Tapi, dengan adanya kenyataan tersebut tentu tidak usah khawatir berlebihan. Ada cara agar tetap kompetitif dalam memenangkan sebuah kompetisi.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi unmet needs, kebutuhan yang belum terpenuhi. Ini menjadi kunci. Kita harus melihat kelompok masyarakat yang kita target, kita harus menggali kebutuhan apa yang belum terpenuhi.
Jadi, orang yang kita target ini kan sudah memakai produk atau jasa yang ada di pasar. Nah, kita harus jeli mencari apa sekirannya yang belum terpuaskan atau belum terpenuhi dari produk atau jasa yang sudah ada di pasaran. Mereka memakai produk itu bukan berarti masalah mereka selesai, karena hanyanya produk tersebut. Misal seperti itu.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Jualan Yang Benar
Nah, sebenarnya konsumen pasti belum merasa terpuaskan dengan menggunakan produk atau jasa di pasaran. Disinlah yang kita harus jeli melihatnya, inilah yang disebut unmet needs.
Unmet needs ini akan sangat menjadi powerful ketika kita bisa menemukannya. Ujung-ujungnya kita akan bisa mengalahkan para kompetitor dan profitpun meningkat.
Kedua yang yang dilakukan adalah ketika sudah menemukan unmeet needs tadi, harus all out, memikirkan cara dan solusi yang unexpectedly wow. Jadi konsumen ini akan merasa sangat wow ketika memakai produk atau jasa kita.
Semisal kita beri contoh waktu dulu belum ada ojek online seperti Grab, Go Jek dan lain-lain. Ketika sebelumnya kita menggunakan angkuan umum atau taxi, pasti kan harus menunggu lama di pinggir jalan, dan itu pasti akan membosankan. Belum lagi jika berdesak-desakan. Nah, pada akhirnya muncullah aplikasi ojek online tersebut, yang sanga membuat semua orang wow. Cukup pesan lewat HP, dalam hitungan menit, mungkin 5 menit sudah datang di depan kita. Dan tidak perlu ke pinggir jalan besar untuk naik angkutan ataupun ojek pangkalan.
Tapi sekarang sudah menjadi hal biasa. Itu sebagai contoh saja. Bisa jadi layanan ojek online yang saat ini sudah menguasai ada unmet needs nya yang belum tergali.
Contoh lagi yang simpel. Toko kelontong di desa – desa atau pinggiran kota itu mereka bukannya tidak 24 jam. Pada akhirnya ada yang membuat toko kelontong 24 jam buka terus. Ini kan sebuah layanan jualan produk yang itu jarang orang mau. Begitu juga dengan bengkel mobil 24 jam atau lainnya. Ini kan sebuah unmet needs yang orang tidak melihatnya sebagai peluang.
Logikanya seperti ini dengan contoh di atas. Orang yang membutuhkah layanan 24 jam akan terpenui kebutuhannya.
Ketiga, jangan langsung berfikir produk atau layanan yang dihasilkan itu yang terbaik. Jadi harus di tes di pasar dulu, seperti apa respon para konsumen. Dan ketika sukses, banyak yang menyukai, maka harus terus berfikir kalau ini belum sempurna.
Jadi terus memperbaiki setelah mendapatkan feedback dari konsumen. Ketika mendapakan feedback dari konsumen, maka harus terus memperbaiki dan menyempurnakannya. Yang lebih penting adalah segera launching produk atau layanan yang sudah kita temukan unmet needs nya.
Setelah nanti berjalan 2 tahun pasti akan menemukan yang namanya ekpektasi di luar duguaan dari para konsumen.
Semoga bermanfaat, salam Saoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Ditonton : Perempuan Tangguh Berwirausaha
Mau Konsultasi?