Namun, mengapa UMKM harus terlihat besar? Ini ibarat persoalan “telur dan ayam” — untuk menjadi besar, UMKM perlu banyak berjualan, tetapi penjualan lebih mudah bagi brand yang sudah dipercaya atau terlihat besar. Solusinya? Keduanya harus berjalan seiring, sebab pasar bertumpu pada persepsi. Dengan tampilan besar, UMKM lebih dipercaya sehingga penjualan lebih mudah, harga produk bisa dinaikkan, dan bahkan menarik minat investor yang mencari usaha kecil namun terlihat menjanjikan.
Menarik Untuk DIbaca : Kerjalah Dengan Cerdas
Untuk membangun persepsi besar ini, ada beberapa langkah praktis. Pertama, investasi di *brand identity* atau identitas merek. Identitas merek adalah investasi penting yang bisa menciptakan persepsi profesional. Mulailah dengan logo yang menarik dan profesional, diikuti dengan kemasan yang membedakan produk Anda dari kompetitor, serta desain yang konsisten.
Jika punya tim, seragamkan mereka untuk memperkuat kesan profesional. Selanjutnya, hadir secara online adalah keharusan. Mulailah dengan website yang menarik dan domain sendiri, kemudian buat email profesional yang mencantumkan domain tersebut. Jaga juga profil di media sosial; pastikan mudah ditemukan dan terawat. Jika ada lokasi fisik, optimalkan *Google Business Profile* agar pelanggan bisa menemukan toko Anda dan membaca ulasan positif.
Langkah berikutnya adalah menciptakan *social proof* atau bukti sosial. Pastikan produk mudah ditemukan di berbagai ulasan agar konsumen yakin dengan kredibilitas merek Anda. Jika founder memiliki persona menarik, bisa tampil di media atau podcast untuk berbagi cerita sukses yang mengangkat merek.
Bangun hubungan dengan media dan jurnalis, serta ikutlah berbagai kompetisi untuk menambah kredibilitas merek. Terakhir, bermitra dengan partner besar. Jika bahan baku berasal dari merek ternama, citra positif merek mereka bisa mengangkat brand Anda juga.
Dengan empat langkah ini, UMKM dapat menciptakan persepsi yang lebih besar dan kredibel, sehingga mampu menarik minat konsumen dan bahkan investor. Merek yang terlihat besar akan lebih dipercaya dan memiliki potensi berkembang lebih cepat di pasar.
Ikutilah pameran-pameran yang mengkurasi berbagai merek UMKM. Pameran-pameran ini biasanya sudah dikurasi, hanya merek berkualitas baik yang bisa ikut, sehingga akan ada persepsi bahwa produk Anda memiliki kualitas setara dengan brand lain yang berpartisipasi. Jika berani, lakukan *co-branding* dengan brand dari kategori lain.
Buatlah kolaborasi bersama untuk membangun merek secara bersamaan; lebih baik lagi jika bisa bermitra dengan brand yang ukurannya lebih besar. Selain itu, manfaatkan hubungan dengan pelanggan besar, seperti korporasi yang sudah menggunakan produk Anda. Ceritakan kepada publik bahwa perusahaan-perusahaan besar telah menaruh kepercayaan pada merek Anda, sehingga memberikan kesan bahwa brand Anda sangat profesional.
Langkah kelima, dan yang paling sulit, adalah memiliki pola pikir pertumbuhan atau yang biasa disebut *growth mindset*. Jika Anda berpikir bahwa usaha Anda kecil, maka usaha Anda akan tetap kecil. Namun, jika ingin tumbuh, berpikirlah layaknya perusahaan besar. Ini bukan berarti boros atau menggunakan sumber daya tanpa perhitungan, tetapi memiliki visi besar dan membangun perusahaan dengan profesionalisme layaknya perusahaan besar.
Mulailah mengadopsi teknologi yang bisa menghemat biaya dan membantu operasional. Banyak UMKM enggan memakai teknologi karena dianggap mahal, padahal teknologi sangat penting untuk membantu Anda tumbuh, lebih efisien, dan tidak hanya menambah SDM.
Selain itu, bangun tim yang profesional. Jangan hanya mengandalkan teman dan keluarga, tetapi carilah orang yang spesialis di bidangnya masing-masing untuk memperkuat organisasi.
Gunakan metode kerja modern, seperti pendekatan *Agile* atau *teamwork*, yang akan menciptakan lingkungan kerja menarik dan mendukung skalabilitas bisnis. Terakhir, teruslah belajar. Jangan berpikir bahwa ini semua hanya konsep yang sulit diterapkan. Carilah pendekatan-pendekatan baru dan segar untuk mengembangkan bisnis lebih baik dan lebih besar.
Menarik Untuk Ditonton : Cara Optimasi Instagram
Mau Konsultasi?