Owner ataupun seorang pimpinan pastinya harus menyadari hal tersebut. Konfilk yang timbul itu tentu ada penyebabnya. Karena isi kepala setiap orang berbeda-beda.
Ketika diskusi adanya perbedaan pendapat dan gagasan itu sudah hal biasa. Tetapi jika seorang owner atau leader tidak bisa menjadi penengah dan bijak. Sangat berpotensi juga untuk menimbulkan konflik. Seharusnya namanya diskusi atau musyawarah ataupun evaluasi kinerja itu menghasilkan keputusan atau kebijakan yang disepakati bersama.
Nah, bagaimana caranya agar tidak sampai terjadi konflik ?
Pertama. Kita harus paham dulu hal ini. Beda pendapat itu justru sangat diperlukan untuk melahirkan sebuah inovasi. Jika semua orang sama pendapatnya, ya tidak perlu diskusi. Diskusi inilah sebagai sarana atau wadah untuk menyepakati perbedaan – perbedaan pendapat setiap individu tersebut.
Kenapa pendapatnya berbeda-beda ? tentu masing-masing individu memliki pengalaman atau sudut pandang yang berbeda ketika ada satu masalah yang dibahas. Pengalaman-pengalaman itulah yang membuat mereka menjadi berbeda.
Ketika membahas suatu masalah atau menyusun sebuah strategi. Perbedaan pendapat atau pandangan inilah yang sangat dibutuhkan. Jadi diskusi akan lebih hidup dan kaya. Dari situlah akan menghasilkan sebuah inovasi.
Kedua. Proses sebuah diskusi untuk melahirkan sebuah inovasi harus difasilitasi prosesnya agar efektif. Jika dibiarkan diskusinya mengalir, itu nanti akan timbul perdebatan yang tidak perlu, yang hanya akan membuang waktu. Bagaimana cara memfasilitasinya agar proses diskusi menjadi efektif ?
Menarik Untuk Ditonton : Mengenal Jenis Bahan Kemasan
Pilih fasilitator yang netral dan bisa diterima semua orang. Misal diskusinya ini adalah antar departement yang menjadi fasilitator adalah pimpinan yang menaungi dari berbagai departement. Karena seorang pemimpin punya otoritas untuk membatasi, menggerakkan atau men chalange timnya. Fasilitaotr ini fokusnya adalah dari proses diskusi ini harus bisa melahirkan keputusan bersama yang terbaik.
Yang harus dilakukan fasilitator adalah sepakati terlebih dahulu masalah yang ingin diselesaikan secara bersama-sama. Karena terkadang sudah diskusi dan berdebat panjang lebar, tapi belum disepakati masalah yang akan diselesaikan.
Selanjutnya clarity terlebih dahulu outcome yang ingin dicapai secara bersama-sama. Dan berharap di ujung harus menghasilkan apa. Ini harus disepakati di awal. Agar pembahasannya fokus, tidak melebar.
Jadi setelah masalah dan outcome sudah disepakati bersama. Barulah bisa mulai diskusi. Dimulai dengan ide. Fasilitator akan mengajak semua pihak untuk mengeluarkan idenya. Jadi jangan langsung semuanya ngomong menyampaikan ide.
Ide dari semua orang harus mereka tulis terlebih dahulu. Satu orang bisa lebih dari satu ide. Nanti akan banyak ide terkumpul untuk mengatasi masalah tersebut.
Setelah itu ide-ide tersebut dibaca satu persatu oleh faslitator. Dikritisi bersama. Jadi ketika dikritisi ide tersebut sudah netral karena sudah ditulis, sudah diluar individu. Jadi yang dikritisi bukan inividunya melainkan ide yang ada dikertas tersebut. Dengan demikian tidak akan membawa perasaan dan lebih objektik.
Fasilitator akan lebih mudah dalam menggiring semua pihak untuk menyampaikan pandangan prespektif. Dan dari situlah akan melahikan sebuah kesepakatan bersama dari ide – ide yang sudah ditulis. Ide yang mana yang terbaik.
Inilah fungsi dari perbedaan sebuah pendapat. Dari sebuah perbedaan tersebut pasti akan melahirnya inovasi.
Semoga bermanfaat untuk Anda dan tim Anda. Salam sukses, salam Satoeasa Untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Strategi Bersaing Di Pasar Berdarah dan Di Marketplace
Mau Konsultasi?