Digital marketing – Siapa tidak kenal dengan media sosial satu ini. Dulu tik tok ini kebanyakan hanya digunakan untuk entertain saja alias hiburan semata. Hanya untuk jogat joget.
Sebenarnya apapun medianya, kuncinya adalah di penggunaannya.
Tik Tok itu netral. Tergantung siapa yang menggunakan. Untuk positif apa negatif. Tergantung user nya.
Konten untuk media itu jelas ada 3 hal. Hiburan, edukasi, jualan.
Semua ini bisa kita kombinasikan. Yang tujuannya ujung-ujungnya jualan juga.
Tapi saya hanya mengajak untuk konten-konten yang positif.
Misal membuat konten hiburan, tapi nanti di akhir ujungnya jualan. Atau murni membuat konten hiburan.
Bisa juga membuat konten edukasi. Hiburan dan edukasi ini salah satu cara untuk membranding bisnis yang kita punya. Branding kan ujung-ujungnya juga jualan.
Tetapi di sini perlu diketahui. Ada data hasil sharing menyebutkan, Tik Tok itu berbeda dengan media sosial yang lain. Bahkan disebut bukan media sosial. Karena dia mirip seperti YouTube. Yaitu sebagai platform distribusi konten. Bedanya hanya durasi videonya. Jika Tik Tok maksimal 1 menit, api kalau YouTube bisa panjang.
Jadi keyword utama Tik Tok itu adalah konten videonya. Jika konten di dalamnya bagus, view nya berpeluang bagus atau tinggi.
Jika view nya sudah tinggi, follow nya kemungkinan besar juga naik. Jika sudah seperti itu, call to action nya juga berpeluang tinggi.
Nah, sudah faham sampai sini yah. Intinya adalah Tik Tok itu sebagai pendistribusi konten. Jadi keywordnya terletak pada video kontennya.
Jadi 3 sampai 5 detik pertama kita harus bisa membuat video yang bisa menarik perhatian pengguna lain.
Algoritma nya seperti ini. Jika video satu menit ini ditonton sampai habis. Maka Tik Tok akan menyebarkan pengguna Tik Tok yang lain, yang mereka sering melihat konten konten yang mirip kita buat. Begitu seterusnya sampai terjadi viral.
Contoh. Kita membuat konten edukasi mengenai cara memilih HP yang bagus. Nah, disini Tik Tok akan mencari orang – orang yang suka konten tips-tips teknologi atau sejenisnya.
Jadi kuncinya adalah, buatkan konten video yang orang bisa menonton sampai akhir. Bagaimana caranya. Lihatlah contoh – contoh video viral yang tidak hanya hiburan. Tapi lihat video-video viral yang isinya tentang edukasi.
Tetapi perlu diketahui juga. Tik Tok akan tetap menampilkan video – video lain yang mungkin tidak pernah kita lihat. Karena berpikirnya Tik Tok adalah manusia itu tidak hanya butuh satu konten. Walaupun konten yang sering kita lihat porsinya lebih besar munculnya.
Oke. Faham yah. Saran saya tetap gunakan media satu ini. Apalagi jika kamu yang sudah punya tim digital marketing.
Eman jika tidak digunakan. Karena sekarang pengguna Tik Tok itu tidak hanya bocil-bocil. Mulai dari umur 7-30 tahun mereka menggunakan. Bahkan emak-emak gaul juga sudah pada main Tik Tok. Jadi hal ini memiliki peluang bagus untuk menjadi salah satu pasar untuk produk kita.
Contoh kita jualan mobil, banyak konten yang bisa kita buat. Atau kita jualan sepatu, banyak konten juga yang bisa kita buat.
Menarik Untuk Dibaca : Mengenal Anatomi Copywriting Part 1
Sekarang tugasnya adalah, pelajari konten-konten video yang sudah ada di Tik Tok. Tentu yang memiliki view yang tinggi bahkan viral.
Dan satu lagi, originalitas konten itu juga sangat berpengaruh untuk mendongkrak view agar tinggi.
Oke. Mungkin itu sharing dari kami. semoga bermanfaat. Jangan lupa sharing pengalaman kamu di kolom komentar yah..
Salam sukses untuk kita. Salam SATOEASA untuk Indonesia.
Mau Konsultasi?