Bisnis apapun itu pasti butuh sentuhan manusia. Bahkan bisnis yang menjalankan mesinpun juga butuh sentuhan manusia.
Bisnis jualnya kan juga ke Manusia. Meskipun bisnisnya jualan mesin alat canggih, pada akhirnya jualnya kan juga ke manusia. Oleh sebab itu kita harus mengerti dari sisi manusia, yang mereka mengambil keputusan.
Pertama. PDKT ( Pendekatan ). Semua orang laki dan perempuan yang menjadi suami istri awalnya kan juga pendekatan. Tidak langsung menikah.
Sama dengan bisnis. Marketing itu salah satunya pendekatan dulu. Jangan terlalu agresif, ini calon kunsumen malah akan pergi dan tidak mau dengan brand kita. Pendekatan itu harus bagun relasi dan presepsi dulu.
Salah satu pendekatan di marketing ya membuat konten. Memberikan layanan terbaik. Dan lainnya. Tapi kalau terlalu lama pendekatan tidak ditembak, akan diserobot orang lain.
Pada marketing juga demikian, ketika kita sudah melakukan banyak pendekatan dan sudah akrab maka lakukan sales atau penjualan. Pasti prosentase closingnya tinggi.
Ketika sudah melakukan pendekaan, selanjutnya adalah lakukan penjualan. Karena marketing itu ujungnya ya uang. Jadi harus tahu, kapan soft selling dan hard sellingnya.
Menarik Untuk Dibaca : Diskon Perlu Tapi Perhatikan Ini
Kedua. Ketika konsumen sudah beli. Kita harus menjaganya. Sama seperti dikehidupan. Semisal sudah berumahtangga, rasa kasih sangat harus terus ditingkatkan. Sama halnya dengan konsumen yang sudah beli. Maka kita harus bisa merawatnya dengan cara memberikan kejuatan diskon atau hal yang lainnya.
Ini sangat penting dilakukan oleh semua perusahaan. Setelah melakukan pendekataan ke calon konsumen. Maka hal yang dilakukan adalah memanfaatkan database konsumen yang ada. Karena konsumen ini adalah alat marketing yang paling powerfull.
Ketiga mengenai persaingan. Jangan sampai kita sebagai pebisnis menjelek – jelekkan pesaing. Karena akan menjadi bomerang. Lebih fokus kepada kekuatan yang kita miliki. Karena ketika kita menjelekkan pesaing, maka konsumen akan merasa tidak nyaman. Dan tidak jadi memilih kita lagi.
Sama halnya dengan kehidupan sehari – hari. Kalau kita sering ngomongin kejelekan orang, maka orang yang kita ajak ngomong atau siapun itu pasti tidak nyaman. Ini bahaya juga.
Apapun itu industrinya, pasti akan ada kompetisi. Jangan sampai kita menjelekkan pesaing lain.
Jadi rumus dimarketing adalah kalau bagus tidak perlu rept ngurusin pesain. Ini yang menjadi kuncinya jika berhadapan dengan persaingan.
Selanjutnya keempat. Bayangkan jika kita punya teman yang selalu ngomongin dirinya sendiri. Mungkin kalau sebentar tidak apa – apa. Tapi kalau ngobrol dari awal sampai akhir yang diomongin dirinya sendiri. Kan pasti gak nyaman.
Sama halnya dengan marketing. Jangan selalu ngomongi produk, fitur dan lainnya tentang bisninya. Intinya tetang brandnya sendiri. Bilang ini bilang itu. Jangan egois.
Jadi fokusnya memang harus kepada konsumen. Bagaiman konsumen bisa nyaman merasakan produk kita. Bagaimana konsumen nyaman dengan pelayanan kita. Bagaimana caranya konsumen akan lebih loyal kepada kita. Jadi tidak hanya menceritakan tentang brand. Mungkin cukup hanya sekali di awal saja.
Yang terkhir. Orang itu jika terus diberi lama kelamaan juga akan ketergantungan. Sama halnya dengan diskon. Ketika kita sering memberikan diskon, akan menyebabkan ketergantungan.
Jadi mungkin dijadwal untuk diskonya. Karena diskon itu tidak menjamin loyalitas pelanggan. Kalau serinkali ada diskon ini akan membuat konsumen membelinya jika ada diskon. Kita kasih contoh misal Shoope, mereka sudah terkenal dengan diskon di tanggal dan bulan sama, 1 – 1, 2 – 2 dan seterusnya. Mereka memberikan diskon saat tertentu dan menjadi sebuah branding juga. Pasti pada waktu itu penjualan meningkat. Shoope memberikan contoh diskon yang bagus. Tidak sering tapi konsisten.
Bisnis dan marketing bisa berjalan dengan baik, jika kita mampu memahami manusia. Karena pengambilan keputusan itu tetap di manusia. Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indonesia.
Menarik Untuk Ditonton : Cara Jualan Di TikTok Shop
Mau Konsultasi?