Ide Bisnis Budidaya Labu Madu
06 Juli 2022, Oleh : Reni
Labu Madu adalah kultivar labu musim dingin yang dibiakkan dari labu kuning dan Buttercup. Labu ini memiliki bentuk dan rasa yang mirip dengan labu kuning tetapi ukurannya hanya setengah dari labu kuning dan secara signifikan lebih manis dari labu kuning. Varietas ini memiliki kulit cokelat gelap hingga jingga dan daging buah berwarna jingga. Saat matang, warnanya berubah dari hijau menjadi jingga tua dan rasanya menjadi lebih manis. Labu ini memiliki banyak beta-karoten dua sampai tiga kali lipat dari pada labu kuning.
Daftar Isi
Peluang Bisnis Budidaya Labu Madu
Labu madu secara teknis termasuk kedalam golongan buah, namun labu madu juga dapat digunakan sebagai sayuran yang dapat dipanggang, ditumis, dihaluskan, ditambahkan ke sup, semur, dan direbus. Labu madu memiliki rasa manis yang sangat cocok dijadikan sebagai makanan penutup. Labu madu atau biasa disebut Butternut Squash atau Butternut Pumpkin memiliki kandungan gizi yang beragam, mulai dari Vit A, Zat Besi, Asam folat dan kandungan serat yang sangat tinggi. Peluang Bisnis Budidaya Labu Madu memiliki potensi yang sangat menjanjikan, karena selain memiliki rasa yang manis serta kandungan yang bermanfaat bagi tubuh manusia labu ini banyak dicari sebagai pelengkap gizi pangan untuk banyak kalangan masyarakat. Harga jual yang relative tinggi membuat labu madu memiliki potensi keuntungan yang sangat besar.
Konsumen
Labu Madu memiliki segudang manfaat yang sangat berguna bagi tubuh manusia, bahkan mulai dari bayi yang digunakan sebagai MPASI sampai dikonsumsi oleh orang tua sebagai pelengkap gizi yang berguna untuk kesehatan. Selain itu labu madu juga banyak digunakan oleh para pelaku bisnis baik dibidang kuliner maupun kesehatan sebagai salah satu bahan olahan makanan atau produk yang mereka jajakan.
Cara Budidaya Labu Madu
Syarat Tumbuh Labu Madu
Beberapa syarat budidaya labu madu yang bisa dipenuhi antara lain sebagai berikut:
Menjadi salah satu pertimbangan dalam memulai budidaya labu madu, iklim tropis sangatlah prospektif untuk dijadikan pertumbuhan labu madu. Meskipun begitu, setiap daerah memiliki iklim yang berbeda-beda dan hal tersebut dapat disiasati dengan kualitas lahan yang ada.
Suhu yang dibutuhkan oleh tanaman labu madu berkisar 20-27 derajat Celcius. Sedangkan kelembapan udara yang sesuai berkisar antara 60-75 %.
Kondisi yang dibutuhkan oleh labu madu adalah memiliki tingkat pH yang berada pada 5 sampai 6,5, hal tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan kualitas pertumbuhan yang bagus. Maka disarankan untuk memeriksa kondisi tanah atau lahan terlebih dahulu, selain itu juga pastikan melihat kondisi fisik lahan tanam yang gembur dan subur.
Persiapan Lahan Tanam Labu Madu
Penanaman budidaya labu madu disarankan pada akhir musim hujan/ saat kemarau. Ini bertujuan agar labu madu tidak berpotensi terserang penyakit busuk akar. Lahan tanam harus dipersiapkan dengan baik agar nantinya benih yang ditanam bisa berkecambah dan tumbuh dengan baik. Agar persiapan lahan bisa optimal, berikut beberapa langkahyang harus dilakukan.
Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar penting untuk dilakukan agar benih yang ditebar bia tumbuh dengan baik. Lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan produk organic, agar tanah yang diberi pupuk dasar tidak keras, sekaligus dapat menyuburkan dan menggemburkan tanah. Setelah proses penggemburan tanah selesai selanjutnya siram tanah sampai basah, lalu diamkan lahan selama beberapa hari.
Penutupan Media Tanam
Setelah dilakukan pemupukan dasar, langkah selanjutnya tutupi media tanam dengan mulsa. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses remediasi tanah, mencegah pertumbuhan gulma, dan mempermudah proses perawatan tanaman. Pasang mulsa sesuai dengan panjang lahan, lalu buat lubang tanam dengan diameter sekitar 5 cm, dengan jarak antar lubang sekitar 60 cm, media tanam siap untuk ditanami.
Persiapan Benih
Menanam Labu Madu
Perawatan Labu Madu
Penyiraman
Penyiraman harus dilakukan secara rutin setiap hari, terutama pada saat tanaman masih muda. Apabila cuaca kemarau, siram tanaman pagi dan sore hari.
