Awalnya Deni hanya mengetahui kalau kopi itu pahit. Setelah mempelajari ternyata pahitnya kopi itu dibagi menjadi tiga yaitu pahit manis, pahit asin dan benar-benar pahit. Beliau tertarik dengan hal ini dan akhirnya belajar kepada para pemilik kedai kopi, barista dan mereka yang bergelut di bidang kopi. Setelah itu barulah beliau memutuskan untuk berbisnis kuliner khususnya kopi.
Menarik Untuk Ditonton : Cara Memulai Bisnis Tanpa Modal
Memang awalnya belum mendapat restu dari orang tua bisnis cafe, karena orang tua khawatir bisnisnya tidak jalan. Hal ini sebelumnya telah dirasakan orang tua Deni yang juga seorang pengusaha. Dari sinilah penyebab utama orang tua tidak setuju, maunya disuruh bekerja dengan orang dan digaji setiap bulan. Tetapi Deni terus menyampaikan keinginan kuatnya untuk berbisnis cafe sampai orang tua merestui.
Setelah mendapat restu dari orang tua, Deny kemudian membicarakannya dengan Istri terkait ide bisnisnya ini. Istri juga setuju, tapi belum bisa membantu sepenuhnya karena masih punya ikatan pekerjaan menjadi guru. Mengawali produk kopinya Deni membuat trial untuk guru-guru di sekolahan istrinya. Hasilnya banyak yang suka dan memesan.
Melihat respon positif produk-produk buatannya Deny berdiskusi dengan keluarga ingin membuka offline store. Terutama kepada kakak iparnya. Akhirnya berdirilah subah cafe dengan konsep industrial tropis. Lokasinya berada di Jl. Randupitu , Gunung Gangsir, Kec. Beji, Pasuruan Jawa Timur.
Saat pertama kali buka, Deny dibantu 13 karyawan. Namun baru saja 4 hari launching pandemi covid menyerang. Akhirnya cafe terpaksa harus ditutup sementara. Ini Membuat Deny harus memutar otak agar bisnis yang baru dirintisnya bisa bertahan.
Akhirnya Deny mengubah strategi marketingnya dengan cara jemput bola. Orang bisa memesan lewat online dan mereka antar untuk area di sekitar cafe. Bisnis Pun mulai berjalan stabil.
Menarik Untuk Dibaca : Kenapa Banyak PHK Massal di Bisnis Stratup ?
Tantangan lain mengenai kompetitor, karena sempat sebuah kedai mengadopsi semua menu yang ada di cafe Deny. Tetapi Deny menganggap kompetitor itu mendorong dirinya untuk lebih maju. Deny terus menciptakan menu baru dan pelayanan yang maksimal terhadap konsumen. Kompetitor di satu sisi menjadi pesaing sehat disisi lain menjadi pendorong untuk menjadi lebih baik.
Dalam menjalankan bisnisnya Deny sangat memperhatikan kebersihan dan kehigienisan makanan serta minuman yang disajikan. Selain itu beliau juga memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengunjung atau konsumen yang datang. Misal, ketika orang datang mereka bisa tidak memesan di kasir, mereka menunggu tim kami datang untuk menulis pesanannya. Deny terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggan.
Tips yang diberikan Deny kepada para pengusaha adalah baik kepada sesama manusia, misal jangan semena-mena dengan karyawan. Harus bisa sabar, karena mereka berproses. Tentu tingkat setiap pemahaman orang-orang berbeda. Jangan lupa bersedekah juga, baik materi atau ilmu. Tips bisnis yang terakhir adalah doa.
Kita bisa mengambil pelajaran berharga dari bisnis cafe Deny. Terutama tentang keuletan dan kegigihan. Pun juga spiritualnya sangatlah kuat. Inilah yang menjadikan bisnis Deny sampai sekarang bisa terus eksis ditengah munculnya kompetitor-kompetitor baru di dunia kuliner terutama cafe.
sumber : majalah hikmah Nurul Hayat
Mau Konsultasi?