Advocacy Marketing
24 Oktober 2022, Oleh : Reni
Setiap badan usaha atau perusahaan pasti memiliki divisi marketing yang secara umum bertanggung jawab dalam pemasaran produk. Namun promosi tidak hanya selalu dilakukan oleh sales person, karena tanpa disadari konsumen pun bisa menjadi bagian dari marketing. Hal ini dapat dibuktikan melalui survey yang dilakukan oleh research organization Niesel, dimana 83% konsumen menjadian rekomendasi dari teman dan keluarga sebagai pertimbangan pertama saat berbelanja. Dari banyaknya konsumen tersebut, mereka mempercayai opini dari konsumen lain yang ditemkan secara online. Oleh karena itu konsumen memiliki peran besar dalam pemasaran sebuah produk.
Mengenal Advocacy Marketing
Advocacy Marketing merupakan salah satu strategi pemasaran di mana konsumen seolah menjadi sales person dengan merekomendasikan sebuah produk atau jasa kepada orang lain yang ada disekitar mereka. Namun berbeda dengan sales person yang dibayar untuk melakukan hal tersebut, konsumen di dalam Advocacy Marketing melakukannya atas dasar ketulusan. Rasa puas akan sebuah produk atau jasa membuat mereka ingin membagikannya ke orang lain meski tanpa menerima imbalan.
Pentingnya Advocacy Marketing
Banyak keuntungan yang akan didapat jika sebuah perusahaan atau bisnis bisa mengandalkan Advocacy Marketing dari pelanggan setia. Berikut beberapa diantaranya:
Cara Membangun Advocacy Marketing
Perusahaan atau bisnis dalam hal ini tentu tidak bisa 100% menyerahkan pemasaran kepada konsumen. Untuk memaksimalkan hasil dari Advocacy Marketing, dibutuhkan beberapa hal seperti berikut:
Konsistensi merupakan salah satu kunci yang harus dilakukan perusahaan atau bisnis jika ingin Advocacy Marketing berjalan dengan baik. Konsistensi ini meliputi semua hal, termasuk detail terkecil seperti merespons dari customers service atau lamanya pengiriman produk. Jika di website yang dimiliki oleh pelaku bisnis tercantum produk akan sampai dalam waktu maksimal 1 x 24 jam, maka hal tersebut harus benar-benar dilakukan. Setiap apapun itu akan memiliki pengaruh besar terhadap kepercayaan dan kepuasan konsumen.
Saat konsumen membeli produk, mereka pasti sudah memiliki beberapa ekspektasi. Misalnya yang berasal dari iklan yang menjual jam tangan. Dalam iklan tersebut dijelaskan kalau produk jam yang ditawarkan tahan terhadap air, maka jelas ekspektasi konsumen juga akan berada pada level yang sama. Jika ternyata konsumen mendapati jam tersebut yang mereka beli rusak saat terkena air, maka bisa diakatakan produk tersebut tidak dapat memenuhi ekspektasi konsumen, dari sinilah konsumen akan merasa kecewa dan akan timbul rasa ketidakpuasan terhadap produk, yang imbasnya tidak akan terciptanya Advocacy Marketing.
Brand Narrative merupakan salah satu hal penting dalam Advocacy Marketing. Setiap harinya konsumen dibanjiri dengan berbagai iklan produk, jadi besar kemungkinan ada banyak brand yang hanya melintas begitu saja dalam ingatan mereka. Untuk menjadi brand yang selalu diingat, pelaku bisnis membutuhkan narasi yang kuat dalam iklan. Bisa melalui lagu, tagline, deskripsi singkat tentang brand dan produk, cara ini akan membantu konsumen lebih akrab dengan brand dan selalu mengingatnya.
Ketika tiga hal diatas menjadi perhatian utama sebuah bisnis atau perusahaan, maka secara tidak langsung tingkat kepuasan konsumen akan semakin tinggi, hal ini akan membuat konsumen lebih mudah untuk membicarakan produk dan brand kepada orang lain di sekitar mereka. Advocacy Marketing juga menjadi salah satu bentuk pemasaran yang sangat affordable, baik dari segi biaya maupun Tenaga sehingga layak untuk dicoba.
