ketan hitam sama halnya dengan budidaya padi pada umumnya, hanya saja ketan hitam membutuhkan waktu yaitu 6 bulan, lebih lama jika dibandingkan dengan jenis beras lainnya. ketan hitam juga sangat cocok untuk dibudidayakan di tempat yang sejuk seperti dilereng gunung, namun beberapa varietas juga dapat tumbuh subur di tanah tropis seperti diberbagai wilayah di Indonesia.
Konsumen
Ketan hitam bayak disukai berbagai kalangan masyarakat karena dapat diolah menjadi berbagai macam menu olahan. Manfaat yang terkandung didalamnya juga membuat ketan ini banyak dicari untuk dimanfaatkan sebagai obat atau alternative makanan pengganti bagi orang-orang tertentu. Tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan rumah tangga saja, ketan hitam juga banyak dibutuhkan oleh banyak pelaku usaha baik usaha kuliner, obat herbal, pakan hewan, dan lain-lain.
Cara Budidaya Ketan Hitam
Ketan hitam dapat tumbuh baik pada lahan daratan tinggi maupun rendah. Selain itu tumbuhan ini juga membutuhkan lingkungan lahan yang subur dan memiliki kandungan air yang banyak, karena tanaman ini tidak akan bertahan jika kekurangan air atau curah hujan yang rendah.
Pembibitan pada tanaman ketan hitam kerap dilakukan dengan teknik semai, yaitu menebar bibit pada lahan yang tersedia. Kemudian setelah bibit berumur kurang lebih satu bulan, bibit dipindahkan ke media penanaman seperti sawah atau ladang.
Teknik penanaman ketan hitam sama dengan tanaman padi, yaitu dengan cara menancapkan bibit yang sudah tumbuh pada lahan yang sudah disiapkan terlebih dahulu, seperti dibajak dan diberi campuran pupuk kandang. Penanaman diusahakan dengan metode garis lurus agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan rapi.
Agar tanaman selalu sehat dan menghasilkan kualitas yang baik, harus dilakukan pemupukan secara berkala dengan pupuk kandang dan pupuk Urea sesuai takaran. Untuk pupuk Urea biasanya menggunakan takaran 250 kg/ha.
Varietas ketan hitam ini sangat rentan untuk terserang hama wereng dan lainnya. untuk penyembuhan penyakit dan juga meningkatkan hasil produksi, perlu dilakukan penyemprotan pestisida atau bisa dengan menggunakan gen hayati seperti jamur Bauvaria Bassiana.
Pemanenan dapat dilakukan ketika gabah sudah mulai padat terisi dan batang mulai menunduk. Dapat juga melihat tanaman yang siap panen pada batang, dan daun yang berubah menjadi kuning tua. Pemanenan dapat dengan memotong batang pada setengah bagian batang menggunakan sabit, lalu pisahkan biji ketan dari batang dengan cara di masukkan kedalam mesin tlaser atau secara manual dengan mengibas-ngibaskan batang ketan hitam pada kayu atau lainnya.
Kelebihan Bisnis
Ketan hitam banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang dapat diolah menjadi berbagai olahan. Oleh karena itu keberadaannya akan terus dicari dan diminati oleh masyarakat. Harga jual dari ketan hitam juga relative stabil.
Kekurangan Bisnis
Sama halnya dengan tumbuhan padi lainnya, ketan hitam juga sangat rentan terhadap hama dan penyakit. Membutuhkan perawatan dan pemeliharaan yang cukup ekstra agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.
Strategi Pemasaran Ketan Hitam
Untuk memasarkan ketan hitam dapat dengan menjualnya sendiri di pasar atau dengan menawarkan kepada tetangga, warung kelontong dan lain-lain. Menawarkan kepada para pelaku bisnis yang membutuhkan ketan hitam sebagai bahan baku olahan menu-menu atau produk yang mereka sajikan. Untuk memperluas pemasaran dapat melakukan penjualan secara online dengan membuat iklan atau promosi pada media sosial yang dimiliki. Jangan lupa untuk menyediakan packaging yang khas, aman, dan kekinian agar ketan hitam yang dihasilkan memiliki nilai tersendiri dimata konsumen.
Analisis Biaya Budidaya Ketan Hitam
Investasi
Peralatan
No | Nama Peralatan | Harga |
1 | Pembukaan lahan | Rp 1.000.000 |
2 | Penyediaan bibit | Rp 300.000 |
3 | Pompa dan selang air | Rp 600.000 |
4 | Mesin perontok padi | Rp 5.000.000 |
5 | Hand sprayer | Rp 250.000 |
6 | Sabit dan cangkul | Rp 150.000 |
7 | Gerobak dorong | Rp 300.000 |
8 | Peralatan tambahan lainnya | Rp 300.000 |
Jumlah Investasi | Rp 7.900.000 |
Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap
No | Penyusutan | Hasil |
1 | Pembukaan lahan 1/30 x Rp 1.000.000 | Rp 33.400 |
2 | Penyediaan bibit 1/30 x Rp 300.000 | Rp 10.000 |
3 | Pompa dan selang air 1/30 x Rp 600.000 | Rp 20.000 |
4 | Mesin perontok padi 1/30 x Rp 5.000.000 | Rp 166.700 |
5 | Hand sprayer 1/30 x Rp 250.000 | Rp 8.400 |
6 | Sabit dan cangkul 1/30 x Rp 150.000 | Rp 5.000 |
7 | Gerobak dorong 1/30 x Rp 300.000 | Rp 10.000 |
8 | Peralatan tambahan lainnya 1/30 x Rp 300.000 | Rp 10.000 |
Total Biaya Tetap | Rp 263.500 |
Biaya Variabel
No | Nama | Hasil |
1 | Pupuk kandang Rp 25.000 x 30 | Rp 750.000 |
2 | Pupuk tambahan Rp 35.000 x 30 | Rp 1.050.000 |
3 | Obat dan pestisida hama Rp 35.000 x 30 | Rp 1.050.000 |
4 | Pestisida rumput Rp 20.000 x 30 | Rp 600.000 |
5 | Karung Rp 15.000 x 30 | Rp 450.000 |
6 | Biaya lainnya Rp 30.000 x 30 | Rp 900.000 |
7 | Transportasi dan BBM Rp 25.000 x 30 | Rp 750.000 |
Total Biaya Variabel | Rp 5.550.000 |
Total Biaya Operasional
Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rp 263.500 + Rp 5.550.000 = Rp 5.813.500
Pendapatan per panen
Rp 1.000 kg x Rp 12.000 = Rp 12.000.000
keuntungan per panen
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp 12.000.000 – Rp 5.813.500 = Rp 6.186.500
Berikut diatas merupakan penjabaran mengenai Bisnis Budidaya Ketan Hitam yang dapat dijadikan referensi usaha. Analisis biaya hanya sebagai gambaran, kenyataan dilapangan tidak dapat dipastikan. Tergantung bagaimana bisnis tersebut berjalan dan harga jual pada saat panen tiba.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Baca juga https://satoeasa.com/ide-bisnis-budidaya-jeruk-nipis/
Mau Konsultasi?