Muda, mandiri, dan selalu optimis. Begitulah sosok Rahmi Hidayah. Pebisnis asal Kota Pudak, Gresik. Owner Are Store ini mulai merintis bisnis di usianya yang masih begitu belia. Usianya baru 18 tahun ketika memutuskan untuk membuka toko bunga di jalan Sunan Giri, Gresik.
Ketertarikan Rahmi terhadap dunia bisnis tidak datang secara tiba – tiba. Anak muda yang masih berstatus mahasiswi ini, sedari SMP memang sudah senang berdagang. Jiwa Pedagang mengalir pada dirinya. Karena ada darah melayu yang diturunkan dari Ayahnya.
“Ya, dari SMP saya memang sudah senang bikin sesuatu kemudian saya jual. Saat SMA saya mulai berjualan baju, jam tangan dan sebagainya. Intinya saat itu saya berpikir, bagaimana saya tidak merepotkan orang tua.Dan Alhamdulillah, hal ini terwujud. Sejak SMA saya sudah tidak lagi meminta uang jajan kepada orang tua.”
Rahmi berniat untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Namun keinginan tersebut harus ditunda karena ia tidak diterima di universitas negeri pilihannya. Sementara jika harus kuliah di swasta, takut merepotkan orang tua.
Di tengah waktu kosong antara lulus SMA dan kuliah, Rahmi mendapatkan tawaran dari temannya untuk menjadi reseller bunga. Rahmi melihat peluang dimana belum banyak toko bunga di Gresik. Apalagi ia sendiri juga senang berkecimpung di bidang marketing. Rahmi langsung mengambil tawaran tersebut.
“Saya mencoba untuk menekuni bisnis bunga, hingga akhirnya bisa lepas dari status reseller dan bisa menjual sendiri bunga tersebut. Kemudian dengan tabungan semasa SMA sebesar 3 juta rupiah saya kembangkan bisnis ini seorang diri. Tanpa sedikitpun bantuan finansial dari orang tua. Karena memang saya tidak mau merepotkan belua berdua.” Imbuhnya
Setelah bisnisnya berjalan 3 bulan dan Alhamdulillah ramai. Rahmi pun nekat untuk mencari toko. Ketika toko sudah didapat, Rahmi sendiri yang menjaga tokonya selama hampir satu tahun.
Perkembangan usahanya yang cukup bagus tak membuat Rahmi lupa akan cita – citanya untuk berkuliah. Kali ini ia mencoba peruntungan dengan mengajukan beasiswa jurusan bisnis di sebuah universitas swasta ternama di Surabaya.
Alhamdulillah, dara yang kini berusia 22 tahun tersebut diterima beasiswa prestasi nasional 100% gratis hingga lulus.
“Satu tahun pertama toko ini berjalan, saya dibantu satu karyawan yang kebetulan masih kerabat saya sendiri. Seiring berjalannya waktu, toko ini makin berkembang dan jumlah karyawan pun bertambah. Apa yang saya pelajari di kampus seputar manajemen bisnis, jadi salah satu hal yang berperan besar terhadap kemajuan bisnis saya ini.” Jelas Rahmi.
Setelah memiliki karyawan, Rahmi memutuskan untuk kost untuk fokus kuliah. Namun hal tersebut malah membuatnya tidak tenang. Di perantauan ia malah selalu kepikiran bisnisnya. Hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk tidak kost lagi. Agar setiap hari bisa memantau perkembangan bisnisnya.
Tentang membagi waktu antara kuliah dan bisnis. Rahmi mengaku memang susah – susah gampang. Terkadang dirinya juga merasa cukup lelah. Tetapi ia harus tetap semangat untuk mewujudkan mimpi – mimpinya.
Ditanya tentang ragam bunga di tokonya, ia menjawab begitu cekatan. “ Untuk varian bunga yang kami jual cukup beragam. Ada bunga lokal, ada juga yang impor. Semuanya custom, tergantung pemesanan. Sedangkan untuk puncak ramainya penjualan di toko kami, biasanya setahun bisa 3 – 4 kali. Biasanya itu terjadi pada momen – momen tertentu. Seperti hari ibu, wisuda, wedding dan sebagainya. Kalau hitungan waktu ya, pada akhir tahun sebelum dan sesudah Idul Fitri.”
Bisnis yang dijalankan Rahmi, tidak selalu berjalan mulus. Terkadang ia juga harus menghadapi tantangan demi tantangan untuk menjaga usahanya agar tetap survive.
Salah satu tantangannya adalah kondisi bunga yang tidak bisa tahan lama. Bunga fresh hanya bisa bertahan 2 hari. Selebihnya, bunga akan layu dan hal tersebut membuatnya harus memutar otak untuk mengelola uangnya.
Ada tips untuk teman – teman untuk memulai bisnis. Khususnya anak – anak muda yang seusia dengan Rahmi.
“ Untuk teman – teman yang ingin berbisnis, yang pertama kalau mau bisnis jangan mikir cepat kaya karena bisnis itu berproses. Kemudian, jaga mimpimu, jangan pernah menyerah. Yang tak kalah penting adalah restu dari orang tua. Jangan pernah takut. Habiskan masa gagalmu. Setelah itu learning by doing. Selalu semangat dan jangan lupa bersedekah karena itu juga bisa jadi salah satu hal yang menyebabkan lancarnya usaha kita.” Tuturnya.
Semoga bisa bermanfaat temen – temen. Insya Allah akan ada kisah – kisah inspirasi bisnis yang lainnya.
Sumber : Majalah Nurul Hayat
Mau Konsultasi?