Beliau memilih menggunakan greenhouse agar di musim hujan tetap bisa tanam. Karena di musim penghujan harga melon itu tinggi. Kampoeng Melon The Pradah ini juga merupakan agrowisata petik sendiri. Jadi juga dijadikan wisata edukasi pertanian dengan komoditas melon.
Memang membuat greenhouse ini memakan biaya cukup mahal di awal. Tapi ini jangka panjang. Dan akan banyak keuntungan yang bisa didapatkan. Faktor penting pembuatan greenhouse ini adalah pada rangka bambunya. Jika full menggunakan bambu. Harus mencari bambu yang sudah usia tua biar awet. Yang mahal itu adalah alat-alatnya seperti vertigasi dan selang-selanyanya untuk pengairan. Karena selangnya anti lumut. Dan untuk atapnya pakau UV yang harganya cukup mahal. Karena agar panasnya merata. Media tanam ada yang menggunakan sistem hidroponik dan sistem pada umumnya menggunakan media tanah.
Kedua sistem media tanam tersebut ada perbedaannya. Semisal media tanamnya hidroponik. Ini untuk kualitas rasa bisa sama. Sedangkan dengan media tanah ini kualitas rasa berbeda. Harus di sortir.
Menarik Untuk Ditonton : Tujuan Mengelola Keuangan Usaha
Alur penanamannya melon ini pertama menyediakan media tanam. Setelah itu semai benih sekitar usia 6 – 7 hari. Baru setalah itu dipindah ke polybag. Terus jika sudah usia 22 hari akan dilakukan polinasi. Polinasi ini adalah penyerbukan silang (Crossing) antara tetua tanaman betina yang memiliki keunggulan dan tetua tanaman jantan yang memiliki keunggulan sehingga nantinya diharapkan menghasilkan keturunan yang mempunyai sifat unggul gabungan dari kedua tetuanya. Waktunya selama 1 minggu. Setelah itu baru penyortiran buah. Untuk buah yang bagus akan di rawat.
Sedangkan untuk pengairan sesuai jadwal dan usia tanaman. Ada hitungannya sendiri. Untuk pengendalian hama sendiri adalah dengan cara menjaga sterilisasi greenhouse. Sebenarnya yang boleh masuk di greenhouse adalah hanya pekerja saja. Jika di dalam greenhouse ada masuk hama akan sangat cepat perkembangannya.
Untuk masa panen tergantung jenis melonnya. Melon jenis honey itu sekitar 65 hari bisa panen. Kalau jenis yang rok melon bisa 80 hari. Kampoeng Melon The Pradah fokusnya di jenis Honey. Karena itu memang yang banyak dicari oleh masyarakat.
Melon ini juga dikasih label ketika dijual untuk meningkatkan tingkat premiumnya. Harga per kgnya 25.000,- Dengan penjualan sudah stabil per bulannya. Dengan menggunakan greenhouse dalam waktu 2 tahun modal sudah bisa kembali. Sedangkan usia greenhouse itu bisa sampai 5 tahun. Pun alat-alat yang masih bisa dipakai. Yang mengganti hanya kerangka bambu dan atapnya. Tapi jika ada bencana alam seperti angin puting beliung ini yang tidak bisa dihindari.
Beliau tidak pernah menghitung penjualan. Fokusnya hanya produksi. Mikirnya bagaimana cara kualitas melonnya bagus, jadi seperti itu saja.
Saran dari beliau untuk pemula menggunakan sistem hidroponik. Karena lebih terukur. Kalau menggunakan tanah ini masih susah untuk mengukurnya. Untuk laham pembuatan greenhouse itu sekitar 500 meter persegi. Biasanya kurang lebih 175 juta. Kampoeng melon juga menyediakan jasa pembuatan greenhouse dan penyediaan benih.
Beliau sangat welcome untuk yang belajar melon di Kampoeng Melon. Terlebih untuk para anak muda. Agar bisa meneruskan pertanian yang ada di Indonesia.
Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Nabung Sejak Kuliah Untuk Usaha
Mau Konsultasi?
1 Comment
[…] Menarik Untuk Dibaca : Cerita Pengusaha Melon Yang Sukses Dengan Greenhouse […]