Modal awal dulu hanya sekitar 20 juta untuk beli dari petani. Beliau ini memang fokus di pedagang, jadi tidak menanam sendiri. Beliau berusaha mencari empon-empon langsung dari tangan pertama atau petani agar bisa dijual grosir. Bahkan mencari barangnya hingga sampai luar kota dan luar pulau.
Beliau juga sempat kena tipu oleh oknum ekspedisi. Pernah ketipu di ekspedisi medan dan sulawesi. Yang nilainya kurang lebih 200 an juta. Ini pengalaman yang sangat meyesakkan bagi beliau. Karena itu juga masih pertama kali menggunakan ekpedisi.
Tapi beliau tidak mengenal putus asa. Beliau terus semngat dan bangkit dari kerugian.
Pak subarno bisa membeli mobil pickup L300 secara cash dengan usaha empon-empon tersebut. Pak subarno ini orangnya sederhana. Dulu ketika masih awal-awal usaha beliau kerjakan sendiri. Belum punya pegawai.
Fokus pasar beliau di Jawa Timur. Ketika di Jawa Timur tidak ada barang, beliau cari ke luar pulau. Bahkan sampai mengambil import dari India, China. Bahkan juga mengambil barang dari Papua.
Dulu jualannya di pasar. Semakin lama barang semakin banyak, akhirnya lapak di pasar tidak muat. Beliau memilih pindah di rumah untuk jualannya. Jadi orang atau pedagang ecer ambilnya langsung ke rumah. Sekarang memiliki pekerja tetap 5 orang. Kalau yang lain hanya sebagai kuli angkut.
Menarik Untuk Dibaca : Tinggalkan Gaji Besar Hanya Untuk Bisnis
Beliau sebelum usaha empon-empon juga sempat jualan palawija seperti jagung dan ketela. Tapi bangrut. Akhirnya mendapatkan saran dari kakak pertamanya yang juaga jualan empon-empon. Tapi sama kakaknya disuruh jualan grosir jangan ecer. Akhirnya sama orang tua dimodali untuk usaha. Kakaknya ketika tidak punya barang mengambil barangya juga dari beliau. Tapi beliau hanya bilang modalnya sekian, terserah mau membeli berapa.
Masa-masa sulit beliau dulu adalah ketika usaha jagung dan gaplek atau ketela. Itu sekitar 7-8 tahun setelah pernikahan. Usahanya banyak mengalami kerugian. Waktu itu karena kerjasamanya dengan pabrik.
Beliau mencari mitra atau penjual juga yang harus benar-benar amanah. Karena ada beberapa mitra mereka setelah mengambil barang belum di bayar hilang, HP nya tidak bisa dikontak. Dan itu nominalnya besar puluhan juta per orang. Kalau di total dari semua mitra yang nakal tadi kurang lebih sekitar 368 Juta barang tidak dibayar sampai sekarang. Di awal-awal lancar bayarnya, tapi setelah jalan beberapa waktu akhirnya hilang. Ini yang menjadi pengalaman beliau juga. Akhirnya sekarang benar-benar dipilihi ketika orang atau pedagang mau mengambil barangnya.
Sudut pandang beliau hanya, kalau rezeki nanti pasti kembali lewat jalan lain. Itu keyakinan beliau.
Ketika beliau mengambil barang dari luar pulau, pasti beliau menyertakan pendamping di lapangan. Karena beliau tidak bisa percaya begitu saja dengan penjual atau petani. Semisal barang harus dipastikan kering. Kalau tidak kering sampai rumah pasti busuk. Oleh sebab itu beliau menyuruh timnya untuk mendampingi di lapangannya.
Kejujuran menjadi dasar atau pondasi bisnis beliau. Beliau mengambil keuntungan hanya 1 ribu per kgnya untuk pelanggan tetap. Tapi untuk orang yang baru atau belum menjadi pelanggan biasanya kisaran 5 ribu per kg. Perputaran uang ketika ramai dalam satu hari bisa mencapai 100 juta. Kalau profit sekitar 40 juta. Itu kalau pas ramai-ramainya.
Kunci usaha adalah jujur. Rezeki akan datang dengan sendirinya dan barokah.
Salam sukses, salam Satoeasa Untuk Indonesia.
Menarik Untuk Ditonton : Pentingnya Mengelola Uang Probadi
Mau Konsultasi?