Ide Bisnis Budidaya Kangkung
19 Mei 2022, Oleh : Reni
Kangkung (Ipomoea Aquatica) adalah tumbuhan jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai sayuran. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia, namun tempat asalnya belum diketahui. Tumbuhan kangkung merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir diberbagai tempat terutama di kawasan yang berair.
Daftar Isi
Peluang Bisnis Budidaya Kangkung
Kangkung menjadi bahan sayuran yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat sebagai bahan memasak. Sayuran ini sangat nikmat jika dimasak dengan cara ditumis atau direbus dengan tambahan sambal. Hal inilah yang membuat kangkung banyak dibudidayakan karena banyak kalangan yang membutuhkan sayuran ini. Kangkung selain memiliki rasa yang enak juga kaya akan kandungan gizi dan vitamin yang mampu menjaga kesehatan tubuh. Kangkung bisa ditemui dengan mudah dipasar, diwarung sayur, supermarket, dan sebagainya. Dengan banyaknya peminat sayuran kangkung serta manfaat yang terkandung didalamnya membuat Peluang Bisnis Budidaya Kangkung wajib dicoba.
Konsumen
Sayuran kangkung tidak hanya disukai oleh orang dewasa saja, anak-anak juga banyak yang menyukai olahan dari sayuran satu ini. Kangkung dapat diolah menjadi berbagai macam olahan masakan, seperti tumis, cha, trancam dan lain-lain. Kangkung tidak hanya dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tetapi banyak pelaku usaha juga memerlukan sayuran ini sebagai salah satu bahan olahan masakan yang mereka jajakan.
Cara Budidaya Kangkung
Kangkung darat mampu diperbanyak dengan menggunakan bijinya, untuk lahan dengan luas satu hektar biasanya memerlukan benih kurang lebih 10 kg. varietas yang dianjurkan untuk digunakan adalah varietas sutra atau varietas lokal yang sudah beradaptasi.
Lahan dicangkul terlebuh dahulu hingga sedalam 20-30 cm agar gembur, kemudian dibuat bedengan membujur dari barat ke timur supaya bisa mendapatkan cahaya matahari secara penuh. Lebar dari bedengan ini sebaiknya adalah 100 cm, dengan tinggi 30 cm dan panjangnya menyesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedengan kurang lebih 30 cm.untuk lahan yang asam Ph rendah maka lakukan pengapuran dengan menggunakan kapur kalsit atau dolomite terlebih dahulu.
Bedengan ini diratakan 3 hari sebelum waktu penanaman serta diberi pupuk kandang berupa kotoran ayam dengan dosis 20.000 kg per hektar atau menggunakan pupuk kompos organik hasil fermentasi yaitu kotoran ayam yang sudah difermentasi dengan menggunakan 4 kg per meter persegi. Untuk starter maka beri tambahan pupuk anorganik sebesar 150 kg per hektar Urea sebanyak 15 gram per meter persegi diumur sekitar 10 hari setelah masa tanam. Supaya dalam pemberian pupuk ini lebih merata maka pupuk Urea perlu diaduk dengan menggunakan pupuk organik lalu taburkan pada larikan disamping baris tanaman, apabila berlu ditambah pupuk cair 3 liter per hektar atau 0,3 ml per meter persegi pada usia 1 minggu serta 2 minggu setelah masa tanamnya.
Biji kangkung darat ini ditaman pada bedengan yang sudah disiapkan. Buatlah lubang tanam dengan menggunakan jarak 20 cm x 20 cm, dengan tiap lubangnya ditanami 2 sampai dengan 5 biji kangkung. System penanaman ini dilakukan dengan cara zigzag atau menggunakan system garitan atau baris
hal yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, jika tidak turun hujan maka perlu dilakukan proses penyiraman. Hal ini untuk mengendalikan gulma waktu tanaman masih muda serta menjaga tanaman supaya tidak terserang hama dan penyakit.