Tips Menjalankan Advocacy Marketing
Brand Advocate adalah para konsumen atau pihak lain yang merekomendasikan sebuah merek tanpa diberikan bayaran ataupun insentif lainnya. sebenarnya setiap perusahaan atau bisnis pasti memiliki setidaknya seorang advocate. Pada umumnya seorang pelaku bisnis akan berfikir semakin terkenal seorang brand advocate, maka akan lebih dapat meyakinkan konsumen untuk menggunakan sebuah produk . padahal seorang brand advocate tidak perlu berasal dari kalangan yang terkenal. Untuk mendapatkan seorang brand advocate biasanya merupakan konsumen yang merasa sangat puas terhadap pelayanan atau kualitas produk yang dijual. Sehingga konsumen tersebut dapat dengan sukarela menyebarkan isu positif terkait produk atau jasa kepada orang-orang terdekatnya atau bisa lebih luas lagi. Brand advocate yang selama ini selalu melakukan pembelian ulang dan memberikan review positif baik secara online maupun offline. Sayangnya semua merek memiliki konsumen yang mau secara suka rela melakukan referral kepada orang-orang terdekatnya. Mereka inilah yang bisa diarahkan untuk dijadikan brand advocate melalui Advocacy Marketing Campain.
Advocacy Marketing Campaign tidak harus dibuat terlalu rumit, karena hal tersebut justru dapat menurunkan keinginan konsumen untuk berpartisipasi. Tweets, comments feedback, serta share dapat menjadi beberapa hal paling sederhana yang bisa dilakukan dalam Advocacy Marketing Campaig. Konsumen hanya membutuhkan beberapa detik saja untuk melakukan referral dan membagikan informasi yang positif mengenai merek. Agar konsumen merasa ringan ketika membagikan informasi terkait merek di media sosial, pelaku bisnis harus memadukan beberapa hal berikut:
Pertanyaan
Misalnya pelaku bisnis dapat meminta pendapat konsumen mengenai merek. Hal ini dapat membuat mereka merasa lebih terlihat.
Edukasi
Selanjutnya memberikan informasi mengenai produk secara rutin melalui konten yang menarik.
Tantangan
Buatlah challenge yang menguntungkan konsumen.misalnya siapa yang banyak melakukan share informasi tentang merek atau sebuah ungguhan, akan mendapatkan diskon saat berbelanja.
Pelaku bisnis tidak bisa mendapatkan hasil terbaik dari Advocacy Marketing jika hanya mengharapkan keuntungan perusahaan atau bisnis saja. Setiap perusahaan atau bisnis juga harus bisa mengaplikasikan Advocacy Marketing yang menguntungkan dari sudut pandang konsumen. Langkah mudah untuk melakukan hal tersebut adalah dengan memberikan apresiasi khusus kepada konsumen yang sudah melakukan referral diluar campaign. Pastikan konsumen merasa bahwa Advocacy program yang ada bukan sekedar untuk memberikan keuntungan kepada perusahaan bisnis saja. Tetapi juga akan memberikan manfaat bagi para konsumen. Rewards yang akan diberikan tidak harus selalu berhubungan dengan hadiah yang besar. namun bisa berupa hadiah sederhana untuk para konsumen sebagai ucapan terimakasih.
Berikut diatas merupakan penjelasan mengenai Advocacy Marketing, penting dan cara membangun Advocacy Marketing, serta tips untuk menjalankan Advocacy Marketing yang dapat dijadikan referensi oleh para pelaku bisnis untuk meningkatkan penjualan produk yang ditawarkan. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia bisnis, penting bagi pelaku bisnis mengetahui setiap istilah mengenai sistem pemasaran termasuk Advocacy Marketing. Dengan mengetahui dan memahami semua hal tentang Advocacy Marketing, pelaku bisnis akan semakin mantap dan siap dalam mengembangkan bisnisnya.
Baca juga https://satoeasa.com/event-marketing/
Mau Konsultasi?