Pengajiran
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pemangkasan
Pemupukan Tanaman
Pemupukan labu madu perlu dilakukan agar tanaman labu madu bisa berbuah dengan optimal.pemupukan dilakukan pada saat tanaman berumur 4, 14, 21, 28, dan 35 hari setelah tanam. Pemupukan labu madu disesuaikan dengan waktu pertumbuhan tanaman. Dengan dosis yang telah ditentukan.
Pemanenan
Umur panen labu madu bisa dimulai sejak umur 3 bulan atau bahkan 85hari setelah tanam. Ciri-ciri labu madu siap untuk dipanen adalah:
Pemanenan dapat dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting, agar tidak mengenai buah dan menyebabkan luka pada kulit buah. Setelah dilakukan pemanenan maka langkah selanjutnya adalah memasarkan atau menyimpannya. Labu madu jika disimpan lebih lama maka akan menghasilkan buah yang lebih manis dan lezat jika dibandingkan labu madu yang masih fresh.
Kelebihan Bisnis
Labu Madu memiliki banyak konsumen karena memiliki rasa yang manis, legit dan nikmat. Kandungan manfaat yang terkandung didalam labu madu ini membuat banyak diburu oleh konsumen. Walaupun memiliki harga yang lumayan tinggi tidak membuat konsumen mengurangi konsumsi dari labu madu tersebut.
Kekurangan Bisnis
Labu madu memiliki masa panen yang sedikit lama yaitu 3-4 bulan setelah tanam. Selama menunggu proses panen diperlukan biaya perawatan dan pemeliharaan. Pemeliharaan dari labu madu ini juga dapat dikatakan rumit karena harus sangat teliti agar tanaman tidak mudah terserang hama dan penyakit.
Analisis Biaya Budidaya Labu Madu
Investasi
Peralatan
No | Nama Peralatan | Harga |
1 | Pembukaan lahan | Rp 1.500.000 |
2 | Bibit labu madu | Rp 500.000 |
3 | Cangkul, golok, dan sabit | Rp 150.000 |
4 | Hand sprayer | Rp 120.000 |
5 | Pompa dan selang air | Rp 300.000 |
6 | Mesin semprot hama | Rp 250.000 |
7 | Timbangan | Rp 150.000 |
8 | Keranjang panen | Rp 70.000 |
9 | Peralatan tambahan | Rp 100.000 |
Jumlah Investasi | Rp 3.140.000 |
Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap
No | Penyusutan | Hasil |
1 | Pembukaan lahan 1/12 x Rp 1.500.000 | Rp 125.000 |
2 | Bibit labu madu 1/44 x Rp 500.000 | Rp 11.400 |
3 | Cangkul, golok, dan sabit 1/44 x Rp 150.000 | Rp 3.500 |
4 | Hand sprayer 1/44 x Rp 120.000 | Rp 2.800 |
5 | Pompa dan selang air 1/44 x Rp 300.000 | Rp 6.900 |
6 | Mesin semprot hama 1/44 x Rp 250.000 | Rp 5.700 |
7 | Timbangan 1/44 x Rp 150.000 | Rp 3.500 |
8 | Keranjang panen 1/44 x Rp 70.000 | Rp 1.600 |
8 | Peralatan tambahan 1/44 x Rp 100.000 | Rp 2.300 |
Total Biaya Tetap | Rp 162.700 |
Biaya Variabel
No | Nama | Hasil |
1 | Pupuk organic Rp 20.000 x 30 | Rp 600.000 |
2 | Pupuk kimia Rp 25.000 x 30 | Rp 750.000 |
3 | Pestisida dan obat Rp 20.000 x 30 | Rp 600.000 |
4 | Biaya lainnya Rp 15.000 x 30 | Rp 450.000 |
5 | Biaya transportasi dan BBM Rp 30.000 x 30 | Rp 900.000 |
6 | Pengemas Rp 10.000 x 30 | Rp 300.000 |
Total Biaya Variabel | Rp 3.600.000 |
Total Biaya Operasional
Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rp 162.700 + Rp 3.600.000 = Rp 3.762.700
Pendapatan per Panen
30 kg x Rp 18.000 = Rp 540.000
Rp 540.000 x 30 hari = Rp 16.200.000
Keuntungan per Bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp 16.200.000 – Rp 3.762.700 = Rp 8.237.300
Berikut diatas merupakan penjabaran mengenai Bisnis Budidaya Labu Madu yang dapat dijadikan referensi usaha. Analisis biaya hanya sebagai gambaran, kenyataan dilapangan tidak dapat dipastikan. Tergantung bagaimana bisnis tersebut berjalan dan harga jual pada saat panen tiba.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Mau Konsultasi?