Hama yang menyerang tanaman kangkung ini biasanya ulat grayak dengan nama lain Spodotera litura F, aphis gossypii serta kutu daun dengan nama lain Myzus Persicae. Untuk penyaktinya adalah penyakit karat putih yang disebabkan oleh albugo ipomoea reptans. Dalam pengendaliannya guakanlah jenis pestisida biologis, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Cara pengguaan pestisida ini perlu dilakukan dengan benar dan baik dari pemilihan jenis, volume semprot, dosis, interval, cara aplikasi serta waktu aplikasinya.
Panen sayuran kangkung ini dilakukan apabila telah berumur kurang lebih 30 hari setelah masa tanam, cara pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman kangkung sampai ke akar atau memotong pada bagian pangkal tanaman kangkung kurang lebih 2 cm diatas permukaan tanah.
Apabila telah melalui masa panen kangkung maka selanjutnya ialah menjaga supaya kangkung dalam keadaan yang segar, caranya ialah dengan meletakkan kangkung yang baru dipanen pada tempat yang teduh atau dengan cara merendam bagian akar didalam air serta pemasaran kangkung harus segera dilakukan.
Keuntungan Bisnis
Perawatan tanaman sayuran kangkung relatif mudah, serta waktu panen nya juga pendek hanya sekitar 30 hari setelah tanam.
Kekurangan Bisnis
Sayuran kangkung jika sudah dipetik harus segera pasarkan atau dimasak karena tidak akan bertahan lama dari waktu pemanenan. Harga jual kangkung yang rendah jika panen pada saat waktu panen raya tanaman kangkung.
Strategi Pemasaran Kangkung
Untuk memasarkan sayuran kangkung dapat menjualnya sendiri kepasar, atau menawarkan kepada pengepul sayuran. Dapat juga menitipkan kepada tukang sayur keliling, warung kelontong, ataupun swalayan. Agar sayuran kangkung dapat diterima baik dipasaran harus benar-benar menjaga kualitas kangkung, sediakan packaging yang bagus dan baik untuk sayuran kangkung yang akan dititipkan kepada swalayan atau minimarket.
Analisis Biaya Budidaya Kangkung
Investasi
Peralatan
No | Nama Peralatan | Harga |
1 | Cangkul | Rp 300.000 |
2 | Alat penanam benih | Rp 150.000 |
3 | Sprayer | Rp 250.000 |
4 | Pisau dan arit | Rp 70.000 |
5 | Selang air | Rp 150.000 |
6 | Peralatan tambahan | Rp 300.000 |
Jumlah Investasi | Rp 1.220.000 |
Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap
No | Penyusutan | Jumlah |
1 | Cangkul 1/30 x Rp 300.0000 | Rp 10.000 |
2 | Alat penanam benih 1/30 x Rp 150.000 | Rp 5.000 |
3 | Sprayer 1/30 x Rp 250.000 | Rp 8.400 |
4 | Pisau dan arit 1/30 x Rp 70.000 | Rp 2.400 |
5 | Selang air 1/30 x Rp 150.000 | Rp 5.000 |
6 | Peralatan tambahan 1/30 x Rp 300.000 | Rp 10.000 |
Total Biaya Tetap | Rp 40.800 |
Biaya Variabel
No | Nama | Harga |
1 | Benih kangkung | Rp 350.000 |
2 | Obat pembasmi hama | Rp 500.000 |
3 | Pupuk organik | Rp 100.000 |
4 | Pupuk anorganik | Rp 200.000 |
5 | Biaya tambahan | Rp 250.000 |
Total Biaya Variabel | Rp 1.400.000 |
Total Biaya Operasional
Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rp 40.800 + Rp 1.400.000 = Rp 1.440.800
Pendapatan per Bulan
Penjualan rata-rata
150 ikat x Rp 1.000 = Rp 150.000
Rp 150.000 x 30 hari = Rp 4.500.000
Keuntungan Per Bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp 4.500.000 + Rp 1.440.800 = Rp 3.059.200
Berikut diatas merupakan penjabaran mengenai Bisnis Budidaya Kangkung yang dapat dijadikan referensi usaha. Analisis biaya hanya sebagai gambaran, kenyataan dilapangan tidak dapat dipastikan. Tergantung bagaimana bisnis tersebut berjalan dan harga jual pada saat panen tiba.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Mau Konsultasi?